Satelit Nusantara Dua Gagal Orbit, Penyiaran Bakal Numpang Satelit Telkom dan BRI?
Uzone.id - Satelit Nusantara Dua yang sejatinya akan menggantikan slot yang ditempati Palapa D, gagal mengorbit. Namun begitu, pemerintah dan pemiliki satelit Nusantara Dua menjamin lembaga penyiaran akan tetap lancar memberikan layanannya.
Diketahui Satelit Palapa D milik Indosat yang telah mengorbit sejak Agustus 2009 akan habis masa orbitnya selambatnya akhir Juli tahun ini. Satelit yang mengorbit di 113 derajat lintang Bujur Timur itu, dikatakan Menteri Kominfo Johnny G Plate, digunakan oleh sekitar 23 lembaga penyiaran dan 8 radio."Kami pastikan pelayanan penyiaran akan tetap terjaga. Kami sudah kontak Kementerian BUMN untuk meminta bantuan kepastian kapasitas satelit milik BUMN bagi penyiaran. Tidak akan terjadi interupsi pelayanan satelit terhadap lembaga penyiaran," ujar Menkominfo Johnny Plate, dalam konferensi pers live streaming, Jumat, 10 April 2020.
Dia menegaskan bahwa perusahaan Indosat dan PSN akan mengambil langkah strategis yang penting agar pelayanan dapat terjaga dengan baik. Di antaranya, dalam waktu dekat ini, adalah potensi menggunakan satelit lain yang tersedia di orbit. Yang dimaksud adalah satelit milik BUMN.
Sayangnya, Menkominfo tidak memperjelas satelit BUMN mana yang akan dijadikan alternatif pengganti Palapa D. Diketahui, saat ini ada tiga buah satelit BUMN yang mengorbit. Dua satelit milik Telkom, yakni Telkom 3S dan Satelit Merah Putih. Sedangkan satu satelit lainnya adalah BRISAT milik BRI.
Dikatakan Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena Palapa D akan berakhir di Juli nanti. Sedangkan untuk membuat satelit pengganti dan meluncurkannya butuh waktu sekitar dua tahun.
"Saat ini satelit Palapa D masih beroperasi normal. Hanya saja bahan bakarnya sudah tipis. Kita tengah susun bisnis contingency plan, salah satunya mencari satelit pengganti," ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Dirjen SDPPI Kominfo Ismail menambahkan, fokus Kominfo dan operator satelit adalah menyelamatkan slot orbit dan filling. Mereka akan menyiapkan laporan untuk dipresentasikan saat rapat dengan International Telecommunication Union (ITU).
"Kami masih menunggu laporan dari operator satelit Nusantara Dua tentang peristiwa gagal luncur tersebut. Sebelum 15 Juni 2020 harus sudah siap untuk dirapatkan pada 6-15 Juli 2020. Pengalaman kita dengan peristiwa serupa ini beberapa tahun lalu slot orbit dan filling bisa diselamatkan asal jelas contingency plan-nya," katanya.
Satelit Nusantara Dua yang sejatinya akan ditempatkan di orbit untuk menggantikan Palapa D, gagal untuk sampai ke tujuan. Pihak PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) mengatakan satelit tersebut mengalami anomali.
Satelit Nusantara Dua, milik PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) yang merupakan perusahaan joint venture PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama dengan Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS), dibawa menggunakan roket Long March-3B. Roket yang membawa satelit itu tak sampai ke slot orbit yang ditentukan.
Sejatinya, roket Long March-3B yang membawa satelit Nusantara Dua dijadwalkan lepas landas dari Xichang, China, hari ini, Kamis, 9 April 2020, pada pukul 19.46 waktu setempat atau pukul 18.46 WIB.
Satelit Nusantara Dua yang menjadi rangkaian armada satelit sebelumnya yang diluncurkan tahun lalu, Nusantara Satu, akan beroperasi menggantikan satelit Palapa-D yang berada di 113 Bujur Timur (BT). Disebutkan bahwa ini merupakan bentuk komitmen PSN yang saat ini bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk terus menyediakan satelit yang dapat menjadi infrastruktur telekomunikasi baru bagi akses internet broadband dan broadcast di Indonesia.