Serba Upgrade di Xiaomi 14T Pro: Dimensity 9300+ dan Leica Summilux

Uzone.id - T Series model Pro dari Xiaomi akhirnya comeback lagi ke Indonesia. Skip dua generasi, Xiaomi Indonesia meluncurkan lagi model tertinggi dari T Series ini ke pasaran tanah air lewat Xiaomi 14T Pro.

Excited, tentu saja. Bagaimana tidak, terakhir Xiaomi membawa model tertinggi dari T Series-nya saat Xiaomi 11T Pro meluncur pada 2021 silam. Dan saat mereka membawa 12T serta 13T, hanya model regular saja yang diboyong ke tanah air.

Kesan pertama saat kami membuka boks, kemudian menggenggam langsung Xiaomi 14T Pro adalah “Ini beneran Xiaomi yang bikin?” 

Jauh deh desainnya ketimbang Xiaomi 13T. Ponsel ini lebih terlihat premium dan kerasa mahalnya dibanding generasi sebelumnya. Xiaomi hadirkan dua opsi warna dari Xiaomi 14T Pro, yakni Titan Gray dan Titan Black. 

Adapun, unit Xiaomi 14T Pro yang kami gunakan mengusung warna Titan Gray. Sadar atau tidak, warna ini sangat mirip dengan kelir Desert Titanium milik iPhone 16 Pro dan 16 Pro Max. Bedanya, warna Xiaomi 14T Pro lebih sedikit glossy dan mudah tertempel jejak sidik jari, meski teksturnya dibuat matte.

Gak apa-apa juga terinspirasi dari warna iPhone 16 Pro, toh banyak kok yang terinspirasi dari perangkat-perangkat Apple, ya kan? Positifnya, warna ini seolah ‘mengangkat’ kelas Xiaomi 14T Pro jadi seperti ponsel premium. Itulah kenapa kami menyebut ponsel ini berasa mahal.

Bukan cuma warna sih yang mungkin terinspirasi dari iPhone terbaru. Letak dan bentuk kamera (apalagi dari samping) mirip juga dengan iPhone generasi anyar, misalnya iPhone 15 Pro Max. 

Ada detail menarik dari desain Xiaomi 14T Pro. Pada tombol Power, Xiaomi sengaja membuatnya bertekstur kasar, hal ini pula yang bikin desain keseluruhan smartphone kelihatan lebih berkelas dibanding model-model T Series yang terdahulu.

Ke bagian depan, Xiaomi 14T Pro usung layar datar dengan bezel yang simetris. Layar AMOLED yang disebut ‘CrystalRes’ oleh Xiaomi itu punya bentangan 6,67 inci dengan resolusi 1,5K. Refresh rate-nya tembus 144Hz dan punya tingkat kecerahan sampai 4.000 nits pada peak mode.

Dukungan fitur layar lainnya lengkap, ada HDR10+ yang bisa kalian manfaatkan untuk streaming YouTube beresolusi tinggi, Dolby Vision, DCI-P3, PWM Dimming hingga 3840Hz, sampai serangkaian perlindungan mata seperti flicker free dan filter low blue light.

Layarnya yang oke, dipadukan dengan kemampuan audionya yang lumayan bagus. Speaker-nya stereo yang mengantongi sertifikasi Hi-Res Audio dan Hi-Res Audio Wireless, serta didukung Dolby Atmos.

Dari desain ini, kurangnya cuma satu. Xiaomi 14T Pro terasa bulky buat kami, apalagi kalau dipasangkan dengan softcase bawaan. Bodinya setebal 8,39 mm dengan bobot 209 gram. Kendati begitu, Xiaomi 14T sudah mengantongi rating IP68 tahan air sedalam 1,5 meter selama 30 menit dan terpaan debu.

Ditenagai MediaTek Dimensity 9300+

Jujur, entah apa yang dipikirkan Xiaomi, kok bisa 14T Pro ditenagai dapur pacu yang setara dengan Xiaomi 14. Info saja, Xiaomi 14 ditopang oleh Snapdragon 8 Gen 3, sementara Xiaomi 14T Pro ditenagai MediaTek Dimensity 9300+.

Beda dengan Snapdragon 8 Gen 3, MediaTek Dimensity 9300+ seluruhnya mengusung CPU Big-core, terdiri dari 1x prime-core Cortex X4 pada kecepatan 3,4 GHz, 3x performance-core Cortex X4 pada kecepatan 2,85 GHz, dan 4x performance-core Cortex A720 dengan clock-speed 2 GHz. 

Dari prime-core saja lebih cepat 0,1 GHz dari Snapdragon 8 Gen 3, meski pada performance-core masih agak lebih rendah. Berikut perbandingannya:

Prosesor kencang ini disandingkan dengan RAM LPDDR5X sebesar 12 GB, memori penyimpanan 256 GB atau 512 GB, serta baterai dengan kapasitas 5.000 mAh. Nah, baterai ini mendukung fast charging 120W yang dukung power delivery serta 50W wireless charging.

Xiaomi 14T Pro berjalan di HyperOS berbasis Android 14. Xiaomi pastikan mendapatkan jaminan sampai 4 kali upgrade OS dan 5 tahun patch security.

Bawa kamera Leica

Xiaomi 14T Pro punya tiga kamera belakang. Komposisinya terdiri dari kamera utama 50 MP dengan sensor Light Fusion 900, dimana focal length-nya setara dengan lensa 23mm dan sudah dukung optical image stabilization (OIS).

Lalu, ada kamera telephoto 50 MP dengan focal length setara 60mm. Berkat dua kamera tadi, kalian bisa melakukan perbesaran gambar dari 1x, 2x, 2,6x (semuanya optical), dan 5x hybrid-zoom. 

Sebagai pelengkap, ada kamera ultrawide dengan sensor 12 MP. Kamera ini punya focal length setara 15mm dan sudut pandang sampai 120 derajat.

Seluruh kameranya menggunakan lensa Leica Summilux yang dapat menangkap lebih banyak cahaya. Jenis lensa ini jadi upgrade yang sangat signifikan dari Xiaomi 13T yang masih menggunakan lensa Leica Summicron.

Dan info saja, lensa Leica Summilux sebelumnya digunakan pada Xiaomi 14, model flagship yang dirilis Xiaomi tahun ini. Di depan, ada kamera 32 MP yang diletakkan pada punch hole di tengah atas layar. 

Fitur lainnya, Xiaomi 14T Pro sudah dukung eSIM, NFC, WiFi 7, Bluetooth 5.4, dan tentu saja jaringan 5G. 

Yang menarik, Xiaomi 14T Series (terutama model Pro) membawa fitur-fitur AI yang canggih. Xiaomi 14T Pro menjadi salah satu ponsel Xiaomi pertama yang mendukung Circle to Search, fitur yang sebelumnya eksklusif untuk smartphone Google Pixel dan Samsung kelas high-end ke atas.

Xiaomi juga menyertakan fitur AI lain, seperti AI Interpreter mengatasi hambatan bahasa selama rapat dan panggilan. 

Ada juga AI Notes dan AI Recorder yang meningkatkan efisiensi dengan transkripsi suara ke teks, pengenalan pembicara yang akurat, serta ringkasan cepat. Terjemahan secara real-time juga memastikan komunikasi multibahasa berjalan lancar.

Hanya saja, dari informasi yang kami dapatkan, Circle to Search baru tersedia pada 6 Oktober mendatang lewat update secara OTA.