Home
/
Health

Tekanan Darah Naik Setelah Operasi, Bahaya Atau Tidak?

Tekanan Darah Naik Setelah Operasi, Bahaya Atau Tidak?

Fauzan Budi Prasetya28 September 2017
Bagikan :

Setelah menjalani operasi medis tertentu, memang ada beberapa reaksi tubuh yang membuat Anda merasa kurang nyaman, misalnya mual. Bahkan, kadang tekanan darah bisa naik dan tidak kunjung turun setelah lebih dari dua hari. Hal ini mungkin membuat Anda waswas. Karena itu, pelajari lebih jauh soal tekanan darah naik setelah operasi di bawah ini. 

Mengenal tekanan darah

Tekanan darah normal berkisar pada 120 mmHg untuk tekanan darah atas (sistolik) dan 80 untuk tekanan darah bawah (diastolik). Anda bisa tergolong hipertensi (tekanan darah tinggi) apabila angkanya menunjukkan sistolik lebih dari 140 dan diastolik lebih dari 90. 

Secara umum, tekanan darah tinggi patut diwaspadai. Masalahnya, semakin tinggi tekanan darah, semakin keras pula kerja dari jantung untuk memompa darah keluar dari tubuh. Hal ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, gagal ginjal hingga serangan stroke dan jantung.

Apa artinya jika tekanan darah naik setelah operasi?

Pada dasarnya, semua proses operasi atau pembedahan bisa menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah kenaikan tekanan darah. Ternyata, tekanan darah naik setelah operasi memang mungkin saja terjadi dan bisa dijelaskan secara medis. Gejala ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan ketika Anda tidak memiliki gejala hipertensi sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab tekanan darah naik setelah operasi.

Nyeri

Nyeri bisa terjadi setelah dilakukan tindakan operasi. Proses nyeri dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dari biasanya. Namun, peningkatan tekanan darah tersebut bersifat sementara dan tekanan darah akan kembali normal setelah nyeri diatasi. Misalnya dengan minum obat pereda nyeri.

Berhenti minum obat hipertensi

Jika Anda secara rutin mengonsumsi obat untuk mengurangi tekanan darah kemudian harus memberhentikan konsumsi obat, Anda bisa saja mengalami kenaikan tekanan darah. Biasanya sebelum menjalani operasi memang pasien diminta untuk melakukan puasa terlebih dulu. Akibatnya, Anda mungkin melewatkan dosis obat hipertensi yang biasa dikonsumsi. Maka dari itu, penting untuk mendiskusikan kondisi kesehatan Anda kepada tim medis sebelum dilakukannya operasi.

Efek obat bius

Obat-obatan yang digunakan untuk membuat Anda tidur ketika operasi berlangsung juga bisa berefek pada tekanan darah Anda. Bahkan, ketika Anda baru saja tertidur, tekanan darah bisa meningkat drastis yang berkisar antara 20 hingga 30mmHg.

Kadar oksigen tubuh

Ketika Anda dibius, jaringan dalam tubuh Anda membutuhkan banyak oksigen. Nah, bisa jadi ada beberapa jaringan pada tubuh yang tidak mendapatkan oksigen dengan baik. Kondisi ini disebut dengan hipoksemia. Hal inilah yang akan menyebabkan tekanan darah naik setelah operasi.

Obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang sangat banyak tersedia di pasaran dan bisa meningkatkan tekanan darah. Beberapa di antaranya adalah pereda nyeri yaitu paracetamol (acetaminophen), ibuprofen, naproxen, hingga piroxicam.

Apakah tekanan darah naik saat operasi berbahaya?

Pada dasarnya, perubahan tekanan darah setelah operasi adalah hal yang umum terjadi. Tekanan darah yang tinggi atau hipertensi akan berkurang secara terus-menerus pasca operasi. Biasanya juga tak membutuhkan waktu yang lama sampai angka tekanan darah mencapai batas normal lagi, yaitu antara satu hingga 48 jam.

Jika sudah dua hari lebih tekanan darah Anda belum juga turun, bahkan terjadi hingga berhari-hari setelahnya, Anda perlu menghubungi dokter lebih lanjut. 

The post Tekanan Darah Naik Setelah Operasi, Bahaya Atau Tidak? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article