Revisi Pernyataan, Gubernur Aceh Larang Perayaan Valentine
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengklarifikasi pemberitaan pernyataan dirinya soal mengizinkan warganya merayakan Valentine. Biro Humas Provinsi Aceh menyebut ada kesalahan komunikasi karena yang benar adalah Gubernur Irwandi Yusuf melarang hari sayang dilarang dirayakan di Aceh.
Sebelumnya diberitakan, usai menemui Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Irwandi menjawab pertanyaan wartawan bahwa Valentine atau hari kasih saya boleh dirayakan selama tak berlebihan.
"Sebetulnya perayaan asal jangan berlebihan itu hukumnya boleh, mubah. Asal jangan timbul melanggar hukum," ujar Irwandi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (13/2).
Lihat juga:Gubernur Aceh Izinkan Perayaan Valentine |
Irwandi pun mengingatkan pada pemerintah kabupaten/kota di provinsi Aceh agar tak melarang warga yang ingin merayakan Valentine.
"Mengimbau boleh, melarang jangan," imbuhnya.
Belakangan, pada petang hari, Irwandi mengklarifikasi soal pernyataan yang ia sampaikan usai bertemu JK di Kantor Wapres tersebut.
Dari keterangan yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Aceh, Mulyadi Nurdin, Irwandi sebetulnya menegaskan melarang perayaan Valentine di wilayah tersebut.
Menurut Irwandi Yusuf perayaan Valentine Day tidak sesuai dengan budaya Aceh dan bertentangan dengan syariat Islam yang sedang digalakkan di Aceh.
"Valentine's Day merupakan budaya yang tidak sesuai dengan Aceh dan Syariat Islam," kata Mulyadi mengutip pernyataan Irwandi dalam pesan yang diterima CNNIndonesia.com.
Sementara itu soal pemberitaan yang terlanjur terbit di berbagai media massa terkait izin perayaan Valentine hari ini, Irwandi menyatakan telah terjadi miskomunikasi.
Menurut Irwandi saat itu dia sedang menjawab beberapa pertanyaan termasuk soal investasi, agenda bertemu Wapres, pelarangan waria, larangan perayaan tahun baru dan lain-lain.
"Saya berpikir pertanyaan tersebut bukan soal Valentine Day, karena ramainya wartawan, pertanyaan kurang jelas terdengar," kata Irwandi.
Jika saat itu diketahui pertanyaan tentang Valentine, pasti jawabannya akan dengan tegas melarang perayaan tersebut, sedangkan penjelasan dalam wawancara tersebut Irwandi mengklaim dirinya berbicara secara normatif saja.