Spam Call Bikin Emosi? Ini Cara Ngadu Resmi ke Pemerintah

Uzone.id – Spam call adalah masalah serius di seluruh dunia. Spam call sendiri didefinisikan sebagai panggilan yang tidak diinginkan, biasanya erat kaitannya dengan upaya penipuan.
Pada Q3 tahun 2023, Hiya mencatat ada 7,3 miliar panggilan yang tidak diinginkan secara global, dengan 81 juta panggilan spam setiap hari.Kemudian, platform Hiya mengeluarkan laporan bahwa ada 11,3 miliar panggilan yang diduga spam pada Q4 2024. Artinya, ada 123 juta panggilan yang tidak diinginkan setiap harinya. Angka tersebut meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya.
Volume spam call pun bervariasi di setiap negara. Menurut laporan, warga Jerman menerima rata-rata 3 panggilan spam setiap bulan, sementara penduduk Brazil dan Chili menerima rata-rata 28 panggilan.
Di Indonesia sendiri, laporan dari Hiya Q4 2024 menempatkan Indonesia pada posisi kedua setelah Hong Kong untuk banyaknya panggilan spam yang diterima setiap orang dalam sebulan. Setidaknya, selama sebulan ada 14 spam call yang diterima oleh masyarakat Indonesia.
Sedangkan untuk persentase spam call, Indonesia berada di urutan pertama se-Asia Pasifik dengan catatan 86 persen. Disusul Hong Kong 68 persen, Filipina 50 persen, dan Singapura 40 persen.
Masalah spam call memang telah menjadi masalah global. Meski beberapa panggilan dibuat hanya untuk mengganggu, tak sedikit dari spam call yang ditujukan untuk menipu, seperti mencuri uang atau informasi pribadi.
Ke depannya, Hiya memprediksi jika skala spam call akan semakin meningkat. Dan, seiring dengan semakin canggihnya kecerdasan buatan (AI), para penipu akan memanfaatkan AI untuk membantu memperlancar aksi mereka.
Bagaimana spam call mulai menjamur di Tanah Air?
Angka yang dirilis oleh Hiya menunjukkan bahwa praktik spam call di Indonesia masih sangat tinggi. Edwin Hidayat selaku Dirjen Ekosistem Digital menjelaskan bahwa spam call terjadi karena nomor telepon, NIK, atau nomor KK pengguna telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kebocoran data ini bisa terjadi karena banyak faktor, seperti peretasan, atau secara tidak sengaja membocorkan informasi pribadi. Untuk itu, Edwin mengimbau agar masyarakat untuk melapor pada laman yang akan disiapkan oleh Komdigi.
Kemudian, karena kebocoran NIK telah menjadi salah satu faktor masyarakat mendapat serangan spam call, Komdigi kemudian membuat aturan bahwa setiap NIK hanya bisa digunakan untuk tiga nomor pada operator yang sama.
"Makanya kami cari jalan bahwa satu, kami minta operator seluler ini membatasikan tiga nomor. Dan yang tiga ini mereka harus melakukan yang namanya pengecekan untuk melihat bahwa ada nomor-nomor yang tidak digunakan sebagai mestinya. Dan juga kita membuka portal laporan dan juga nomor, aduan nomor jika ada dapet spam atau segala macam, laporkan aja, nanti di blokir.”
Masyarakat bisa melakukan pengaduan terhadap nomor yang diduga melakukan sam call ke situs aduannomor.id. Komdigi turut mendorong agar masyarakat mulai bermigrasi ke eSIM demi menjaga keamanan data dan mengurangi panggilan spam call.
