Tips Agar Membeli Gawai Tidak Dibebani Rasa Bersalah
-
TAHUN baru, gawai baru. Perkembangan tren gawai terbaru terus berkejaran dengan gawai yang sudah ada. Seringkali hanya dalam hitungan bulan, ada dua atau tiga gawai baru yang diluncurkan berbagai merek elektronik.
Harganya juga tak main-main, mulai dari yang ramah di kantong hingga yang setara dengan harga satu unit sepeda motor. Harga selangitnya kerap kali membuat gawai menjadi penanda status sosial seseorang.Tidak jarang mereka rela mengkonversi pengeluaran untuk membeli gawai menjadi utang dengan tenor yang cukup panjang. Cara tersebut tidak dilarang, namun ada baiknya pertimbangkan beberapa hal sebelum membeli gawai anyar agar tak dihinggapi rasa bersalah.
Pertama, selalu utamakan gawai yang sesuai dengan kebutuhan. Berbagai merek gawai menawarkan fitur dan spesifikasi yang beragam. Jangan segan untuk melakukan riset mendalam mengenai hal ini agar kelas gawai yang dipilih benar-benar berguna untuk membantu kegiatan sehari-hari. Meski terdengar futuristik dan canggih, belum tentu fitur itu dibutuhkan secara praktis.
Melalui pertimbangan akan kesesuaian gawai dengan kebutuhan, pilihan pun akan semakin mengerucut. Selanjutnya pertimbangkan merek dan kualitas dari pilihan tersebut. Jangan lupa mencari ulasan mengenai produk tersebut untuk mengetahui kesan pengguna yang sudah memakainya.
Kedua adalah soal kesesuaian dengan anggaran. Sebagus apapunn gawai yang diinginkan, selalu sesuaikan dengan anggaran yang ada. Tak perlu memaksakan diri untuk membeli gawai yang harganya belasan juta jika memang belum ada dana yang mencukupi. Apalagi jika harus mengorbankan dana darurat.
Solusinya dari permasalahan dana bisa didapatkan melaluai berbagai promosi yang biasanya berlangsung di toko. Promosi ada beragam bentuknya, mulai dari aksesoris tambahan gratis, potongan harga, atau hadiah langsung.
Salah satu bentuk promosi yang menguntungkan adalah promosi berupa cicilan nol persen seperti yang dilakukan oleh BCA dan Erafone ini. Fasilitas tersebut bisa membagi beban pengeluaran membeli gawai ke dalam tenor yang diinginkan sehingga pengeluaran bulanan bisa lebih terukur dan terkendali.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan keuangan. Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengingatkan untuk selalu menjaga rasio cicilan utang supaya tidak melebihi 30 persen dari pendapatan.***