Review: Test Drive Mitsubishi XFORCE, Konsumsi BBM Tembus 20 Kpl
Foto: Uzone.id - Bagja
Uzone.id - Mitsubishi XFORCE jadi salah satu mobil terbaru yang bikin penasaran. Diklaim sengaja dirancang khusus untuk pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia, membuat kami penasaran bagaimana impresinya ketika dipakai harian.
Kami mencoba Mitsubishi XFORCE tipe tertinggi Ultimate, yang juga sudah ditambahkan 10 item aksesoris resmi MItsubishi.Rute yang dilewati juga cukup beragam, mulai dari kemacetan di perkotaan sampai jalan tol, yang sebisa mungkin akan mensimulasikan kondisi penggunaan keseharian.
Desain terlalu atraktif
Saat pertama kali melihatnya, mungkin mobil ini dianggap lebay secara tampilan. Namun, itulah ciri khas dari Mitsubishi yang selalu menampilkan SUV garapannya dengan desain yang punya identitas kuat.
XFORCE tampil begitu dominan, terutama di bagian wajah, dengan kap mesin gembul, berpadu dengan desain lampu utama futuristis, grill tegas, serta bagian bumper yang berotot.
Termasuk kami menyukai desain dari cover foglamp yang dibuat seolah sebagai ‘tameng’ saat terjadi benturan. Desain tersebut juga sekaligus membuat tampilan wajahnya makin gahar.
Bagian samping cenderung monoton, untungnya ada tarikan garis dan lekuk bodi yang membuatnya jadi dinamis, sementara di belakang, terlihat lebih mengalir, futuristis dan sangat berjiwa adventure.
Secara keseluruhan, desain eksterior XFORCE menurut kami berhasil memadukan nuansa modis sebuah mobil perkotaan, dengan kesan futuristis yang dibumbui ketangguhan sebuah mobil penjelajah.
Di dalam kabin pun, nuansa kain pada dasbor membuat suasana kabin jadi lebih atraktif dan stylish. Penempatan sejumlah fitur dan kompartemen pun mudah diakses dan berfaedah dalam penggunaan harian.
Performa biasa saja tapi irit BBM
Menggunakan basis mesin yang sama dengan Xpander, mesin dengan kode 4A91 berkapasitas 1.499 cc yang bisa memuntahkan tenaga 103 di 6.000 rpm dan torsi 141 Nm di 4.000 rpm. Tenaga itu disalurkan melalu transmisi CVT.
Namun Mitsubishi mengklaim sudah melakukan penyesuaian karena XFORCE adalah sebuah SUV, sehingga perlu adanya sesuatu yang lebih pada sektor torsi puncaknya.
Soal performa, mesin tersebut cenderung biasa saja. Tidak berlebih tenaganya, juga tidak kurang. Respon transmisi CVT-nya memang terlalu halus, meski torsi tetap berasa saat stop and go di kemacetan.
Tenaga yang flat baru terasa ketika di jalan tol, ketika kecepatan sudah diatas 60 km per jam. Mobil terasa sedikit berat untuk terus diajak berakselarasi dan pedal gas harus diinjak lebih dalam.
Namun, ketika harus menghadapi tanjakan, mulai dari tanjakan landai tapi panjang, sampai tanjakan ekstrim, surprise-nya semua itu bisa dilalui mobil ini dengan mudah dan tanpa hambatan.
Mode berkendaranya juga bukan sekedar gimmick. Mode Normal memang sebagian besar sering digunakan. Namun, ketika turun hujan di jalan tol, kami mengubah mode berkendara ke Mode Wet.
Hasilnya, traksi pada keempat rodanya terasa lebih lengket ke permukaan aspal meski sedang turun hujan dan permukaan jalan basah. Bahkan, beberapa kali melibas aquaplaning tidak membuat lajunya jadi liar.
Dari semua padanan tersebut, ada lagi yang jadi kelebihan dari Mitsubishi XFORCE. Memang, tenaga biasa saja, tapi konsumsi BBM bikin terkejut. Pengetesan kami mobil ini bisa mencatatkan konsumsi BBM 20 km per liter!
Sebagai disclaimer, tentu saja hasil tersebut akan berbeda-beda pada setia[ pengemudi dan mobilnya. Kami melajukan XFORCE dengan gaya berkendara senatural mungkin dan kondisi AC tetap nyala normal layaknya memang penggunaan harian.
Handling mumpuni khas Mitsubishi
Bagian paling menarik dari XFORCE ya tentu saja handlingnya. Mobil ini terasa kompak, gesit dan lincah, dengan setingan suspensi yang juara khas Mitsubishi.
Memang, banyak yang mengeluhkan kalau suspensi XFORCE cedenrung keras—kami pun pada awal mencoba mobil ini di lingkungan terbatas, menganggap suspensinya terlalu keras.
Tapi ketika sudah dicoba menghadapi berbagai medan jalan, barulah faedah dari setingan suspensi XFORCE benar-benar terasa seperti suspensi mahal.
Kelemahannya memang pada saat menghadapi polisi tidur atau objek-objek tidak landai di permukaan jalan, suspensi akann terasa sekali kerasnya dan akrab dengan bunyi ‘jedug’. Bisa jadi ini karena setingan travel suspensi yang pendek.
Dengan travel pendek, meskipun mobil berjenis SUV yang punya ground clearence tinggi, pergerakan mobil jadi lebih terkendali dan tidak liar. Selain itu, ayunan pun jadi lebih nyaman.
Namun ajaibnya, ketika melibas jalan bergelombang atau sedikit rusak, redaman suspensinya benar-benar nyaman dan minim guncangan. Bahkan, saat bermanuver jadi membuat mobil ini sangat-sangat fun to drive.
Tidak ada guncangan berlebihan saat melibas permukaan jalan Tol Layang MBZ misalnya, atau lubang-lubang kecil di sekitaran permukaan jalan tol dalam kota, semuanya sukses diredam dengan baik oleh suspensinya.
Fitur kurang banyak, tapi berfaedah
Tidak ada ADAS, tidak ada sunroff. Ah, sudah lah. Toh kita tetap mendapat kualitas audio garapan Yamaha yang benar-benar terasa seperti kualitas audio mobil mewah.
Suguhan audio dengan 8 speaker terintegrasi dan 4 Preset Equalizer (Signature, Lively, Powerful, Relaxing) yang dapat disesuaikan dengan mood pengendara, serta fitur Speed Compensated Volume (SCV).
Suara yang jernih, detail dan bass bulat dan tebal. Semuanya benar-benar membuat suasana kabin jadi lebih nyaman saat mendengarkan musik.
Fitur lain yang berguna buat kami saat XFORCE dipakai harian adalah koneksi Android Auto yang mudah dan cepat. Kemudian dashcam, wireless charging, sampai fitur pendingin minuman di glove box konsul tengah.
Juga kamera parkir yang punya kualitas gambar yang jernih, dan sudah dilengkapi dengan garis pemandu, yang membuat mobil ini jadi lebih praktis dan aman saat parkir.
Belum lagi segala informasi yang terpampang di MID dan layar sentuhnya. Meskipun menurut kami terlalu banyak informasi yang ditampilkan, mulai dari kompas sampai driving score.
Lalu ada Hands-free Power Liftgate, memberikan kemudahan dan kepraktisan membuka pintu bagasi dengan sensor kaki.
XFORCE dilengkapi dengan 4 airbags (driver, passenger dan side airbags), serta beberapa fitur ADAS, seperti: Active Stability Control, Hill Start Assist, Blind Spot Warning, serta Rear Cross Traffic Alert, Tire Pressure Monitoring System.
Kesimpulan
Sebagai pendatang baru, Mitsubishi sukses menawarkan sebuah SUV kompak yang fun to drive, tenaga tidak berlebih tapi irit konsumsi BBM. Fitur biasa saja, tapi berguna dan sesuai dengan penggunaan harian.
Untuk yang sudah terbiasa dengan gaya dan karakter Mitsubishi, jelas ini mobil yang asik sebagai pilihan utama. Buat yang baru ingin mencicipi Mitsubishi, mobil ini mungkin layak dipertimbangkan.