Home
/
Talks

Seberapa ‘Digital Savvy’ Generasi X Pada Masanya?

Seberapa ‘Digital Savvy’ Generasi X Pada Masanya?

-

Vina Insyani23 July 2021
Bagikan :

Foto ilustrasi: Jim Reardan/Unsplash

Uzone.id -- istilah 'digital savvy' yang memiliki arti gaya hidup dan kemampuan masyarakat serba fasih menggunakan teknologi digital ini erat kaitannya dengan generasi muda yang kerap disebut sebagai millennial dan Gen Z. Lalu, bagaimana dengan generasi X yang tumbuh di era 1980-1990an di mana komputer, laptop, dan internet baru berkembang?

Generasi X pada dasarnya tidak se-gaptek yang dibayangkan. Namun, tentu berbeda jauh jika dibandingkan dengan milenial dan Gen Z yang sudah akrab dengan ponsel dan internet sejak kecil.

Sebagai generasi X yang tengah menjabat sebagai direktur utama perusahaan digital, Didik Budi Santoso, membagikan pengalaman mengenai realita dari kondisi ‘digital savvy’ pada masanya.

PC Jangkrik jadi Awal Masa Generasi X memahami komputer
Pada tahun 1960 hingga 1980-an, perangkat PC masih dianggap sebagai barang yang mewah dan tidak dimiliki oleh semua kalangan. Seiring berjalannya waktu, dengan adanya PC rakitan atau yang disebut dengan PC Jangkrik menjadi waktu dimana orang-orang mulai memahami teknologi komputer.

Baca juga: Begini Karakter Karyawan Milenial Menurut Bos Generasi X

Meski banyak yang telah memahami komputer, Didik mengatakan bahwa tidak 100 persen orang-orang pada masanya masuk dalam kategori digital savvy, karena tidak semua orang memiliki akses ke teknologi.

“Begitupun orang-orang yang berada di industri yang diwajibkan untuk connect dengan teknologi, mereka seolah-olah dianggap sebagai digital savvy saat itu,” ungkap Didik.

Akses kecepatan jaringan yang masih belum berkembang pesat
Dibanding masa sekarang yang telah memasuki generasi ke-lima dalam kecepatan jaringan, jaringan internet di tahun 1990an dinilai sangat berbeda jauh kecepatannya.

Pada masa generasi X, jaringan internet pertama kali hadir dengan kecepatan yang lambat. Hal ini menjadi salah satu yang membuat digitalisasi tidak terlalu dilaksanakan oleh kebanyakan orang di masa tersebut.

Baca juga: Kerja Sama Satelit, Telkom Ngobrol ke SpaceX

“Kalau sekarang download satu film mungkin hanya sekitar 10 sampai 15 menit saja, dulu bisa seharian. Jadi, jika ada yang bertanya apakah dulu digital savvy atau tidak? Jawabannya not really actually,” kata Didik.

Didik juga menambahkan bahwa digital savvy di masanya dahulu tidak semudah masa sekarang, mungkin hanya kalangan tertentu dan orang-orang yang berada dalam industri saja yang paham dan melek terhadap dunia teknologi digital.

VIDEO: Uzone Talks: CEO Generasi X vs. Karyawan Milenial

populerRelated Article