Home
/
Film

Seperempat Abad Serial Friends: Kisah Gagal "Move On" 10 Musim

Seperempat Abad Serial Friends: Kisah Gagal "Move On" 10 Musim

Kolumnis: 24 September 2019
Bagikan :

Dua puluh lima tahun berlalu sejak serial komedi situasi Amerika Serikat Friends pertama kali tayang di layar kaca. Disiarkan sejak 22 September 1994 hingga 2004 selama 10 musim dalam 236 episode, Friends mengisahkan lika-liku kehidupan enam orang sahabat, Phoebe (Lisa Kudrow), Ross (David Schwimmer), Monica (Courteney Cox), Chandler (Matthew Perry), Rachel (Jennifer Aniston), dan Joey (Matt LeBlanc) yang tinggal di Manhattan, New York.

Ditulis oleh David Crane dan Marta Kauffman Friends, salah satu serial komedi terpopuler era 1990-an ini telah mendapat 62 nominasi Emmy Award dan memenangkan Serial Komedi Terbaik pada 2002. Sebagaimana yang dicatat Tabloid Bintang, stasiun tv lokal RCTI memutar Friends setiap Sabtu sore di RCTI sejak 1996 hingga 2005.  

Kelsey Miller dari Vox menyatakan bahwa Friends merupakan warisan budaya pop 1990-an. Segala yang menyenangkan hingga paling menyebalkan dari era itu direpresentasikan dengan baik oleh serial ini. Masa-masa sebelum muncul media sosial, reality show, dan 9/11. Perjuangan kelompok LGBT juga belum mendapat ekspos besar-besaran pada periode ini. Bagi Miller, Friends memungkinkan penontonnya beradu argumen tentang berbagai isu sosial , mulai dari rasisme, misogini, hingga homophobia. 

Pada 2018, Netflix membeli hak tayang Friends sebesar 100 juta dolar AS kepada WarnerMedia sekitar 100 juta dolar untuk memutar serial itu selama 12 bulan. Menurut estimasi Nielsen, Friends merupakan suguhan kedua paling banyak ditonton orang Amerika di Netflix selama 2018. 

Sempat beredar kabar pula bahwa Friends akan segera difilmkan. Tapi rupanya itu cuma hoaks di media sosial. Marta Kauffman sendiri sudah mengatakan sejak 2016 bahwa tidak akan ada film reuni Friends. Menurutnya, Friends adalah kisah tentang masa dalam hidup ketika kawan adalah keluarga, dan ketika orang sudah berkeluarga, kawan bukan prioritas utama lagi. 

Salah satu formula Friends yang sering ditiru oleh serial lain adalah kisah sahabat yang nongkrong di tempat sama dan diantaranya menjalin hubungan romantis. Anda bisa menemukannya di How I Met Your Mother (2005-2014) dan The Big Bang Theory (2007-sekarang). Namun, meski telah banyak diadopsi, kharisma Friends sendiri tidak luntur. Problemnya adalah konsistensi mutu. How I Met Your Mother, misalnya, dianggap buruk karena alur cerita di dua musim terakhir sangat mengecewakan. Sementara jalan cerita The Big Bang Theory mulai terasa membosankan di musim kelima dan keenam.  
Padahal, jika diringkas, yang dapat diingat sepanjang serial ini bisa jadi hanya cerita putus-nyambung Ross dan Rachel. Mungkin juga tentang banyaknya mas-mas dan mbak-mbak yang jadi korban ego pasangan ini selama menjalin hubungan.

Kisah Friends berawal dari pernikahan yang gagal.

Ross baru saja ditinggal oleh istrinya, Carol, yang ternyata seorang lesbian. Ia menyesal karena tidak pernah tahu kenyataan itu. Terlebih, ia tidak ingin jadi single. Ia suka berada dalam pernikahan.

Ketika Monica, Joey, Chandler, dan Phoebe tengah menghibur Ross, Rachel memasuki kedai kopi Central Perk dengan gaun pengantin basah kuyup. Ia planga-plongo mencari orang yang ia kenal sampai-sampai Monica menghampirinya. Rupanya, Rachel baru saja melarikan diri dari acara pernikahannya sendiri karena ogah kawin dengan Barry, mantan tunangannya.

Monica memperkenalkan Rachel ke semua kawan-kawannya, termasuk Ross, yang sudah naksir Rachel sejak SMA. Karena batal menikah dan terancam tidak punya tempat tinggal, Rachel akhirnya pindah ke apartemen Monica.


Ross, yang saat itu berusaha move on, berusaha menyampaikan perasannya kepada Rachel. Sayangnya ada banyak rintangan. Carol tengah hamil tua dan mantan tunangan Rachel kembali muncul. Pada akhir musim pertama, Chandler tak sengaja mengungkapkan bahwa Ross mencintai Rachel. Perasaan itu rupanya timbal balik. 

Ross dan Rachel mulai berkencan di musim kedua dan musim ketiga. Namun, hubungan mereka memburuk ketika Rachel mulai sibuk bekerja di gerai Bloomingdale sehingga tak punya waktu untuk Ross. Karena masalah komunikasi, mereka memutuskan untuk mengambil jeda dari hubungan itu. Sayangnya, Ross malah tidur dengan perempuan lain di tengah jeda hubungan. Awalnya Rachel menyesal dan ingin kembali pada Ross. Namun, ia tak terima pacarnya tidur dengan perempuan lain. Di sisi lain, Ross pun bersikeras dirinya tak bersalah seraya mengklaim bahwa mereka masih break.

Persoalan ini membuat Ross tak kunjung balikan dengan Rachel hingga akhir musim kesepuluh, meski mereka tidak sengaja menikah di Las Vegas dan punya anak di musim kedelapan. Masalahnya memang terlalu sederhana: keduanya tidak memberi batasan soalapa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama jeda itu. Tapi dari masalah sepele itu juga drama Friends berlanjut hingga 10 tahun.

Pacaran dengan Orang Lain Cuma untuk Balikan

Selama sepuluh tahun putus nyambung, Ross dan Rachel mengencani banyak orang. Tapi, hubungan itu tidak berjalan mulus karena keduanya memang ditakdirkan bersama—setidaknya itu yang berusaha disampaikan ke penonton. Mau tak mau, kita pun dipaksa setuju oleh tingkah Ross yang meremukkan hati banyak perempuan karena ia hanya mencintai Rachel. Daftarnya banyak: Julie, Bonnie, Emily, Mona, Chloe, Elizabeth, hingga Jill.

Namun, dari seluruh perempuan itu, mari fokus pada Julie, Bonnie, dan Emily. Perempuan-perempuan ini tidak salah apa-apa, mereka bahkan punya niat baik untuk bikin Ross move on. Misal Julie yang ditemui Ross di China. Mereka menjalin hubungan tanpa masalah hingga Ross menemukan bahwa Rachel tahu perasaannya. Tak lama kemudian, Ross putus dengan Julie begitu saja karena ia hanya menyimpan hati pada Rachel.

Bonnie juga bernasib sama. Phoebe mengenalkan gadis itu pada Ross, namun semua berakhir buruk ketika Rachel ingin balikan. Rachel bahkan membuat gadis itu mencukur seluruh rambutnya agar Ross putus dengan Bonnie.

Yang paling sial adalah Emily. Gadis London itu hanya ingin menikah dan hidup bahagia. Sayangnya, impian itu batal terwujud karena calon suaminya, Ross, malah menyebut nama Rachel di altar perkawinan mereka. Ross dan Emily memang tetap menikah, namun Emily kesal karena memergoki Ross bertemu Rachel di bandara sebelum bulan madu. Akhirnya ia bahkan meminta Ross meninggalkan teman-temannya jika ingin meneruskan pernikahan itu berlanjut.

Penggemar garis keras Friends  tentu menganggap Emily sangat jahat karena ingin memisahkan Ross dari kawan-kawannya, terutama Rachel. Namun, yang dilakukan Emily sebenarnya sangat masuk akal. Siapa yang tak sakit hati jika calon pasangannya salah sebut nama di altar?

Infografik Friends
Preview


Banyak Ditiru Formatnya

Para pembuat Friends boleh berbangga hati karena produknya masih ramai dibicarakan hingga hari ini.

Friends bahkan menjadi serial yang formulanya sering ditiru: kisah soal sahabat yang nongkrong di tempat sama selama bertahun-tahun dan salah satu, atau salah duanya, menjalin hubungan romantis. Beberapa serial yang plotnya mirip Friends adalah How I Met Your Mother (2005-2014) dan The Big Bang Theory (2007-sekarang).

Ada kemungkinan Friends  terinspirasi Seinfeld (1989-1998). Serial komedi ini berpusat pada kehidupan Jerry Seinfeld dan teman-temannya di Manhattan: George Costanza, Elaine Benes, dan tetangga mereka Cosmo Kramer. BBC menyebut Seinfeld sebagai pertunjukan yang tidak ada isinya karena hanya menceritakan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Beruntung, Friends mendulang sukses dan tidak berakhir seperti Seinfeld.

Salah satu yang menarik dari Friends adalah penggambaran karakter prianya, yakni Ross, Chandler, dan Joey. Ketiganya bukanlah lelaki maskulin yang dominan. Ross adalah pria yang insecure dan sedikit feminin di masa lalu, meski mati-matian membenci sifatnya itu. Chandler selalu berusaha melawak meski tak lucu dan sarkastik. Sementara Joey adalah calon aktor bodoh yang ceroboh.

Selama 10 tahun, banyak bintang tamu pemain papan atas Hollywood mampir ke Friends, misalnya Brad Pitt, Bruce Willis, atau Alec Baldwin.  

Setelah Friends berakhir, para pemerannya memiliki keberuntungan yang berbeda-beda. Jennifer Aniston bisa dibilang paling sukses. Ia sempat membintangi beberapa komedi romantis seperti The Break Up (2006), Horrible Bosses (2011), dan yang paling baru Murder Mystery (2019). Kemudian, Courteney Cox sempat membintangi Scream (1996) dan serial Cougar Town (2009-2015). Sementara Lisa Kudrow pernah tampil di Easy A (2010) dan The Girl on The Train (2016).

Matt LeBlanc pernah tampil di spin-off Friends, Joey (2004-2006), memerankan dirinya sendiri. Sayang, serial ini hanya bisa bertahan selama dua musim. Joey sebenarnya tak buruk, tapi menyaksikan karakter Joey berakting tanpa anggota Friends lain laksana makan semangkok bubur polos tanpa campuran apapun. Matthew Perry masih berjuang melawan kecanduan obat terlarang. Ia sendiri pernah memainkan beberapa komedi seperti The Whole Nine Yards (2000) dan 17 Again (2009). Sementara David Schwimmer pernah melebarkan sayap di Broadway lewat drama dua babak, The Caine Mutiny Court-Martial (2006) dan membuat beberapa film pendek soal pelecehan seksual pada 2018.


Dan akhirnya, Friends mengorbitkan nama The Rembrandts beserta single-nya yang berjudul “I’ll Be There for You”, yang menjadi lagu pembuka serial ini, seolah mau mengatakan apapun yang terjadi—putus-nyambung, dipecat, menikah, bercerai, atau jatuh miskin—kawan-kawanmu akan selalu ada untukmu, karena kamu juga pasti ada untuk mereka.

Friends dan “I’ll Be There for You”—dua warisan hebat dari era 1990-an.
Baca juga artikel terkait SERIAL TV atau tulisan menarik lainnya Irma Garnesia

populerRelated Article