Home
/
Lifestyle
Yuk, Tilik Desain Dapur Minimalis
Tempo10 August 2016
Bagikan :
Preview
Keterbatasan ruang di rumah tak dapat dijadikan penghalang untuk mendesain dapur cantik dan sehat. Asalkan tahu caranya, dapur mungil nan bersih dapat tercipta.
Arsitek Ferdy Apriady dari Ayya Architects menuturkan sebelum mendesain dapur minimalis ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Di antaranya, fungsional dengan prinsip kerja segitiga yakni relasi yang optimal antara area persiapan (kulkas), area kerja (kompor dan meja kerja), dan area cuci.
Kemudian konfigurasi dapur. Lantaran ruang terbatas maka konfigurasi yang paling optimal adalah tipe satu garis, dan tipe L. Selanjutnya standar dimensi ergonomis yakni berhubungan dengan manusia dan lingkungannya.
Terkait ini dimensi yang paling umum digunakan adalah kabinet bawah dan meja kerja yaitu P x 60 x 85-90 sentimeter (PxLxT), kabinet atas: P x 30-40 sentimeter x T (PxLxT). Jarak antara cabinet atas dan bawah: 55-65 sentimeter. Jarak sirkulasi: 120-150 sentimeter. "Panjang disesuaikan dengan panjang ruangan yang tersedia," ujarnya, Jumat, 5 Agustus 2016.
Ferdy menuturkan dapur juga mesti diperhatikan pencahayaan dan penghawaan alami. Area dapur paling optimal diletakkan di area yang langsung dapat berhubungan dengan ruang luar sehingga mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami.
Soal pemilihan warna pada konsep dapur mungil, Ferdy menyarankan untuk menggunakan warna-warna terang seperti putih, abu-abu, stainless yang dikombinasikan dengan elemen warna natural seperti warna kayu sebagai aksen. Tujuan diberikannya warna terang ini adalah agar ruangan yang kecil akan berkesan menjadi lebih luas.
"Untuk warna lantai dapat diberikan warna putih atau abu-abu agar terlihat bersih dan terang. Atau dapat juga diberikan sentuhan warna kayu untuk mendapatkan kesan yang hangat," katanya.
Adapun warna kabinet bawah dan kabinet atas sebaiknya dibuat seragam guna memberikan kesan kesatuan yang kuat antara keduanya. Ferdy menjelaskan semakin sedikit elemen warna yang hadir maka kesan ruangan akan semakin luas. Tipnya bisa menggunakan warna putih dan abu-abu untuk kesan “simple dan clean” dengan pilihan finishing tempel yakni tacon, formica, decosheet, high gloss panel.
Adapun pilihan finishing oles yakni melamik dan cat duco. Namun jika ingin mendapatkan kesan yang hangat, dapat dilapisi dengan sentuhan warna kayu dengan pilihan finishing tempel berupa veneer dan high gloss panel.
Untuk meja kerja, Ferdy mengungkapkan pilihan warnanya sebisa mungkin selaras dengan warna lantai dan warna kabinet. Bila warna lantai putih, warna kabinet adalah abu-abu, maka pilihan yang tepat untuk warna meja kerja adalah warna abu tua atau hitam.
Apabila pilihan warna lantai adalah abu-abu, warna kabinet adalah kayu maka warna meja kerja sebaiknya tetap di turunan warna putih, abu-abu dan hitam. Soal material yang baik untuk digunakan sebagai meja kerja adalah marmer, granit, solid surface, dan keramik.
"Warna antara lantai, kabinet, meja kerja, dan plafon sebaiknya berada dalam satu turunan warna dengan maksimum dua warna kombinasi ditambah satu warna aksen. Tujuannya lagi-lagi agar membuat ruang dapur terlihat lebih clean dan lebih luas," ujarnya.
Di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah dinding. Sebab dinding umumnya menjadi area yang mudah kotor karena cipratan minyak dan asap dari kompor. Karena itu agar terhindar dari hal tersebut ada baiknya menggunakan material yang licin dan mudah dibersihkan. Material yang cocok untuk melapisi dinding ini adalah material yang digunakan sama dengan yang digunakan pada meja kerja seperti marmer, granit, atau keramik.
Atau penghuni rumah juga dapat menjadikan dinding ini berupa aksen material pada ruang dapur. Sebab itu material yang cocok digunakan adalah mozaik, di mana pilihan warnanya harus tetap satu turunan dengan pilihan warna lantai, kabinet, meja kerja, dan warna langit-langit.
Ihwal konfigurasi yang tepat untuk dapur mungil sebenarnya sangat tergantung dengan bentuk ruangan yang ada. Jika ruangan memungkinkan untuk konfigurasi “L Type” maka dianjurkan untuk memilih tipe ini. Ferdy menjelaskan konfigurasi “L Type” dapat diterapkan pada ruang yang dapat langsung berhubungan dengan ruang lainnya seperti ruang makan tanpa sekat.
"Pada konfigurasi ini pengelompokan area dapat dilakukan pada dua arah tembok atau kabinet yang berbeda. Arah terpendek cocok digunakan sebagai area cuci, sedangkan arah memanjang dapat digunakan sebagai area kerja dan area persiapan," ujarnya.
Namun bila ruangan dapur tidak dapat mengakomodir konfigurasi “L Type” maka dapat dipilih konfigurasi single line atau satu garis lurus di mana kelemahannya berada pada posisi area persiapan, area kerja, dan area cuci yang berada dalam satu garis.
"Pemilihan material untuk kitchen set sangat bergantung pada budget, yang jelas secara fungsi sebaiknya material tersebut tahan lama, mudah dibersihkan, dan tahan api," ujarnya.
SIRKULASI UDARA
Meski mungil dapur mungil tetap harus memperhatikan sirkulasi udara. Untuk mengatasinya Ferdy menuturkan idealnya semakin banyak jendela maka akan semakin sehat sebuah ruangan dengan penghawaan dan pencahayaan alaminya. Walaupun begitu ketika dihadapkan pada ruang yang terbatas maka posisi jendela paling optimal diletakkan di dinding antara kabinet bawah dan kabinet atas. "Fungsinya tetap sebagai sirkulasi cahaya dan sirkulasi udara tanpa menganggu dan membuang area fungsional," ujarnya.
Selain itu jika dapur tidak memiliki sirkulasi udara langsung dibutuhkan cooker hood sebagai perangkat dapur yang mampu menghisap asap dan bau tak sedap. Asap dari proses memasak akan diteruskan melalui cooker hood, cerobong asap dan disalurkan ke luar ruangan melalui dinding atau plafon. Dapur jenis ini disarankan memilih tipe slim hood (built in) guna menghemat tempat.
"Sebanyak mungkin sirkulasi udara yang tersedia, maka akan semakin sehat sebuah dapur. Akan lebih baik lagi jika posisi jendela dapat berhadapan antara dinding yang berseberangan yang memicu pergerakan udara secara langsung," ujarnya.
BISNIS
Berita lainnya:
Tip Mempercantik Kamar Tidur
Membuat Apik Tampilan Kamar Mandi dengan 6 Cara Ini
Mau Mengecat? Begini Cara Menghitung Kebutuhan Cat
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article