Home
/
Digilife

Tips Jaga Keamanan Digital Anak ala Saykoji: Jangan Gaptek!

Tips Jaga Keamanan Digital Anak ala Saykoji: Jangan Gaptek!

-

Hani Nur Fajrina01 July 2021
Bagikan :

Foto: Google Indonesia

Uzone.id -- Istilah “gaptek” tampaknya akan selalu relevan selama perkembangan teknologi terus berlangsung ke arah yang lebih maju. Tak hanya generasi Z, namun nyatanya peran orang tua untuk selalu mengikuti perkembangan zaman juga tak kalah krusial.

Paling tidak, pemikiran tersebut selama ini diterapkan oleh penyanyi rap Saykoji. Bapak dua anak ini mengaku bahwa peran orang tua dalam mengendalikan segala hal yang berbau teknologi kepada anak adalah penting.

“Memberi akses teknologi kepada anak itu menurut saya sih gak apa-apa, asal ada kontrol yang memadai dari orang tua. Maka, jadi orang tua jangan gaptek-gaptek banget,” tutur pria bernama lengkap Ignatius Rosoinaya Penyami saat berbincang dengan awak media dan Google Indonesia, Rabu (30/6).

Ia menyambung, “bijaknya sih, tetap melihat sisi dan manfaat baik dari internet, kita tinggal memanfaatkan fitur-fitur yang ada di tiap layanan yang kita gunakan. Misalnya, jika kita menggunakan layanan Google sehari-hari, pakai saja fitur Sharing agar aktivitas anak kita bisa lihat.”

Baca juga: Basmi Malware, Google Pindai 100 Miliar Aplikasi di Play Store Tiap Hari

Saykoji lalu mencontohkan fitur seperti Family Link yang disediakan Google. Sebagai orang tua, menurutnya harus paham juga terhadap ancaman keamanan seperti apa yang ada di jagat maya. Oleh karena itu, mulai dari pantauan email, kegiatan di YouTube, hingga batasan waktu online, hingga penggunaan gadget.

“Anak-anak saya aktif banget buka YouTube sampai main Roblox. Semuanya ya saya percayakan, tapi tetap kendali dan monitor ada di tangan saya,” katanya lagi.

Google Family Link sendiri dapat diunduh secara gratis dan membantu para orang tua untuk memantau aktivitas anak selagi berselancar di internet, hingga mengelola aplikasi yang mereka pakai. Orang tua juga bisa mengatur batasan waktu pemakaian sesuai kenyamanan masing-masing.

Pada kesempatan yang sama, Veronica Utami selaku Marketing Director Indonesia, Philippines, South East Asia YouTube & NBU at Google turut menambahkan bagaimana cara menyikapi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anak.

“Jika ada konten atau komentar berbau bully, trolling, hingga hate speech di YouTube gitu misalnya, kita sebagai orang tua langsung laporkan saja menggunakan fitur ‘Report’ melalui ikon Flag. Lalu jika sampai mengganggu dan mengontak anak kita, ada fitur Block User. Hal ini kami sediakan untuk keamanan digital anak,” kata Veronica.

Baca juga: Google Ajak Orang Tua Tingkatkan Keamanan Digital Anak

Sekadar diketahui, Google menemukan bahwa 6 bulan belakangan ini pencarian yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia itu terdiri dari 450 persen tentang “belajar dari rumah”, lalu paling tinggi adalah 5.600 persen tentang “cyber crime”.

Dari sini, terungkap bahwa ada 42 persen orang di Indonesia menyebut ada tiga masalah yang sering membuat mereka khawatir.

Dari penjelasan Veronica, tiga masalah yang kerap menggelayuti kekhawatiran orang tua di Indonesia adalah keamanan informasi anak, anak-anak menerima perhatian yang tidak diinginkan dari orang tak dikenal, dan anak-anak melihat konten yang tak pantas di internet.

Soal keamanan informasi anak biasanya erat kaitannya dengan peretasan akun hingga virus-virus jahat yang bisa merusak gadget. Kemudian perhatian yang tak diinginkan, bisa berada di ranah cyber bullying ataupun didekati oleh oknum yang memiliki maksud tak baik. Kemudian urusan konten, sudah pasti persoalan konten yang tak layak dikonsumsi oleh anak di bawah umur.

populerRelated Article