Home
/
Lifestyle

Yang Menyebabkan Gatal di Selangkangan

Yang Menyebabkan Gatal di Selangkangan
Ari Setiyawan26 January 2016
Bagikan :
Daerah selangkangan merupakan bagian yang sangat sensitif bagi tubuh manusia. Hal ini menjadi wajar mengingat daerah selangkangan ini selalu tertutup seharian penuh yang membuat daerah ini menjadi sangat lembab. Namun, dikarenakan kelembabannya, daerah selangkangan menjadi rawan untuk terkena gatal-gatal. Sebenarnya hal ini sangat mudah dicari solusinya, yakni cukup dengan menggaruknya. Namun, hal ini tentu saja tidak dapat dengan mudah dilakukan jika kita berada di tempat umum atau diwaktu-waktu dimana tidak sopan untuk menggaruk area sensitif tersebut meskipun rasanya tidak tertahankan.

Tinea cruris atau yang biasa disebut dengan jock itch adalah infeksi fungi atau jamur yang menjangkiti kulit di bagian paha dalam, sekitar kelamin, dan bokong sebagai penyebab munculnya ruam berwarna merah yang biasanya berbentuk lingkaran dan terasa gatal.

Tinea cruris biasa menjangkiti orang-orang yang banyak mengeluarkan keringat. Pada dasarnya jamur paling sering menyerang lokasi yang lembab dan orang yang kurang menjaga kebersihannya, namun banyak diderita juga oleh orang-orang yang mengalami obesitas (kegemukan). Penyakit ini bukanlah penyakit yang serius, namun sering menimbulkan rasa gatal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman.

Gejala yang menyebabkan gatal di selangkangan


Tinea cruris memiliki gejala yang diawali dengan kulit berwarna merah yang menyebar dari lipatan pangkal paha hingga paha bagian atas yang berbentuk setengah lingkaran. Pangkal paha akan terasa sedikit gatal pada tahap awal infeksi, namun jika tidak segera ditangani, kondisi akan memburuk dan menimbulkan rasa gatal yang tidak tertahankan.

Ruam biasanya muncul di kedua pangkal paha dan menjangkiti lipatan di sekitarnya, dan memiliki garis tepi yang kecil dan terasa gatal atau terbakar, serta akan membuat kulit yang terinfeksi menjadi bersisik atau terkelupas.

Penyebab gatal di selangkangan


Tinea cruris disebabkan oleh sejenis fungi yang bisa menyebar dari pemakaian handuk atau pakaian yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan penderita. Selain itu, tinea cruris juga sering disebabkan oleh fungi penyebab tinea pedis atau kutu air, karena infeksi bisa menyebar dari kaki ke pangkal paha.

Fungi paling mudah tumbuh di bagian tubuh yang hangat dan lembap, seperti paha bagian dalam, bokong, dan pangkal paha, serta di lingkungan yang lembap di antara handuk yang kotor, lantai yang basah, dan pakaian penuh keringat.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjangkitnya tinea cruris, yaitu:

  1. Banyak berkeringat.

  2. Mengidap penyakit kulit lain.

  3. Kelebihan berat badan atau obesitas.

  4. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  5. Berjenis kelamin pria, walaupun wanita juga mungkin terjangkit.

  6. Memakai celana dalam yang ketat atau alat bantu atletik yang tidak dicuci setelah digunakan.

  7. Menggunakan ruangan loker dan kamar mandi umum.


Diagnosis penyebab gatal di selangkangan


Tinea cruris dapat didiagnosis dengan tes kultur, yaitu dengan cara mengambil sampel area yang terinfeksi atau kulit yang terkelupas dan memeriksanya dengan menggunakan mikroskop, namun biasanya tinea cruris dapat didiagnosis oleh dokter hanya dengan melihat ruam yang terdapat pada pasien.

Terapi


Terapi yang dilakukan adalah terapi nonmedikamentosa ( terapi alami ) dan medikamentosa ( terapi obat ). Nonmedikamentosa dalam hal ini adalah menghilangkan faktor pencetus diantaranya adalah menjaga kebersihan daerah inguinal (selangkangan). Mengeringkan daerah sekitar kemaluan setiap kali BAB dan BAK, memakai pakaian dalam dengan bahan katun atau bahan yang menyerap keringat, dan jangan memakai celana panjang yang terlalu ketat atau berbahan kulit. Selama faktor pencetus masih ada maka kemungkinan jamur kembali lagi masih besar.

Medikamentosa yang digunakan adalah obat antijamur, dapat berupa salep (bila lesi jamur tidak terlalu lebar) atau obat minum. Salep antijamur (ketokonazol, mikonazol) digunakan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah lesi menyembuh. Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikal.

Pencegahan


Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit tinea cruris seperti berikut ini.

  1. Saat cuaca panas dan lembap, jangan menggunakan pakaian yang tebal atau ketat untuk jangka waktu lama.

  2. Segera atasi penyakit kulit lain, seperti infeksi tinea pedis atau kutu air, agar tidak menyebar ke pangkal paha.

  3. Setelah berolahraga atau mandi, keringkan paha bagian dalam dan alat kelamin dengan handuk bersih. Selain itu untuk mencegah kondisi lembap yang berlebihan, taburkan bedak di sekitar pangkal paha.

  4. Jangan berbagi pakai peralatan pribadi, seperti handuk atau pakaian.

  5. Cuci pakaian yang dipakai berolahraga setelah digunakan dan selalu gunakan pakaian yang bersih.

  6. Ganti celana dalam yang digunakan setidaknya satu kali sehari atau jika Anda berkeringat lebih banyak, Anda harus lebih sering mengganti celana dalam.

  7. Hindari memakai pakaian yang ketat, terutama celana dalam, dan seragam olahraga agar kulit tidak tergesek dan lecet. Lecet dapat menyebabkan lebih rentan terkena tinea cruris.


Penyusun : dr. Rizky Amelia


Sumber: udoctor
populerRelated Article