Waspadai Peringatan Baru WhatsApp, Akan Diblokir 15 Mei
Ilustrasi (Foto: Mika Bauimester / Unsplash)
Uzone.id - Pada Januari 2021, WhatsApp memberi peringatan kepada pengguna bahwa mereka akan kehilangan akun kecuali menyetujui pembaruan yang dimandatkan Facebook untuk persyaratan layanan mereka.Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Pengguna bereaksi akan mengalihkan ke layanan lain dibandingkan harus menerima persyaratan baru Facebook.
WhatsApp pun menunda pemberlakuan persyaratan baru hingga 15 Mei. Nah, kita sudah memasuki bulan Mei.
Semua pengguna yang mengabaikan peringatan sebelumnya akan diperingatkan lagi. Dan, kamu perlu mencamkannya dengan serius karena akun benar-benar akan diblokir kali ini dan tidak akan ada pengulangan seperti bulan Februari.
Platform ini bahkan telah menerbitkan FAQ baru yang bermanfaat tentang cara menghapus akun kamu.
Jika kamu belum menerima pembaruan wajib hingga saat itu, aplikasi kamu akan berubah dan kamu akan kehilangan akses ke pesan kamu.
BACA JUGA: Jeff Bezos Mulai Jual Tiket Naik Roket ke Luar Angkasa
WhatsApp kemungkinan akan memberi tahu kamu lewat pesan baru, meskipun kamu tidak akan bisa membaca atau membalasnya.
Berbagi data antara WhatsApp dengan Facebook membuat banyak pengguna khawatir.
Reaksi di Amerika Serikat dan Eropa cukup buruk, sedangkan pasar WhatsApp yang volumenya sangat tinggi, seperti di India dan Brasil, jauh lebih buruk.
Pada kenyataannya, risiko seputar pembaruan WhatsApp telah dibesar-besarkan. Jika kamu memilih untuk mengobrol dengan WhatsApp bisnis, kamu akan melakukannya dengan persyaratan yang berbeda dibandingkan kontak pribadi kamu.
Pesan normal kamu tetap aman, dan Facebook tidak mendapatkan lebih banyak manfaat dari segi data WhatsApp dari sebelumnya.
Banyak pengguna WhatsApp yang waspada saat ini. Puluhan juta pengguna dilaporkan telah beralih ke aplikasi lain, termasuk Signal dan Telegram.
Apa yang terjadi jika kamu tidak ingin menerima persyaratan baru sebelum 15 Mei?
WhatsApp mengatakan itu tidak akan menghapus akun kamu. "Namun, kamu tidak akan memiliki fungsionalitas penuh WhatsApp sampai kamu menerimanya; untuk waktu yang singkat, kamu akan bisa menerima panggilan dan pemberitahuan, namun tidak bisa membaca atau mengirim pesan."
Meninggalkan WhatsApp lalu beralih ke Telegram karena masalah privasi tidak benar juga. Itu karena Telegram tidak dienkripsi end-to-end secara default, menyimpan pesan dan media pengguna di platform cloud miliknya sendiri.
Sedangkan Signal terbilang sangat aman karena didukung oleh salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, hingga membuatnya lebih privasi dan aman.
"Gunakan alternatif jika kamu menjaga privasi kamu sendiri dengan serius," kata penulis keamanan siber Mike Thompson, lalu menyarankan Signal sebagai gantinya.
Signal sendiri menulis di Twitter pada April 2021 bahwa "Big Tech tahu siapa kontak kamu. Di sini, di Signal, kamu tidak tahu apa-apa."
Twit Signal itu mengejek WhatsApp dan lainnya karena menyimpan detail kontal, nama grup dan metadata login di luar enkripsi end-to-end.
Bagi pengguna WhatsApp yang menunda klik "terima", jika kamu ingin terus menggunakan aplikasi ini, maka kamu tidak punya pilihan lain selain menerima apa yang dikatakan WhatsApp. (Forbes)