Riwayat Erupsi Gunung Tangkuban Parahu
Kepala Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengatakan gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (27/7) pukul 15.38 WIB. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik.
Tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 m di atas permukaan laut. Gunung Tangkuban Parahu saat ini berada pada status level I atau normal.
1829: erupsi abu dan batu dari Kawah Ratu dan Domas
1846: terjadi erupsi dan peningkatan kegiatan
1896: terbentuk fumarol baru di sebelah utara Kawah Badak
1900: erupsi uap dari Kawah Ratu
1910: kolom asap membubung setinggi 2 km di atas dinding kawah, erupsi berasal dari Kawah Ratu
1926: erupsi freatik di Kawah Ratu membentuk lubang ecoma
1935: lapangan fumarol baru disebut Badak terjadi, 150 m ke arah selatan barat daya dari Kawah Ratu
1952: erupsi abu didahului oleh erupsi hidrothermal (freatik)
1957: erupsi freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah baru
1961, 1965, 1967: erupsi freatik
1969, 1971: erupsi freatik didahului oleh erupsi lemah menghasilkan abu
1983: erupsi freatik
1992: awan abu membumbung setinggi 159 m di atas Kawah Ratu
1994: peningkatan kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkal dengan erupsi freatik kecil
2004: peningkatan kegempaan.
2005: peningkatan aktivitas kegempaan
2006: peningkatan aktivitas kegempaan
2013: beberapa kali terjadi peningkatan aktivitas pada Februari, Maret, dan Oktober. Terjadi 11 kali letusan freatik selama 4 hari (5-10 Oktober)
2019: erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak.