Waspada Automatic Behavior Syndrome Saat Nyetir
Uzone.id - Terlalu lama menyetir, khususnya saat perjalanan jauh tanpa diselingi dengan waktu istirahat yang baik, dapat berakibat fatal. Pengemudi yang menyetir mobil bisa terkena automatic behavior syndrome (ABS) yang cukup umum dialami oleh para pengemudi karena terlalu kelelahan.
Maka dari itu dalam melakukan perjalanan jauh, pengemudi harus mengatur waktunya untuk menyetir dan beristirahat. Seperti berhenti di rest area apabila melewati jalan tol.Apa Itu Automatic Behavior Syndrome (ABS)?
Automatic Behavior Syndrome (ABS) adalah fenomena yang terjadi ketika seseorang melakukan tindakan atau aktivitas tanpa sadar. ABS juga dikenal sebagai otomatisasi, di mana pikiran dapat melakukan tugas tanpa niat sadar.
Tindakan tanpa sadar ini bisa terjadi seperti berjalan atau makan hingga perilaku yang lebih kompleks seperti mengemudikan mobil.
Selain itu, ABS merupakan sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan ekstrem. Jika mengalami kondisi ini, seseorang akan tetap kesulitan untuk terjaga walaupun telah diberikan stimulus guna membangunkannya.
Pengemudi bisa saja menyetir tanpa sadar namun dalam keadaan pikiran kosong, sehingga saat diklakson oleh pengendara lain akan sulit terbangun.
Bila sudah dalam keadaan demikian, bisa terjadi kecelakaan dalam mengemudi yang dapat berakibat sangat fatal.
Kondisi kelelahan ekstrem yang menyebabkan ABS bisa dikarenakan berbagai faktor, misalnya kurang tidur atau bahkan karena aktivitas yang berlebihan hingga stress. Nyetir tanpa istirahat juga bisa tergolong sebagai aktivitas yang berlebihan dan membuat tubuh kelelahan.
Durasi seseorang yang mengalami ABS ini bervariasi, bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Namun yang ditakutkan ketika mengalami ABS adalah tempo yang didapatkan sering berulang dalam berkendara.
Gejala Automatic Behavior Syndrome
Gejala dari Automatic Behavior Syndrome dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Terkadang gejalanya sendiri tidak disadari oleh orang yang menderita sindrom tersebut. Maka dari itu, harus selalu memperhatikan kondisi tubuh sendiri dengan baik.
Ada beberapa contoh gejala yang umum terjadi adalah melakukan tindakan atau sebuah gerakan tanpa disadari. Seperti menekan-nekan tombol yang ada di kemudi, menyalakan lampu-lampu namun secara tidak sadar.
Orang yang mengalami sindrom ini mungkin berbicara atau menjawab pertanyaan tanpa sadar atau dengan respons yang tidak masuk akal. Mereka mungkin tidak memiliki ingatan tentang percakapan tersebut.
Terkadang, Automatic Behavior Syndrome terjadi selama tidur. Seseorang mungkin melakukan gerakan tubuh atau aktivitas lain selama tidur tanpa memiliki kesadaran tentang itu.
Gejala ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak biasa atau berpotensi berbahaya, seperti mengemudi tanpa sadar yang berakibat pada kecelakaan.
Perbedaan ABS dengan Microsleep
Selain Automatic Behavior Syndrome, ada gangguan MIcrosleep yang lebih sering dialami oleh para pengemudi. Dua kondisi berbahaya ini sama-sama dapat berakibat kecelakaan. Kasus kecelakaan yang sering terjadi salah satu penyebabnya adalah mengantuk saat di jalan.
Kedua gejala ini menjadi penyebab utama yang sering dialami banyak pengendara di jalan ketika sedang lelah. Meskipun keduanya terkait dengan gangguan tidur, ada perbedaan utama antara keduanya.
Definisi dari Automatic Behavior Syndrome utamanya karena pengemudi melakukan tindakan-tindakan tertentu tanpa kesadaran penuh atau ingatan tentang tindakan tersebut.
Penyebabnya terjadi karena kekurangan tidur yang signifikan, kelelahan tidak terkontrol dan terganggunya pikiran seperti stres ketika menghadapi jalan raya atau pengemudi lain yang menyebalkan.
Microsleep sendiri merupakan sebuah kondisi dimana hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa mengantuk. Sehingga dapat tertidur secara tiba-tiba namun dalam waktu yang sangat singkat.
Waktu tertidur yang terjadi pada seseorang dapat berbeda-beda. Namun pada umumnya berdurasi dari satu detik hingga dua menit. Selain itu juga merasakan sentakan kepala yang keras.
Penyebab dari microsleep yang seringkali ditemui disebabkan oleh kekurangan tidur kronis, rasa kantuk yang berlebihan, atau kondisi medis tertentu. Bahkan sering terjadi karena pengemudi berkendara jarak jauh dalam durasi yang cukup lama.
Statisnya pemandangan lurus selama di jalan tol dapat menciptakan kondisi pengemudi menjadi jenuh dan letih, mengakibatkan pengemudi tertidur selama sepersekian detik. Hal ini bisa terjadi pada pengemudi manapun, bahkan mereka yang kualitas tidurnya baik sekalipun.