Home
/
Telco

Takut Tak Diajak Diskusi Soal 5G, Amerika Buka Akses ke Huawei?

Takut Tak Diajak Diskusi Soal 5G, Amerika Buka Akses ke Huawei?

-

Siti Sarifah17 June 2020
Bagikan :

Uzone.id - Amerika memberikan sinyal untuk membuka akses kerja sama perusahaan teknologi asal negaranya itu dengan Huawei. Mereka akan diperbolehkan bekerja sama dalam urusan jaringan 5G standard, di bawah aturan baru yang akan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Amerika, dalam waktu dekat.

Dilansir melalui Cnet.com, Rabu, 17 Juni 2020, aturan ini keluar setelah lebih dari setahun Amerika melakukan pelarangan kerja sama dengan perusahaan China itu. Amerika malah memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perusahaan yang tidak boleh menggunakan atau membeli teknologi, baik hardware maupun software, dari perusahaan Amerika.

"Amerika tidak akan menyerahkan kepemimpinannya dalam inovasi global. Kami berkomitmen untuk melindungi kepentingan keamanan nasional Amerika dan kebijakan luar negeri negara ini dengan mendorong industri di Amerika sepenuhnya terlibat dan mengadvokasi agar teknologi negara ini bisa menjadi standard internasional," ujar Menteri Perdagangan Amerika, Wilbur Ross.

Pengumuman perubahan kebijakan itu kemungkinan akan dilakukan pada Senin pekan depan. Diharapkan dengan demikian Amerika bisa berpartisipasi dalam menetapkan standard masa depan jaringan 5G, termasuk untuk kendaraan otonom, artificial intelligent dan teknologi lainnya.

Pelarangan ini memang sedikit banyak merusak bisnis Huawei. Namun di sisi lain kebijakan ini memberikan kebingungan tersendiri terkait apakah perusahaan-perusahaan Amerika bisa berpartisipasi dalam organisasi dalam menetapkan sebuah standard pada industri.

Menanggapi hal ini, pihak Huawei mengatakan jika mereka hanya ingin menetapkan standard melalui diskusi dengan berbagai pihak, termasuk Amerika. Semata hanya untuk kemajuan teknologi di masyarakat.

"Kami ingin mengadakan diskusi terkait standard teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Diskusi ini terbuka dengan siapa saja, termasuk Amerika," ujar juru bicara Huawei, Joe Kelly.

populerRelated Article