Home
/
News

Soal Chat Sex, Pengacara: Nomor Habib Rizieq Dikloning

Soal Chat Sex, Pengacara: Nomor Habib Rizieq Dikloning

Siswanto30 January 2017
Bagikan :
Anggota tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Kapitra Ampera menegaskan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab pernah memegang telepon seluler sendiri sejak memimpin aksi 4 November 2016.

"Habib Rizieq sejak 411 itu tak pernah lagi pegang telepon. Habib Rizieq itu menganggap teleponnya sudah dikloning pihak pihak tertentu sehingga dia nggak punya telepon lagi," kata Kapitra, Senin (30/1/2017).

Pernyataan Kapitra untuk menyusul video dan foto-foto tak senonoh yang viral di media sosial untuk menuduh Rizieq Shihab melakukan perselingkuhan dengan salah seorang tersangka kasus dugaan pemufakatan makar berinisial FH.

Kapitra menjelaskan nomor telepon pribadi Rizieq selama ini dikloning oleh orang tak bertanggungjawab. Nomor tersebut, katanya, kemudian dipakai untuk menyebarkan pesan-pesan tertentu kepada orang lain seakan-akan berasal dari Rizieq.

"Bukan. Ini kenyataan. Karena teleponnya off, Tapi ada SMS yang masuk ke orang lain atas nama habib. Sejak itulah dibuang itu telepon," katanya.

Untuk menghindari nomor dikloning lagi, kata Kapitra, Rizieq sekarang hanya memakai nomor handphone istri untuk berkomunikasi dengan kerabat-kerabatnya.

Selain memakai nomor telepon istri, Rizieq juga menggunakan handphone ajudan untuk menerima telepon dari pihak luar.

"Yang megang telepon hanya istrinya. Kalau mau telepon bisa diangkat ajudannya, tentunya telepon hanya teman-temannya dia (Rizieq)," kata Kapitra.

Mengenai beredarnya transkrip percakapan tak senonoh di media sosial, Kapitra menegaskan itu bukan karakter seorang Rizieq.

"Bahasanya sangat vulgar dan preman. Yang tidak mungkin bahasanya Habib Rizieq," katanya.

Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin juga menegaskan video dan foto-foto tak senonoh yang viral di media sosial itu adalah hoax.

"Saya pastikan hoax dan fitnah keji. Itu karena mereka menggunakan segala cara untuk mengkriminalkan ulama," kata Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin kepada Suara.com.

Novel menegaskan selain untuk tujuan mengkriminalkan Rizieq, tujuan penyebaran hoax tersebut untuk membunuh karakter serta menyerang kredibilitasnya.

Novel menyebut pelakunya tidak takut dengan akibat dari perbuatannya.

"Segala cara mereka lakukan karena mereka tidak takut dosa, memfitnah orang karena mereka tidak kenal Tuhan atau komunis," kata dia.

Novel menegaskan meskipun FPI diserang dengan berbagai cara, tidak akan mempan.

"Fitnah itu tidak mempan terhadap kami," kata dia.

Preview

 

Berita Terkait:

populerRelated Article