Review Samsung Galaxy S24 FE: Kinerja Ngebut, Galaxy AI Lebih Lengkap
Uzone.id - Fan Edition (FE) yang biasanya menggunakan dapur pacu lawas untuk menekan harga, tak terjadi lagi pada Samsung Galaxy S24 FE. Harga ponsel ini mulai Rp9,9 jutaan, dan untuk kali pertama ditenagai prosesor yang benar-benar baru.
Samsung mengenalkan prosesor Exynos 2400e, ‘versi lite’ dari Exynos 2400 yang disematkan pada Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+. Pabrikan asal Korea Selatan ini juga sematkan langsung Galaxy AI dengan fitur yang lengkap, bahkan sama dengan ponsel premium Galaxy Z Fold6.Memang ada beberapa hal baru yang dijejalkan Samsung pada ponsel high-end mereka. Meski begitu, masih ada beberapa kekurangan juga yang kami rasakan selama menggunakan Samsung Galaxy S24 FE sebagai perangkat harian.
Berikut review lengkap Samsung Galaxy S24 FE.
Tak ada ubahan desain yang berarti
Tak ada ubahan desain yang signifikan pada Samsung Galaxy S24 FE. Kalau disandingkan dengan seri sebelumnya, desainnya nyaris identik, yang berbeda paling pada ukurannya saja yang lebih besar.
Samsung mulai kayak Apple, seri baru tapi dengan desain yang sama. Ponsel ini masih mengusung desain ‘Galaxy Identity’, desain yang diadopsi deretan smartphone baru Samsung dari yang murah sampai mahal.
Desain Ini tampilkan modul kamera yang frameless serta disusun vertikal. Sudah desainnya sama, entah kenapa Samsung malah menghilangkan identitas asli dari Fan Edition, yakni warna yang eye-catching.
Gak ada lagi warna-warni menarik, sekarang standar semua. Hanya ada Blue, Graphite, dan Gray, padahal di global ada dua warna lainnya, yakni Mint dan Yellow.
Terlepas dari kekurangan itu, Samsung Galaxy S24 FE punya layar yang jauh lebih besar. Bukan lagi 6,4 inci tapi jadi 6,7 inci, yang otomatis membuat ponsel ini jadi agak lebih besar di genggaman.
Yang menarik, bodinya justru lebih tipis 0,2 mm dari sebelumnya, meski secara bobot menjadi 213 gran atau 4 gram lebih berat dari S23 FE.
Punya layar lebih besar, Samsung juga melapisi layarnya dengan Gorilla Glass Victus+ yang setingkat lebih tangguh ketimbang Victus generasi pertama pada Galaxy S23 FE.
Perbedaan lain, tepian bodi Samsung Galaxy S24 FE terasa lebih menyiku dibanding sebelumnya yang masih agak rounded. Agak ganjel di tangan gegara siku yang tajam, kami sarankan pakai casing saja untuk menguranginya.
Sisanya tetap sama, Samsung Galaxy S24 FE juga sudah mengantongi rating IP68 yang berarti tahan air sedalam 1,5 meter selama 30 menit dan terpaan debu.
Layarnya tetap the best
Samsung Galaxy S24 FE masih pakai layar yang sama meski lebih besar. Panelnya tetap Dynamic AMOLED 2X dengan resolusi Full HD+ dan sudah mendukung refresh rate 120Hz.
Intensitas cahayanya saat peak mode di atas kertas memang tak impresif, cuma 1.900 nits. Namun berkat dukungan Vision Booster dan ProVisual Engine yang sama dengan S24 Series, bikin kualitas visualnya sangat bagus.
Mau dipakai di dalam atau luar ruangan, layarnya suguhkan visual yang maksimal. Jadi, ProVisual Engine ini merupakan fitur baru yang Dapat tingkatkan kecerahan, kontras, dan kualitas warna dari konten yang ditampilkan pada layar.
Fitur lainnya, layar dukung HDR10+, nonton YouTube di resolusi tinggi dengan mode HDR aktif bisa banget di ponsel ini.
Cuma, kurangnya dari layar ini, bezel yang masih terbilang tebal buat ponsel high-end. Simetris memang, tapi kurang sreg saja melihat smartphone Rp9,9 jutaan dengan bezel setebal ini. Samsung sih ngeklaim kalau ketebalan bezel layar Galaxy S24 FE lebih tipis 20 persen.
Galaxy AI selengkap Z Fold6
Samsung Galaxy S24 FE dengan Galaxy AI punya belasan fitur kecerdasan buatan yang bahkan sebelumnya hadir di Samsung Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6.
Total, ada 12 fitur Galaxy AI di Samsung Galaxy S24 FE. Ada AI Composer, Portrait Studio, Sketch to Image, PDF Overlay, dan Listening Mode. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia pada One UI 6.1.1 yang hadir di Samsung Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6.
Sisanya, ada Circle to Search, Generative Edit, Chat Assist, Browsing Assist, Transcript Assist, dan Interpreter.
Beberapa di antaranya sering kami gunakan, seperti AI Composer. Kalian bisa membuat berbagai macam caption untuk email, isi konten media sosial, atau sekadar memberikan komentar lewat fitur ini.
Ada tiga macam gaya penulisan, Professional, Casual, dan Polite. Tinggal ketikkan saja kata-kata yang ingin dibuatkan AI Composer, kemudian tekan Generate.
Kami jadi sering gambar dengan Sketch to Image. Corat-coret asal, malah jadi karya yang keren. Ada beberapa model gambar yang di-generate, tinggal pilih yang kalian suka.
Dengan fitur ini juga, kalian bisa menggambar suatu objek yang akan ditempelkan pada foto, seperti topi, hewan peliharaan, dan lainnya. Cocoklah buat seru-seruan lewat fitur Editor di Gallery.
Ini yang keren, PDF Overlay. Mauntranslate atau merangkum isi PDF, gak perlu kerja dua kali—convert baru diterjemahkan atau dirangkum. PDF Overlay bisa melakukan semuanya langsung di smartphone.
Circle to Search di ponsel ini juga mendukung pencarian berdasarkan suara. Kalian tinggal humming saja, Google langsung tau kalian nyanyikan lagu apa.
Yang terpenting di atas semuanya adalah jaminan OS yang super panjang. Ponsel ini sudah berjalan di One UI terbaru berbasis Android 14 yang dapat jaminan 7 kali upgrade OS dan 7 tahun security patch rutin.
Performa Exynos 2400e
Hal yang berbeda diterapkan Samsung pada Galaxy S24 FE. Gak lagi pakai chipset lawas yang biasanya setahun lebih tua dari Galaxy S Series, kini Samsung pakai prosesor yang sepenuhnya baru.
Samsung Galaxy S24 FE ditenagai Exynos 2400e, prosesor 4nm yang dirancang untuk memaksimalkan potensi AI. Exynos 2400e merupakan versi yang telah di-underclock dari Exynos 2400 pada Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+.
Konfigurasi CPU yang diusungnya antara lain, 1x Cortex X4 dengan clock-speed 3,1 GHz atau beda 0,1 GHz dari Exynos 2400. Kemudian 2x Cortex A720 2,90 GHz, 3x Cortex A720 @2,59 GHz, dan 4x Cortex A520 @1,96 GHz.
Kartu grafisnya sama dengan Exynos 2400, yakni Xclipse 940 berbasis AMD RDNA 3. Melengkapinya, Samsung menyematkan RAM LPDDR5X 8 GB dengan ruang penyimpanan hingga 256 GB.
Untuk menjaga performanya tetap stabil dan tidak overheat, Samsung menyematkan vapor chamber dengan area 11 persen lebih besar dari sebelumnya.
Untuk menguji performanya, kami menggunakan beberapa aplikasi, yakni AnTuTu Benchmark v10, 3DMark dengan simulasi Wild Life Stress Test, dan PCMark. Berikut hasil pengujian lengkapnya:
- AnTuTu Benchmark v10: 1.450.005 poin
- 3DMark Wild Life Stress Test: 12.441 poin (best loop), 6.791 poin (lowest loop), 54,6% (stability)
- PCMark Work 3.0 Performance: 17.193 poin
Skor AnTuTu Exynos 2400e masih berada di atas Dimensity 8300 Ultra—chipset yang disematkan pada Xiaomi 14T.
Sedangkan di 3DMark, stabilitas GPU atau grafisnya masih oke, 54,6 persen. Capaian frame rate-nya berada di rentang 25 FPS untuk titik terendah dan 90 FPS untuk titik tertingginya. Dan benar saja, suhu perangkat juga berada di taraf aman dengan level tertinggi mencapai 46 derajat Celcius.
Samsung Galaxy S24 FE pun ditopang baterai 4.700 mAh dengan dukungan fast charging 25W dan wireless charging 15W. Mengecewakan sebenarnya, ketika banyak ponsel dengan harga lebih murah sudah membawa daya lebih besar, Samsung tetap mempertahankan kecepatan standar 25W.
Dari pengujian kami, baterai ini bisa bertahan hingga lebih dari 13 jam menjalankan berbagai simulasi pengujian secara intens via PCMark Work 3.0 Battery Life. Dan untuk kecepatan ngecas, butuh lebih dari 90 menit untuk mengisi daya dari 12 persen sampai penuh.
Hardware kamera masih sama
Tak ada ubahan berarti pada hardware kamera Samsung Galaxy S24 FE. Konfigurasinya nyaris identik dari sebelumnya, hanya sedikit penyesuaian yang diberikan oleh Samsung.
Ponsel ini punya tiga kamera belakang yang diposisikan secara vertikal dan dibikin frameless. Spesifikasinya, ada kamera utama 50 MP dengan optical image stabilization (OIS), kamera ultrawide 12 MP, dan kamera telephoto 8 MP dengan 3x optical-zoom yang didukung juga dengan OIS. Dan kamera depan, menggunakan sensor 10 MP.
Pembeda yang kami maksud adalah peningkatan pada sisi software. Samsung berikan fitur baru bernama ProVisual Engine untuk meningkatkan kualitas kamera ketika memotret di kondisi low-light.
Bagaimana hasilnya?
Bila cahayanya mendukung, kamera Samsung Galaxy S24 FE hasilkan gambar yang bagus. Kualitas warnanya memang tak bisa dikatakan natural atau apa adanya, karena pada beberapa skenario pemotretan, sistem kamera Galaxy S24 FE sedikit menaikkan saturasi dan kedalaman warnanya.
Jangan tanya soal detailnya, bisa dibilang ‘sensor lama’ 50 MP ini tetap kasih detail yang bagus. Diperbesar beberapa kali, tekstur pada objek yang kami ambil ditampakkan dengan begitu baik oleh sistem kamera Samsung Galaxy S24 FE.
Kalau cahayanya gak mendukung bagaimana? Nah ini agak tricky sebenarnya. Bisa jadi kekurangan, tapi terkadang kamera ponsel ini hasilkan gambar yang oke juga.
Sempat kamera Samsung Galaxy S24 FE yang kami gunakan sulit menentukan titik fokus yang benar bila memotret di kondisi low-light. Alhasil, detailnya jadi amburadul, noise di mana-mana, apalagi warnanya yang sangat mengecewakan.
Tapi, bila ada pencahayaan malam yang lumayan mendukung, hasilnya tak memalukan kok. Fungsi ProVisual Engine terasa manfaatnya untuk berikan foto malam yang tak mengecewakan hasilnya.
Misalnya memotret bulan, gunakan kamera telephoto dengan 3x optical-zoom yang dibantu oleh OIS, hasilnya lumayan bikin kagum dan layak untuk diunggah ke media sosial. Berikut ini beberapa foto yang kami ambil menggunakan Samsung Galaxy S24 FE:
Kesimpulan
Sejauh ini, Samsung Galaxy S24 FE adalah seri Fan Edition paling menarik buat kami. Ponsel ini bukan sekadar ‘versi murah’ dari Samsung Galaxy S24 Series saja, tapi dikemas secara apik oleh Samsung agar punya kualitas dan fitur yang setidaknya bisa menyamai Galaxy S24 versi reguler.
Banyak hal baru yang diberikan Samsung pada smartphone ini, salah satunya adalah Exynos 2400e yang memberikan performa lebih baik dan lebih efisien. Layar juga di-upgrade jadi lebih luas, dan yang terpenting Galaxy AI dengan fitur lengkap yang sebelumnya hanya ada di seri premium seperti Galaxy Z Fold6.
Memang, desainnya masih terlihat sama seperti sebelumnya. Begitu juga dengan layar yang spesifikasinya dibuat identik—hanya beda pada ukuran. Apalagi soal fast charging yang begitu tertinggal dari para kompetitornya.
Pun demikian dengan kamera yang tidak mengalami perubahan signifikan dari segi hardware. Tapi, peningkatan pada software dengan ProVisual Engine terbukti memberikan kualitas foto yang baik pada kondisi cahaya memadai.
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy S24 FE menawarkan performa yang andal dengan fitur AI berlimpah buat pengguna. Kualitasnya terbilang seimbang dengan harga yang ditawarkan, terlebih jaminan OS super panjang yang diberikan Samsung, menjadi nilai plus yang belum bisa ditawarkan oleh brand lain di luar Google.