Tora Sudiro dan Aulia Sarah \'Berhubungan Intim\' di Dalam Mobil
-
Film ‘Hoax’ karya Ifa Isfansyah menyajikan cerita yang berbeda dari film-film yang beredar secara komersil di bioskop Indonesia, sekarang ini.
Film yang sebelumnya berjudul ‘Rumah dan Musim Hujan’ ini mirip dengan omnibus, di mana ada tiga kakak-adik yang memiliki cerita masing-masing dan disatukan dalam satu plot. Ada sedikit bumbu komedi, horor dan drama.Raga (Tora Sudiro) anak paling besar, kedua Ragil (Vino G. Bastian), dan si bungsu Adek (Tara Basro).
Raga diceritakan seorang playboy yang tengah bertunangan dengan Sukma (Aulia Sarah). Mereka memutuskan tinggal di satu atap.
Ragil yang tak pernah diketahui ayahnya (Landung Simatupang) memiliki kekasih, tak tahunya punya pacar lelaki, dan Adek berubah emosinya setelah diperkosa oleh lelaki misterius.
Ada sebuah adegan di mana Raga dan Sukma memadu cinta saat berada dalam mobil. Mereka berhubungan layaknya suami istri di tengah hujan deras. Seperti itulah yang tergambar saat gala premiere yang juga dihadiri Uzone.id pada Senin malam (29/1/2018).
Tora sempat bercerita, bahwa ada adegan yang memang harus meminta izin kepada istrinya, Mieke Amalia saat akan menjalani skenario di film produksi Falcon Picture ini.
“Ada adegan yang intinya perlu ekstra sama istri, cuman saya memastikan istri tidak ada kejadian apa-apa,” kata Tora Sudiro saat berkunjung ke redaksi Uzone.id, belum lama ini.
Namun, Tora tak memungkiri ada adegan yang memang kena sensor saat ditayangkan secara komersil. Hal senada disampaikan Vino.
“Saya rasa pasti ada perbedaan ya, karena pas masuk komersil banyak batasan-batasan film Indonesia gitu kan. mudah-mudahan lembaga sensor kita yang terbaik yang keluar gitu kan. Terbaik ditonton masyarakat tentunya kan. Tapi menurut saya yang terbaik tetap original,” kata Vino sambil mengepalkan tinju ke udara.
Suami Marsha Timothy itu menjelaskan bahwa tak ada pesan moral khusus yang ingin disampaikan melalui film ini. ‘Hoax’, kata Vino, menggambarkan manusia-manusia yang memiliki karakter macam-macam.
“Salah satunya di film ini. Gak berusaha menggurui si penontonnya atau berusaha kasih pesan moral terlalu berat, tapi justru tiap orang yang menonton punya pandangan berbeda-beda,” tutur Vino.