Review Tecno Phantom V Flip: Nice Try, Tecno!
Uzone.id - Tim Uzone.id beberapa waktu lalu sempat memberikan prediksi kalau smartphone lipat mungkin bakal lebih mainstream lagi di tahun ini. Bukan cuma lebih banyak opsi produknya saja, tapi harganya pun bakal lebih bersahabat.
Bukan tanpa alasan kami memberikan prediksi ini. Sebenarnya dipicu oleh beredarnya foldable phone, tepatnya smartphone clamshell keluaran Tecno yang harganya jauh di bawah pasaran saat ini, yakni Tecno Phantom V Flip.Saat diluncurkan resmi, ponsel ini dibanderol Rp7.999.000 atau jauh lebih murah dari Samsung Galaxy Z Flip5 atau Oppo Find N3 Flip yang harga barunya Rp15.999.000. Tapi yang jadi pertanyaan, harga yang murah berbanding lurus dengan kualitas kah?
Untuk menjawab hal tersebut, kami menjajal langsung Tecno Phantom V Flip sebagai daily driver untuk mengulasnya secara komprehensif dalam review lengkap kali ini. Berikut ulasan lengkapnya.
Desainnya beda sendiri, built-in quality menyedihkan
Smartphone ini ibarat produk mewah dengan built quality yang jauh di bawah kelasnya. Secara desain, Tecno Phantom V Flip punya desain yang bagus, beda, dan kelihatan premium, tapi berbanding 180 derajat dengan kualitas form factor ponsel secara keseluruhan.
Smartphone ini mengusung bodi berlapis kulit vegan dengan dua pilihan warna, Mystic Dawn dan Iconic Black. Mystic Dawn memiliki kelir ungu, sementara Iconic Black menunjukkan warna hitam pekat yang kelihatan elegan.
Bodinya punya tekstur kulit vegan yang terbilang halus. Polanya bak kulit leci, dimana pola ini memang sering diadopsi oleh ponsel kelas atas. Material kulit vegan ini membuatnya kelihatan mahal, dan kami rasa Tecno tak asal merancangnya, sehingga terasa empuk dan pas di genggaman.
Tecno Phantom V Flip memang punya cover screen paling mungil di kelasnya. Tecno menyebutnya sebagai ‘Planet Cover’, menampilkan layar OLED seluas 1,32 inci yang dipasangkan dengan LED flash dan dua kamera belakang yang diletakkan di sekitarnya.
Tecno Phantom V Flip dibangun menggunakan bahan aluminium, nilai plus dari ponsel ini mengingat harganya tak lebih dari Rp9 juta, Namanya ponsel lipat, tentu juga diperkuat oleh engsel berbahan baja yang dikembangkan sendiri.
Di sini kekurangan terbesar dari Tecno Phantom V Flip. Rasanya, mekanisme ponsel ini lebih ringkih, jauh berbeda dari Samsung Galaxy Z Flip5 atau Oppo Find N3 Flip yang sebelumnya sudah kami coba.
Kekurangan ini kami temukan ketika melipat ponsel dan menggerakkan kedua bagiannya secara terpisah. Kami merasakan engsel tersebut agak goyang, dimana dua bagian ponsel ini jadi gak rata atau sesuai satu sama lain ketika dilipat.
Bukan itu saja, saat Tecno Phantom V Flip terbuka, layarnya tidak datar sepenuhnya. Jadi kalau dilihat dari samping, ponsel ini terlihat sedikit melengkung.
Belum lagi, ketika ponsel dibuka, jejak lipatan di tengah-tengah layar sangat kelihatan. Saat scrolling, bagian tengah-tengah ini juga masih terasa melengkungnya.
Tecno sendiri mengklaim kalau engsel Phantom V Flip bisa bertahan lebih dari 200 ribu siklus buka-tutup. Untungnya, engsel ini juga berkonsep gapless alias tak ada celah di antara layar utama ketika ponsel dilipat sepenuhnya.
Layar utama terang, cover screen ala smartwatch
Tecno Phantom V Flip membawa layar LTPO OLED yang fleksibel seluas 6,9 inci dengan resolusi Full HD+ dan sudah mendukung refresh rate yang adaptif dari 10Hz sampai 120Hz.
Kualitas visualnya mantap, nyaman lah buat dipakai harian, terutama untuk ngegame. Terlebih, layar Tecno Phantom V Flip juga terang dengan intensitas mencapai 1.000 nits. Layarnya masih enak dipandang di dalam atau luar ruangan, apalagi saat kondisi matahari yang terik.
Kami justru menyukai cover screen Tecno Phantom V Flip yang lebih mirip layar smartwatch. Layarnya AMOLED berukuran 1,32 inci dengan resolusi 466p yang berbentuk lingkaran.
Layar ini punya refresh rate 60Hz, touch samping rate 120Hz, dan intensitas cahaya mencapai 800 nits.
Mirip seperti smartwatch, Tecno menghadirkan berbagai macam watch faces pada ponsel ini. Dari ala-ala penunjuk jam pada smartwatch sampai animasi binatang yang lumayan menggemaskan.
Layar Planet Cover juga bisa menampilkan notifikasi dan berguna sebagai viewfinder saat selfie menggunakan kamera belakang. Cuma, gak seperti pesaingnya, layar ini gak bisa menampilkan aplikasi sama sekali.
Performa setara Infinix GT 10 Pro
Tecno Phantom V Flip ditenagai prosesor kelas menengah, MediaTek Dimensity 8050 yang setara dengan Infinix GT 10 Pro, ponsel yang dibanderol Rp3 jutaan.
Sedikit kenalan dengan system on chip (SoC) ini, Dimensity 8050 punya spek yang identik dengan Dimensity 1300 yang rilis pertengahan tahun lalu. Cuma ganti nama saja bisa dibilang, dimana spesifikasi hardware-nya beneran identik.
Dimensity 8050 mengusung dua kluster CPU, di antaranya 4-core Cortex A78 dengan kecepatan maksimum 3 GHz serta 4-core Cortex A55 dengan clock-speed 2 GHz. Chipset ini membawa GPU Mali-G77 MC9 sebagai kartu pemrosesan grafisnya.
Prosesor ini dipadukan dengan RAM 8 GB yang bisa ditambah secara virtual sampai 8 GB, serta ruang penyimpanan seluas 256 GB.
Kami menjalankan tiga benchmark untuk menguji kemampuannya, yakni AnTuTu Benchmark versi 10, 3DMark, serta PCMark. Di AnTuTu Benchmark, smartphone ini mencatatkan skor 659 ribuan poin.
Skornya berada di atas Snapdragon 778G, namun masih di bawah Snapdragon 870. Nilai yang diraihnya lumayan impresif, namun tak ‘sewah’ smartphone lipat lain yang jadi kompetitornya.
Tecno Phantom V Flip memiliki performa yang stabil, hal ini langsung terbukti dari pengujian kami melalui aplikasi PCMark. Menjalankan berbagai simulasi, ponsel lipat Tecno ini meraih skor di atas 15 ribu poin dengan performa rata 100 persen dari awal sampai akhir pengujian.
Kestabilan performa Tecno Phantom V Flip juga terlihat pada tes 3DMark pada skema Wild Life Stress Test. Skor terbaiknya 4.587 poin, tapi yang kami sorot adalah performa GPU yang stabil dari awal hingga akhir pengujian.
3DMark mencatat, stabilisasi ponsel ini mencapai 96,6 persen dengan frame rate tertinggi menyentuh 34 FPS.
Performa maksimal sepanjang waktu, apakah berpengaruh pada daya tahan baterainya? Tecno Phantom V Flip ditopang baterai dengan kapasitas 4.000 mAh.
Dari pengujian kami lewat simulasi Work 3.0 Battery Life, ponsel ini mencatatkan screen on-time hingga lebih dari 9 jam. Sedangkan untuk kecepatan ngecasnya, kurang dari 50 menit saja kalian sudah bisa pakai lagi ponsel ini dalam keadaan full-charge berkat teknologi fast charging 45W.
HiOS 13.5, fitur cover screen yang menarik
Tecno Phantom V Flip sudah berjalan di HiOS 13.5 berbasis Android 13. Harusnya, Tecno bakal memberikan update ke Android 14 untuk smartphone clamshell-nya.
Ragam fitur dihadirkan, seperti MemFusion untuk menambah RAM hingga dua kali lipat, Game Mode yang memaksimalkan performa gaming ponsel, Smart Panel, hingga Social Turbo.
Tapi yang menarik dari OS Tecno Phantom V Flip adalah fokusnya Tecno untuk menggarap Planet Cover. Banyak banget fitur yang bisa dicoba di sini, gak sekadar gonta-ganti watch faces saja.
Seperti yang kami bilang di awal, Planet Cover ini lebih mirip layar smartwatch, diperkuat pula dengan rangkaian fitur yang memang mirip arloji pintar. Kalau swipe layar dari bawah ke tengah, menampilkan notifikasi, sedangkan swipe layar dari atas ke tengah akan menghadirkan Quick Settings.
Pengaturan cepat yang bisa diakses seperti koneksi WiFi, Bluetooth, Mobile Data, mengaktifkan Airplane Mode, DND, menyalakan Hotspot, sampai mengaktifkan NFC.
Kalian juga bisa memilih ragam widget untuk Planet Cover ini. Menariknya, widget ini memang dibuat sama seperti smartwatch, karena ada penghitung jejak langkah dan berapa kalori yang terbakar, notifikasi prediksi cuaca, alarm, stopwatch, timer, hingga kontrol musik maupun kamera.
Semua pengaturan Planet Cover ini dapat kalian sesuaikan melalui Cover Screen Collections.
Walau kameranya khas mid-range, tapi bagus kok!
Wajar sih Tecno Phantom V Flip harganya murah, toh fitur ponsel ini memang banyak yang dikorting sana-sini. Selain kualitas bodinya, sisi kamera juga jadi bagian yang dikurangi kemampuannya oleh Tecno.
Ada dua kamera di belakang dan satu kamera di depan yang diusung oleh Tecno Phantom V Flip. Di belakang, terdapat kamera 64 MP dengan kamera ultrawide 13 MP. Gak ada optical image stabilization (OIS), beneran seperti kamera ponsel mid-range.
Kamera utamanya sudah mendukung phase detection autofocus alias PDAF yang mampu menangkap objek yang bergerak dengan cepat.
Demikian juga dengan kamera ultrawide yang mempunyai fitur autofocus. Sementara di depan, disematkan kamera selfie 32 MP, yang surprisingly sudah mendukung fitur autofocus juga.
Walau komposisinya terbilang biasa saja, tapi ternyata kamera Tecno Phantom V Flip menghasilkan gambar yang bagus. Secara default, kamera utama menghasilkan gambar beresolusi 16 MP dengan warna yang terlihat alami, minim noise, dan detail yang cukup tajam.
Kontras warnanya juga bagus. Apalagi kalau memotret di indoor yang pencahayaannya pas. Memotret dedaunan yang biasanya agak tricky buat sebagian ponsel, tidak terjadi pada Tecno Phantom V Flip.
Warnanya tetap terlihat natural, tak over saturated. Kurangnya kamera ini, ketika memotret skema landscape yang memperlihatkan gedung-gedung, dedaunan, dan beberapa objeknya sekaligus.
Noise ada dimana-mana. Detailnya pun jelek, diperbesar dua kali saja, kelihatan kalau gambar cenderung beresolusi rendah.
Yang hebat justru saat memotret dengan efek bokeh di background. Efek buramnya rapi dan membuat keseluruhan gambar jadi terlihat dramatis dan keren.
Adapun untuk kualitas kamera ultrawide, warnanya terlalu jenuh dan agak gelap di beberapa skenario pengambilan gambar. Tapi secara overall, masih oke lah.
Untuk kualitas kamera selfie, hasilnya kelihatan mulus dengan sedikit touch up. Warnanya tetap natural, dan yang terpenting minim noise.
Hasil gambar Tecno Phantom V Flip:
Kesimpulan
Nice try, Tecno! Kalimat yang pas buat Tecno yang berani ngebawa smartphone lipat ke pasar Indonesia. Langsung menggebrak dengan membawa ponsel lipat di bawah Rp10 juta, smartphone ini cukup oke untuk sebuah produk pertama dari Tecno di segmen foldable phone di Indonesia.
Desainnya beda, terlebih Planet Cover yang menurut kami sangat menarik. Pilihan warnanya pun ciamik, belum lagi ponsel ini sudah disertakan casing tambahan yang sangat menarik.
Performanya juga stabil, baterainya pun awet. Cocok lah untuk pemakaian sehari-hari tanpa perlu sering-sering ngecas smartphone ini.
Namun kami ada beberapa masalah pada Tecno Phantom V Flip, mungkin kekurangan ini juga jadi alasan kenapa harganya bisa jadi murah. Built quality yang jadi concern utama kami, dimana engselnya yang goyang dan ketidakmampuannya untuk membuka layar sepenuhnya, sungguh sangat mengganggu.
Engsel adalah komponen utama pada smartphone lipat, tapi justru jadi kekurangan terbesar dari ponsel ini. Kami berharap Tecno dapat mengatasi kekurangan ini, bahkan menghilangkannya pada produk generasi berikutnya di tahun ini.
Sektor kamera juga minim fitur, meski kualitasnya menjanjikan. Well, Tecno Phantom V Flip memang bukan ponsel lipat yang sempurna seperti Samsung Galaxy Z Flip5 atau Oppo Find N3 Flip.
Kami sangat apresiasi langkah Tecno yang berani meluncurkan smartphone lipat pertamanya di Indonesia. Harganya pun terjangkau, tapi lagi-lagi, dengan harga tersebut rasanya mending Oppo Find N2 Flip atau Samsung Galaxy Z Flip4 bekas gak sih, Uzoners?