Home
/
Health

4 Fakta Pelumas Seks

4 Fakta Pelumas Seks

Irene Anindyaputri25 January 2017
Bagikan :

Bercinta bersama pasangan adalah momen yang sangat berharga. Maka, Anda tentu ingin momen tersebut berjalan dengan sempurna. Namun, kadang ada satu dua hal yang bisa membuat sesi manis Anda dan pasangan jadi kurang memuaskan. Misalnya, vagina yang kering. Di saat-saat seperti inilah Anda dan pasangan sangat membutuhkan pelumas atau lubrikasi khusus untuk seks. Jangan khawatir kalau Anda adalah pemula dalam urusan pakai pelumas seks. Berikut ini telah disiapkan khusus untuk Anda informasi lengkap seputar pelumas.

Buat apa pakai pelumas seks?

Pada dasarnya, vagina bisa memproduksi cairan pelumas secara alami. Akan tetapi, ada berbagai faktor yang memengaruhi produksi cairan alami tersebut. Wanita yang merokok, memasuki masa menopause, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresi dan obat alergi biasanya mengalami masalah vagina yang kering. Akibatnya, gesekkan yang terjadi saat penetrasi penis ke dalam vagina bisa terasa tak nyaman dan menyakitkan.

Pelumas seks berfungsi untuk mengatasi masalah vagina yang kering. Dengan pelumas seks, penetrasi akan jadi lebih lancar dan tidak menyakitkan bagi pasangan. Namun, beberapa pasangan juga pakai pelumas seks ketika melakukan seks anal (penetrasi dari anus).

Bagaimana cara memakai pelumas seks?

Anda bisa pakai pelumas seks ini dengan berbagai cara, tergantung pada kebutuhan dan kreasi Anda bersama pasangan. Akan tetapi, para ahli menganjurkan pelumas sebaiknya dioleskan tipis-tipis pada penis (atau kondom yang sudah terpasang). Dengan begitu, seluruh bagian penis akan tetap terlindung dari gesekan ketika sudah penetrasi ke dalam vagina atau anus.

Jenis-jenis pelumas seks

Ada berbagai jenis pelumas seks yang tersedia di pasaran. Jenisnya dibedakan dari bahan dasarnya. Berikut adalah jenis-jenis pelumas seks yang bisa Anda coba bersama pasangan.

  • Pelumas air. Yang paling banyak dijual di pasaran saat ini adalah pelumas dengan bahan utama air (water based lubricant). Jenis ini tidak akan merusak kondom dan mudah dibasuh setelah bercinta. Bentuknya seperti gel yang bening. Sayangnya, pelumas ini cepat menguap jadi harus sering-sering dioleskan lagi kalau sesi Anda dan pasangan masih terus berlanjut.
  • Pelumas silikon. Pelumas dari silikon juga bentuknya seperti gel tapi teksturnya lebih licin. Jenis pelumas silikon tidak akan merusak kondom dan lebih tahan lama dibandingkan pelumas air. Namun, pelumas ini agak sulit dibersihkan dan dibasuh setelah bercinta.
  • Pelumas minyak. Anda juga bisa pakai pelumas seks alami yang terbuat dari minyak. Baby oil, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak jojoba (dibaca hohoba) bisa jadi pilihan Anda. Pelumas ini harganya lebih terjangkau dan mudah dibeli di mana saja. Anda yang punya kulit sensitif bisa menggunakan pelumas minyak. Namun, pelumas dari minyak bisa merusak kondom lateks dan sulit dibersihkan jika menempel pada kain seprai atau pakaian.

Risiko pakai pelumas seks

Pelumas atau lubrikan seks memang bisa menambah bumbu-bumbu intim pada sesi panas Anda dan pasangan. Akan tetapi, perhatikan beberapa risiko kesehatan berikut saat Anda pakai pelumas.

1. Tidak bisa mencegah penularan penyakit kelamin

Jika Anda dan pasangan bercinta tanpa kondom, pelumas tak akan mampu membunuh virus atau bakteri yang hidup di area kemaluan. Maka, Anda tetap berisiko tertular penyakit kelamin seperti klamidia, gonore, dan HIV

2. Infeksi bakteri dan infeksi ragi vagina

Pelumas yang terbuat dari minyak atau mengandung bahan-bahan kimia seperti gliserin bisa mengacaukan pH alami vagina. Padahal, pH vagina diatur sedemikian rupa untuk mencegah tumbuhnya bakteri, virus, ragi, dan jamur. Maka, bahan-bahan asing yang kadar pH-nya berbeda bisa mengganggu keseimbangan bakteri di vagina sehingga infeksi bakteri dan ragi bisa terjadi.

3. Iritasi atau alergi

Beberapa orang sangat sensitif terhadap bahan-bahan kimia asing, terutama di area penis dan vagina. Pakai pelumas seks pun berisiko menyebabkan reaksi alergi atau iritasi. Biasanya gejala yang muncul adalah area kemaluan jadi kemerahan, terasa panas seperti terbakar, terjadi pembengkakan, atau terasa gatal.

BACA JUGA:

populerRelated Article