Tiket.com Mengaku Tidak PHK Karyawan Selama Pandemi
-
Dudi Arisandi, Chief People Officer tiket.com. (Foto: Dok. tiket.com)
Uzone.id - Pandemi virus corona (Covid-19) telah memberikan dampak cukup besar untuk berbagai startup, termasuk online travel agent (OTA) di Indonesia. Terdapat beberapa OTA yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk bertahan hidup.Namun, ada satu OTA yang tetap berusaha untuk tidak melakukan PHK atau pemotongan gaji terhadap karyawan, yaitu tiket.com.
Dudi Arisandi, Chief People Officer tiket.com mengaku, “Satu hal yang mungkin istimewa bagi kami, sampai hari ini walaupun kita melakukan efisiensi di sana-sini, sampai hari ini kita tidak melakukan pengurangan karyawan satu pun, karena alasan Covid-19. Kita tidak melakukan pemotongan gaji, misalnya.”
Baca juga: Sebelum Investasi ke Startup, Pemodal Pertimbangkan 4 Faktor Ini
Dalam media briefing tentang kinerja dan rencana bisnis tiket.com pada Q3 dan Q4 2020, beberapa waktu lalu, Dudi mengatakan bahwa strategi bisnis yang dilakukan perusahaannya untuk tetap berjalan di tengah pandemi adalah memangkas biaya operasional.
Tiket.com memangkas biaya operasional dan pemasaran hingga 90 persen, untuk menghindari pemutusan hubungan kerja dan pencegahan pemotongan gaji. Lebih lanjut, Dudi menyatakan bahwa perusahaannya tengah bersiap berakselerasi dengan cepat ketika pandemi berakhir.
“Bahkan mulai Juni, kita sudah massif hiring lagi, sampai hari ini sudah sekitar lebih dari 70 orang kita rekrut dan masih akan ada puluhan lagi sampai akhir tahun rencananya di man power planning kita di kuartal berikutnya,” ujarnya.
Baca juga: Ada Optimisme, Pendanaan Startup Indonesia Capai Rp28 Triliun di Q3 2020
Dudi mengatakan bahwa karyawan adalah asset terpenting bagi tiket.com, selain customer.
Gaery Undarsa, Co-founder & Chief Marketing Officer tiket.com pun menegaskan, “Kami siap untuk akselerasi dan antisipasi lonjakan permesanan tiket, akomodasi, serta aktivitas To Do, karena dari sisi tiket.com, tidak ada pengurangan kapasitas, baik karyawan, sistem, development, dan sebagainya.”