Home
/
Digilife

Ternyata Bot Beneran Tak Bisa Lolos 'I'm Not a Robot' dari CAPTCHA

Ternyata Bot Beneran Tak Bisa Lolos 'I'm Not a Robot' dari CAPTCHA
Brian Priambudi21 September 2024
Bagikan :

Uzone.id - Di tahun 2000-an, seorang peneliti dari Carnegie Mellon University mengembangkan CAPTCHA untuk mengatasi bot yang sedang ramai digunakan di dunia maya. Namun saat ini CAPTCHA hanya sekedar mengklik checkbox bertuliskan 'I'm Not a Robot'. Apakah tugas sederhana ini tidak bisa ditembus oleh bot?

Pada awalnya CAPTCHA berisikan kombinasi angka dan huruf yang didesain agar mudah dikenali manusia, namun sulit dilakukan oleh mesin.

Berdasarkan laporan Cloudflare, bot pun semakin berkembang dan semakin canggih hingga akhirnya CAPTCHA juga harus disesuaikan. Sehingga CAPTCHA disesuaikan dengan beberapa cara baik berbasis gambar, audio, atau checkbox.

Penyesuaian tersebut membuahkan hasil, karena mudah dikenali dan dilakukan oleh manusia, sementara sulit bagi bot.

Jika dipikir, sekedar mengklik checkbox 'I'm not a robot' memanglah mudah. Namun yang dinilai bukan sekedar klik pada checkbox tersebut, melainkan pergerakan kursor pengguna.

Secara kasat mata, penggerakan cursor ke checkbox CAPTCHA memang hanya sekedar menarik garis lurus saja. Namun pergerakan manusia terdapat sedikit keacakan jika dilihat secara mikroskopis.

Artinya ada gerakan kecil yang tidak terlihat oleh mata manusia dan dilakukan tanpa sadar. Hal inilah yang tidak dapat ditiru dengan mudah oleh bot. Jika gerakan kursor saat menuju checkbox 'I'm Not a Robot' mengandung unsur tersebut, maka CAPTCHA bisa memutuskan penggunanya lolos.

Sementara bot, biasanya mereka akan menarik garis yang lurus, tidak ada keacakan sedikitpun bahkan di tingkat mikroskopis. Karena hal tersebut, CAPTCHA bisa mengetahui bahwa yang mengerjakan ujian tersebut merupakan bot.

Di sisi lain, re-CAPTCHA juga menilai komponen-komponen lain yang disimpan oleh browser di perangkat pengguna dan riwayat perangkat. Tentu tujuannya adalah untuk menilai apakah pengguna memiliki kemungkinan sebagai bot.

Jika pengujian 'I'm Not a Robot' belum dapat ditentukan apakah pengguna tersebut adalah manusia atau bukan, biasanya muncul ujian tambahan, seperti pengenalan gambar. Namun biasanya gerakan kursor, cookie, dan riwayat perangkat saja sudah cukup untuk menjadi ujian.

populerRelated Article