Home
/
Technology

Telkomsigma revitalisasi Star Cloud demi bersaing dengan Amazon

Telkomsigma revitalisasi Star Cloud demi bersaing dengan Amazon

indotelko.com03 May 2017
Bagikan :

Telkomsigma melakukan revitalisasi besar-besaran untuk layanan public cloud, STAR Cloud, demi bersaing dengan pesaing seperti Microsoft Azure atau Amazon Web Service (AWS).

"Brand STAR Cloud memang sudah ada sejak dua tahun lalu. Kita lakukan perubahan radikal, dimana brand tetap dipertahankan, tetapi barang yang ditawarkan sama sekali berbeda agar bisa bersaing dengan cloud provider asing yang telah bermain lebih dulu di pasar public cloud. Posisi STAR Cloud setelah revitalisasi ini berada di garis yang sama dengan Azure atau AWS, bahkan lebih kompetitif," ungkap Direktur bussiness data center & manage service Telkomsigma Andreuw Th.A.F kala melakukan softlaunch STAR Cloud ke media, Rabu (3/5).

Dijelaskannya, STAR Cloud adalah Cloud Management Platform yang menawarkan unlimited bandwidth, sistem payment yang dapat dilakukan secara online dan offline, pengoperasian yang mudah hingga tersedianya multi packages yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. (Baca: Telkomsigma ambisi saingi Amazon)

"Keunggulan kita adalah pada pola pembayaran yang bisa secara offline, ini tak ada di pemain asing. Sebulan setelah Grand Launching Star CLOUD pada 18 Mei mendatang, pembayaran bisa dilakukan melalui Alfamart atau Indomaret," ulasnya.

Dikatakannya, STAR Cloud memang ingin menyasar pasar individu dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang akan Go Digital. "Kalau Anda lihat realita di pasar sangat banyak masyarakat Indonesia gunakan cloud asing, perkiraannya pemain asing itu menguasai sekitar 65% pangsa pasar, lokal hanya 35%. Kita mau ajak masyarakat untuk gunakan produk Merah Putih yang ditawarkan Telkomsigma ini. Tahap awal ada 25 ribu pengguna diharapkan bergabung," katanya. (Baca: Star Cloud)

Chief Technology Officer untuk star cloud Telkomsigma Safdar Husain menambahkan, peluang Star Cloud bisa bersaing dengan pemain seperti Amazon Web Service atau Azure lumayan besar. "Logika berfikirnya, jika Anda di Indonesia tentu yang dipikirkan adalah keterjangkauan harga dan jaringan. Star Cloud datang dengan ketersediaan jaringan dari Telkom Grup, kecepatan layanan, dan harga yang terjangkau," katanya.(id)

populerRelated Article