Telkom Masih Kaji Buka Blokir Layanan Netflix
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) alias Telkom mengaku masih mengkaji kemungkinan untuk membuka blokir layanan streaming film, Netflix. Jika blokir untuk layanan tersebut dibuka, maka layanan Netflix antara lain dapat akses melalui platform Maxstream Telkomsel.
"Kalau memang nanti (Netflix tidak diblokir), akan masuk ke Maxstream kalau di Telkomsel. Kalau di IndiHome, tidak ada nama khususnya," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8).
Harry menjelaskan Maxstream merupakan platfrom Telkomsel, di mana semua layanan Over-The-Top (OTT) bisa masuk ke platform Telkom tersebut. OTT merupakan layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet milik sebuah operator telekomunikasi.
"Baik di IndiHome maupun Telkomsel, itu ada beberapa provider. Jadi Maxstream itu adalah platformnya," kata Harry.
Sebagai informasi, saat ini Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah meneliti dugaan persaingan usaha tak sehat atau kecurangan yang dilakukan Telkom terhadap Netflix lantaran layanan streaming film tersebut tak bisa diakses di jaringan internet Telkom Grup. Penelitian dilakukan atas aduan masyarakat melalui gerakan pada situs Change.org.
Adapun berdasarkan data dari Nakono.com, pelanggan streaming Netflix Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun. Pada 2017, total pelanggan streaming Netflix Indonesia mencapai 95 ribu pelanggan. Pada 2018, pelanggan Netflix Indonesia tumbuh 2,5 kali lipat menjadi 237,3 ribu pelanggan.
Pada 2019, jumlah pelanggan Netflix di Indonesia diperkirakan mencapai 482 ribu atau meningkat dua kali lipat dibandingkan 2018. Tahun depan, jumlah pelanggan Netflix diprediksi mencapai 907 ribu pelanggan atau melejit 88,35% dibandingkan dengan 2019.
Data jumlah pelanggan tersebut mengacu pada pelanggan streaming dan akun pelanggan yang dapat ditagih secara individu, bukan total pemirsa Netflix yang jumlahnya lebih besar. Nakono merupakan perusahaan riset yang fokus kepada penelitian di bidang ekonomi digital.
(Baca: Telkom Rencana Beli 3.000 Tower BTS Milik Indosat)
Sementara, Telkomsel yang saat ini tengah fokus terhadap bisnis digital, membukukan pendapatan senilai Rp 45,11 triliun pada semester I 2019, tumbuh 5,5% secara year on year. Sementara, laba bersih Telkomsel tercatat senilai Rp 12,71 triliun, tumbuh 8,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Pada bisnis fixed broadband dengan produk IndiHome, hingga akhir Juli 2019, Telkom mencatatkan pertumbuhan total pelanggan mencapai lebih dari 6 juta atau tumbuh 45,1% dibanding semester pertama tahun lalu. Pertumbuhan jumlah pelanggan yang itu sejalan dengan penguatan network, konten, dan melakukan improvement pada Iayanan purna jual.
"Hal ini juga merupakan upaya Telkom untuk terus menjaga excellent customer experience," tambah Harry.