Sering Pusing Saat Olahraga? Ini Sebabnya
Kondisi pusing atau kepala pening adalah salah satu hal yang dialami oleh beberapa orang saat berolahraga. Rasa pusing itu muncul terutama saat melakukan latihan berintensitas tinggi atau mengangkat beban berat.
Dalam kondisi normal, rasa pusing itu akan hilang dengan sendirinya setelah kita beristirahat atau berhenti melakukan aktivitas olahraga.Tapi, dalam beberapa kasus, rasa pusing itu berlangsung lama. Bahkan, tak jarang ada beberapa orang yang mengalami kehilangan kesadaran saat berolahraga setelah diawali dengan gejala pusing.
Agar kejadian itu tak menimpa Anda, atasi pusing saat berolahraga dengan mengenali beberapa penyebabnya.
>> Penyebab #1: Penurunan level gula darah.
Dalam kondisi normal, level gula darah seseorang adalah 60 - 100 mg/dl. Jika Anda merasa pusing, terutama saat berolahraga, berarti level gula darah Anda turun secara tiba-tiba - berada di bawah 80 mg/dl. Kondisi ini biasanya memicu keringat dingin, gemetar, serta perasaan lapar. Salah satu penyebab penurunan level gula darah adalah kurangnya asupan makanan sebelum berolahraga.
Cara mengatasi: Biasanya, momen ini terjadi saat pagi hari, di mana Anda berolahraga dalam keadaan perut kosong. Untuk menyiasatinya, konsumsilah makanan kurang lebih satu jam sebelum berolahraga. Ini akan membuat tubuh Anda berenergi sehingga level gula darah tetap terjaga. Konsumsi sumber glukosa kompleks yang dicerna dalam jangka waktu relatif lama.
>> Penyebab #2: Dehidrasi.
Kekurangan cairan sebelum berolahraga adalah salah satu penyebab terjadinya pusing. Ini dapat diketahui saat berkemih. Jika kemih Anda berwarna kuning tua, berarti sebelum berolahraga Anda sudah berada dalam fase pre-dehidrasi. Sebaliknya, jika warna kemih Anda kuning muda jernih, maka Anda berada pada kondisi normal sebelum berolahraga.
Cara mengatasi: Beberapa pakar olahraga mengajurkan untuk minum 150 - 200 cc air setiap 10 - 16 menit sekali saat berolahraga. Cara ini akan menjaga tubuh Anda selalu terhidrasi saat berolahraga.
>> Penyebab #3: Kurang tidur.
Demi mencegah pusing saat berolahraga, pastikan tubuh Anda memiliki waktu tidur yang cukup. Durasi istirahat yang kurang dari 8 - 9 jam saat malam sebelum berolahraga membuat level hormon stres bertambah tinggi saat pagi. Jika tetap berolahraga, Anda akan merasakan pusing karena efek kelelahan dan stress dari hormon tersebut.
Cara mengatasi: Kenali tubuh Anda. Sebaiknya, Anda menunda aktivitas fisik berat jika merasa kurang tidur. Lakukan kembali saat kondisi tubuh lebih bugar. Namun, apabila Anda tetap ingin berolahraga, terutama selepas pulang kantor, cobalah lakukan siesta (tidur siang) selama 15 - 30 menit saat di kantor. Ini akan membuat tubuh rileks dan mengembalikan waktu tidur Anda walau hanya sebentar. Usahakan agar siesta Anda tidak terganggu, sebab jika terpotong Anda tidak akan merasakan manfaatnya.
>> Penyebab #4: Tekanan darah naik.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki masalah tekanan darah tinggi(hipertensi).
Cara mengatasi: Jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, hindari olahraga berintensitas tinggi. Lakukan olahraga dengan intensitas kecil hingga sedang. Apabila tekanan darah Anda melonjak, maka rasa pusing bisa timbul seketika. Cobalah konsultasi ke dokter dan lakukan assessment ulang untuk menyesuaikan intensitas olahraga dengan kapasitas tubuh Anda.
>> Penyebab #5: Teknik bernafas yang kurang tepat.
Teknik bernafas yang kurang tepat ternyata juga bisa menyebabkan pusing saat berolahraga karena darah kekurangan kadar oksigen. Akibatnya, oksigenasi ke otak berkurang dan menimbulkan kepala pusing.
Cara mengatasi: Cobalah sesuaikan teknik bernafas dengan jenis olahraga dan kemampuan tubuh. Untuk jenis olahraga aerobik, seperti joging, sesuaikan pola nafas dengan langkah kaki. Setiap empat langkah ambil nafas melalui hidung. Lalu, empat langkah selanjutnya buang nafas melalui mulut. Untuk olahraga beban, buanglah napas saat mengangkat beban dan menarik napas saat menurunkan beban. Hal ini membuat paru-paru Anda mengempes sehingga aliran darah akan lebih mudah mengalir.
Biasakan menarik napas melalu hidung karena udara yang masuk ke paru-paru lebih bersih setelah disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung. Setelahnya, barulah dikeluarkan secara lebih leluasa melalui mulut.