Ikon Voice Chat WhatsApp Dikira Hacker? Ini Faktanya

Uzone.id – WhatsApp Grup (WAG) seringkali jadi tempat paling cepat untuk hoaks menyebar. Penyebaran kilat ini karena banyak anggota grup yang kerap meneruskan isi pesan tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. 

Baru-baru ini, WhatsApp baru saja memperluas ketersediaan fitur Voice Chat mereka. Kini, pengguna dan grup dapat menikmati kemudahan berkomunikasi lewat suara tanpa perlu melakukan panggilan grup. 

 

Fitur voice chat ini bisa dinikmati oleh grup beranggotakan 33 hingga 256 orang. Setelah chat audio dimulai, anggota grup akan menerima notifikasi push. Anggota juga bisa melihat siapa saja yang telah bergabung lewat banner yang terletak di bagian bawah layar.

Jadi, voice chat layaknya ruang obrolan audio yang selalu terbuka di dalam sebuah grup. Anggota bisa masuk dan keluar kapan saja untuk berbicara tanpa perlu menelepon atau mengundang semua orang secara paksa.

Selama menggunakan voice chat juga, pengguna dapat menggunakan fitur seperti ‘raise hand’ untuk memberitahu anggota lain sebelum berbicara, serta emoji sebagai simbol reaksi dalam obrolan yang sedang berlangsung.

Sayangnya, informasi mengenai pembaharuan ini belum diketahui oleh semua pengguna WhatsApp. Logo fitur voice chat ini malah sempat membuat sebagian pengguna khawatir dan mengira ada aktivitas hacker yang ingin meretas.

Penyebaran misinformasi ini semakin cepat karena pesan berantai yang berawal dari WAG. Banyak anggota grup yang langsung meneruskan pesan ke anggota keluarga mereka tanpa mengecek dulu informasi tersebut valid atau tidak. Sehingga rentetan informasi palsu ini menyebar dengan cepat.

Preview

Dalam video yang diunggah oleh pengamat teknologi, Alfons Tanujaya, ia mencoba meluruskan informasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa logo garis tiga vertikal berjenjang di sebelah kanan atas grup yang bentuknya menyerupai gelombang suara bukanlah tanda adanya hackers dalam grup. 

Itu adalah logo voice chat yang anggota grupnya telah lebih dari 33 orang. Sedangkan, untuk grup yang anggotanya di bawah 33 orang, pengguna belum dapat menggunakan fitur voice chat. Logo voice chat pun belum ada, hanya ada logo gagang telepon yang bisa diklik apabila ingin melakukan panggilan grup. 

Beliau juga mengingatkan agar pengguna lebih bijak dalam mengelola dan menyebarkan informasi.

“Kalau ada hackernya nggak kelihatan seperti itu (logo voice chat). Hacker persis sama, anda nggak bisa bedakan. Bahkan, profile picturenya sama dengan teman anda. Bedanya dia minta pinjem duit, kalau dia minjem nggak dibalikin. Itu hacker,” tegasnya.