Review Huawei MatePad Pro 11 2022: Ekspektasi Tinggi Dibayar Lunas!
Huawei MatePad Pro 11 2022 (Foto: David/Uzone.id)
Uzone.id - Huawei jadi salah satu brand yang masih konsisten menghadirkan perangkat tablet, selain Samsung dan tentu saja one and only, Apple. Memang ada banyak produsen asal China lain yang mulai merilis perangkat pintar dengan layar besar tersebut, tapi cuma tiga brand itu saja yang sudah konsisten tiap tahun memperkenalkan produk yang baru.
Salah satu seri tablet terbaru yang dibawa Huawei ke pasar global termasuk ke Indonesia adalah Huawei MatePad Pro 11 2022. Sesuai namanya, tablet ini masuk ke segmen premium dan mengusung layar berukuran 11 inci.Namun sayangnya, Huawei MatePad Pro 11 2022 yang beredar di Indonesia bukanlah versi tertinggi dengan prosesor Snapdragon 888, melainkan ‘tipe rendah’ yang ditunjang oleh Snapdragon 870.
Dibanderol dengan harga Rp11 jutaan, ekspektasi saya terhadap tablet ini otomatis tinggi. Digunakan sebagai perangkat utama untuk bekerja selama beberapa minggu, berikut ini review lengkap Huawei MatePad Pro 11 2022 yang telah saya rangkum, mencakup pengalaman penggunaan, bagaimana rasanya menggunakan Harmony OS, hingga performa dari tablet ini.
Baca juga: Review Garmin Venu Sq 2: Fiturnya Lengkap, Nyaman Buat Harian
Desainnya premium, bobotnya ringan
Dua perhatian saya ketika menggunakan tablet terbaru Huawei ini. Pertama, desainnya yang premium dan kedua, dimensi serta bobotnya yang tipis dan ringan.
Tablet ini punya ukuran yang lumayan besar berkat bentangan layarnya yang mencapai 11 inci. Namun form factor-nya tak seperti tablet 11 inci kebanyakan, malah tablet ini terasa lebih ramping, ringan dan enak dibawa kemana-mana.
Bezel yang mengelilingi layar 11 inci-nya begitu tipis, membuat rasio terhadap bodi pun tergolong tinggi. Kapan lagi punya tablet dengan screen-to-body-ratio mencapai 87,8 persen?
Secara dimensi, tablet ini hanya setebal 5,9 mm dengan berat 449 gram. Jangan dibandingin dengan smartphone yang kalian punya, karena memang terasa lebih berat.
Namun buat seukuran tablet, Huawei MatePad Pro 11 2022 terasa lebih ringan. Bandingkan dengan Samsung Galaxy Tab S8 5G yang punya ukuran layar serupa. Tablet tersebut punya ketebalan 6,3 mm dan berat 507 gram.
Walau tipis, build quality tablet ini terasa tangguh dan padat. Dipegang pun terasa nyaman, apalagi karena balutan warna bertekstur matte di bagian belakang yang tidak terasa linci.
Cuma sayangnya, tekstur matte ini sangat mudah kelihatan kotor. Huawei tak menyertakan lapisan anti sidik jari pada tablet premiumnya, sehingga mudah tertempel sidik jari yang bikin saya jadi rajin mengelapnya.
Satu lagi kekurangan Huawei MatePad Pro 11 2022. Lantaran form factor-nya yang ramping, alhasil tak tersedia jack audio pada tablet ini. Pengguna cuma dapat memanfaatkan USB-C untuk terhubung ke headset kabel atau earphone wireless untuk menikmati audio pada tablet ini.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Watch 5 Pro: Dipakai Harian Bisa Apa Aja?
Kerja mobile nyaman banget
Sebenarnya ‘cukup nekat’ menggantikan laptop dengan sebuah tablet untuk bekerja. Awalnya sempat terpikir, “apa perlu bawa laptop juga sebagai backup jaga-jaga pakai tablet malah gak nyaman?”
Namun kalau saya lakukan itu, rasanya kerja jadi ga efisien, dan malah ngeberat-beratin tas saja dan bikin punggung lebih pegal karena bawa dua perangkat dengan bobot total yang lumayan berat.
Akhirnya nekat untuk kerja dengan laptop ini. Experience pertama, tentu saja kenyamanan saat bepergian. Ringan banget bawa tablet ini kemana-mana, jadinya saya pun bisa menggunakan tas yang berukuran lebih kecil.
Charger juga gak perlu bawa banyak, cuma satu saja untuk berbagai perangkat yang digunakan. Asalkan satu catatan, perangkat atau gawai yang digunakan menggunakan port USB-C.
Huawei MatePad Pro 11 2022 dilengkapi dengan aksesori yang berguna banget. Ada Smart Magnetic Keyboard dan Huawei M-Pencil generasi terbaru.
Smart Magnetic Keyboard berguna juga sebagai casing tambahan. Jujur, ini adalah aksesori penting dari sebuah tablet, sehingga memungkinkan pengguna untuk ‘menggantikan’ laptop dengan gadget yang berukuran lebih kecil.
Smart Magnetic Keyboard menawarkan sensasi mengetik yang luar biasa nikmat. Tombolnya empuk dan halus, mengetik pun nyaman dan minim typo karena jarak antar tombol yang terasa pas.
Di belakangnya ada kickstand untuk menopang tablet agar tetap berdiri sempurna dan memberikan pengalaman mengetik yang ergonomis.
Proses pairing dengan tablet juga berlangsung cepat. Kalau sudah terhubung, membuka casing langsung menyalakan layar tablet, dan otomatis membuat keyboard sebagai alat input yang utama.
Huawei M-Pencil generasi kedua yang mendukung tablet ini juga dibuat agar nyaman untuk digenggam dan digunakan. Rasanya seperti menggunakan pensil pada umumnya, lantaran dimensi yang tak terlalu besar.
Ukuran yang pas dipadukan dengan tingkat sensitivitas terhadap tekanan dan kemiringan yang juga tinggi. Huawei M-Pencil memiliki 4.096 tingkat sensitivitas, sehingga pengguna bisa menulis dan menggambar dengan kendali lebih baik bak memakai pensil gambar.
Saya sempat memberikan kesempatan kepada kreator konten di Uzone.id untuk menggambar sesuai kehendak mereka.
Semuanya memberikan feedback yang positif, seperti latensi yang rendah sehingga apa yang digambarkan juga langsung tampil di layar, goresan stylus yang terasa seperti pensil sebenarnya, hingga tingkat kepresisian yang tinggi.
Beberapa fitur bisa dicoba buat menambah experience saat bekerja ataupun berkreasi, seperti Take Snippet yang memungkinkan pengguna menangkap konten pada halaman satu per satu. Lalu Screen Capping atau pembatasan layar pada halaman demi halaman, bahkan ketika berpindah dari laman web ke aplikasi yang berbeda.
Dengan M-Pencil, pengguna pun dapat membuat catatan di dalam aplikasi apapun bahkan ketika sedang menonton video dengan mengaktifkan fitur Annotate.
Ini yang menarik, khususnya buat para kreator konten. Huawei MatePad Pro 11 inci dan M-Pencil membuat penggunanya bisa memilih warna pada lintas aplikasi melakukan Cross-app Color Selection.
Dengan fitur ini, pengguna bisa memilih referensi warna dari aplikasi satu ke yang lain. Sebagai contoh, apabila palet warna dalam aplikasi pencatatan seperti Huawei Notes dirasa kurang banyak, pengguna dapat mengambil warna dari browser ataupun galeri foto yang pernah diambil untuk mendapatkan warna yang diinginkan.
Baca juga: Review Acer Swift 5 Aerospace: Enteng dan Tahan Banting, Kinerja Sip!
Layar OLED dengan speaker top
Layar OLED dari Huawei MatePad Pro 11 2022 memang ajib sih, walau sedikit terganggu dengan adanya punch hole di sudut kiri atasnya (asumsi posisi layar landscape).
Layar berukuran 11 inci dengan resolusi QHD+ ini mampu memancarkan hingga 1 miliar warna, ditambah dengan intensitas cahaya layarnya yang mencapai 600 nits. Mau digunakan di dalam atau luar ruangan dengan cahaya matahari yang terik, visibilitas layar masih cukup bagus.
Refresh rate layarnya pun tinggi mencapai 120Hz, memberikan pengalaman sentuh dan scrolling yang lancar tanpa hambatan, terutama saat membuka aplikasi maupun game yang mendukung refresh rate tinggi.
Layar Huawei MatePad Pro 11 2022 tidak didukung HDR, cukup disayangkan melihat harganya yang sudah belasan juta Rupiah. Kendati kecewa, layar ini tetap memberikan sudut pandang yang bagus dengan akurasi warna yang pas.
Layar ini bikin eyegasm memang, terutama saat nonton video atau streaming film dengan resolusi tinggi hingga main game dengan kualitas grafis tinggi. Visual yang cakep dimaksimalkan dengan kualitas speaker yang powerful.
Ada 6 speaker yang terbagi menjadi 4 woofer dan 2 tweeter. Semuanya menghasilkan suara yang nendang banget, jernih pula, baik low to mid maupun mid to high. Kualitas bass-nya juga oke, cocok lah buat memutar musik atau main game FPS yang jedag-jedug.
Baca juga: Review Kamera Infinix Zero Ultra: Gimmick atau Beneran Bagus?
Performa nendang
Seperti yang saya bilang sebelumnya, Huawei MatePad Pro 11 2022 yang beredar di Indonesia menggunakan prosesor Snapdragon 870. Prosesor ini sangatlah kuat, walau memang tak sekencang Snapdragon 888.
Snapdragon 870 adalah chipset kelas monster. Bahkan menjadi salah satu SoC (system on chip) dengan clock-speed pada performance-core tertinggi untuk sekarang, yakni 3,2 GHz.
Chipset ini dikombinasikan dengan RAM 8 GB berjenis LPDDR5 dan penyimpanan internal seluas 256 GB berjenis UFS 3.1 dengan write dan read speed yang lebih tinggi dari UFS 2.2.
Perpaduan spesifikasi tersebut membuat kinerja Huawei MatePad Pro 11 2022 tetap maksimal untuk berbagai skenario pemakaian. Performanya konsisten, meski saat saya membuka lebih dari satu aplikasi secara bergantian.
Transisi tiap aplikasi juga responsif, gak ngelag sama sekali. Begitu juga dengan bermain game, permainan seperti PUBG Mobile hingga Tower of Fantasy dapat dimainkan dengan lancar tanpa mengalami drop frame rate sama sekali.
Rasanya hawa panas pada sebuah perangkat flagship terbilang wajar, lantaran prosesor yang digunakan juga sudah high-end. Namun buat pemakaian normal dengan nge-game sesekali, suhu Huawei MatePad Pro 11 2022 terbilang masih wajar.
Huawei MatePad Pro 11 2022 ditopang oleh baterai dengan kapasitas 8.300 mAh yang didukung oleh fast charging 40W. Di luar sana, MatePad Pro 11 2022 mendapatkan dukungan fast charging 66W yang tentu saja lebih ngebut.
Dari pengujian dengan memakainya dengan skenario lebih teratur seperti bekerja, mendengarkan musik dan sesekali memutar video, Huawei MatePad Pro 11 2022 dapat bertahan hingga 11 jam lebih dengan baterai tersisa sekitar 5 persen.
Sedangkan kalau penggunaannya ditambah dengan bermain game, daya tahan baterainya bisa mencapai kurang lebih 9 jam. Untuk ukuran tablet, waktu tersebut cukup impresif, apalagi kalau dibandingkan dengan laptop yang bisa saja mempunyai daya tahan baterai yang lebih rendah.
Baca juga: Review Huawei MateBook X Pro: Berasa Pakai MacBook Pro
HarmonyOS 3.0
Kalau sudah berbicara soal gadget Huawei, terutama smartphone dan tablet, sudah pasti berjalan di sistem operasi HarmonyOS. Huawei MatePad Pro 11 2022 yang saya review menjalankan OS generasi terbaru, HarmonyOS 3.0.
HarmonyOS kini lebih canggih, fiturnya pun lebih banyak. Di generasi terbaru, Huawei membuat sistem operasi ini terasa lebih maksimal untuk multitasking dan menunjang produktivitas pengguna, terutama bagi mereka yang juga memakai ekosistem Huawei.
Fitur-fitur seperti Multi Screen Collaboration hingga Huawei Share ditujukan agar tablet dapat terhubung dengan smartphone Huawei secara seamless. Fungsinya mirip-mirip seperti laptop, seperti memindahkan file semudah drag & drop, kolaborasi layar dengan perangkat Huawei lainnya, hingga mengontrol perangkat pintar Huawei, seperti TV, speaker, FreeBuds dan sebagainya.
Berbicara tentang sensasi menggunakan OS non Android, memang buat pengguna Android pada umumnya bakal sedikit kagok. Hal pertama yang perlu dibiasakan adalah ketiadaan aplikasi Google maupun yang ditunjang oleh Google Mobile Service.
HarmonyOS menggunakan basis dari Huawei Mobile Service, dimana AppGallery menjadi ‘toko aplikasi’ utamanya. Dan buat kalian pengguna smartphone atau tablet Android, tentu bakal kesulitan menggunakan tablet ini untuk pertama kalinya.
Buat saya yang seringnya pakai Gmail, Google Docs atau Sheet, YouTube, Google Meet, Google Maps, dan layanan berbasis Google lainnya, cukup menyulitkan. Perlu semacam trik untuk bisa membuka aplikasi-aplikasi tersebut di Huawei MatePad Pro 11 2022 atau perangkat berbasis HarmonyOS lainnya.
Satu yang perlu kalian ingat, jangan pernah menggunakan GSpace! Aplikasi pihak ketiga yang tersedia di AppGallery ini banyak bug dan masalahnya. Notifikasi misalnya, kalian bakal sulit mendapatkan notifikasi secara real-time dari aplikasi dipasang di sini.
Kemudian, banyak iklannya juga. Dan ini adalah aplikasi pihak ketiga, bukan software yang dibuat oleh Huawei atau pengembang terpercaya seperti Google.
Untuk membuka aplikasi Google, manfaatkan saja Petal Search. Dengan ini, Huawei akan membuatkan shortcut aplikasi web-based yang bisa kalian taruh di layar utama. Untuk mengaksesnya sama saja, kalian perlu login ke akun Google untuk membuka file yang tersimpan di Google Drive.
Dengan Petal Search juga, kalian sebenarnya bisa memasang aplikasi atau game yang tak tersedia di AppGallery. Tower of Fantasy misalnya, tinggal searching saja game ini di Petal Search.
Sistem Huawei kemudian akan merekomendasikan situs penyedia APK terpercaya. Tekan tombol Install, lalu file akan diunduh dan dipasang secara otomatis dengan aman. Kalau ada update, sistem Huawei juga akan memberikan notifikasinya juga.
Baca juga: Review Benchmark Asus ROG Phone 6: Skornya 'Maxed out'!
Tablet dengan kamera yang keren
Kamera pada tablet biasanya tak begitu maksimal kualitasnya. Malah beberapa di antaranya cuma jadi ‘pelengkap’ saja yang tak terlalu dibutuhkan. Namun tidak dengan Huawei MatePad Pro 11 2022 yang malah memiliki spesifikasi kamera yang berkualitas.
Ada dua kamera di belakang dan satu di depan. Di belakang, memadukan kamera utama 13 MP dan kamera ultrawide 8 MP. Kedua kamera ini digabungkan dalam satu modul berbentuk lingkaran ala-ala Huawei Mate 30 Pro atau Mate 40 Pro.
Desain kamera ini terbilang unik, beda dari tablet lain di kelasnya yang bergaya simple. Subjektif memang, tapi saya pribadi menyukai desain lingkaran dari kamera Huawei MatePad Pro 11 2022.
Sementara di depan, ada kamera selfie 16 MP yang ditempatkan pada sudut kiri atas layar, saat tablet digunakan dalam mode landscape.
Kedua kamera di belakang benar-benar dapat mengambil gambar yang bagus, warna yang tajam, dan detail yang jelas, asalkan memotret dalam pencahayaan yang baik. Apalagi buat tipikal pengguna yang males nyatet dan seringnya memotret dokumen, kamera belakang ini sangat bisa diandalkan.
Tinggal masuk ke More, lalu pilih menu Documents, otomatis tablet ini berubah menjadi ‘mesin scanner’ dengan keluaran foto yang berkualitas tinggi dan jelas.
Ditunjang oleh prosesor high-end, Huawei MatePad Pro 11 2022 juga dapat merekam video hingga beresolusi 4K, tapi terbatas pada 30 FPS saja. Frekuensi ini juga berlaku untuk perekaman Full HD dan HD.
Hasil foto:
Beralih ke depan, kamera selfie ini sebenarnya punya kualitas yang oke, tapi ditempatkan pada lokasi yang tak proporsional. Kamera depan pada tablet menurut saya punya fungsi yang berbeda dengan smartphone.
Siapa coba yang mau selfie pakai tablet? Memegang perangkat ini dengan satu tangan saja lumayan pegal, kan? Makanya, saya rasa kamera depan ini berguna untuk penunjang video conference atau rapat online.
Hanya saja, karena posisinya di sudut, membuat tampilan kita di lawan bicara sedikit aneh, agak miring tepatnya. Saat menatap layar, wajah seperti tak terlihat fokus pada lawan bicara di rapat online.
Namun saat menghadap ke kamera, maka konten di layar bakal kurang kelihatan dengan sempurna. Seperti serba salah memang, walau secara kualitas kamera depan tablet ini bagus juga.
Hasilnya terlihat terang, dengan detail yang baik. Kamera pun dapat menyesuaikan tone warna di lintas aplikasi video conference, seperti Zoom, Google Meet dan sebagainya.
Baca juga: Review Realme Pad Mini: Tablet Pertama Realme yang Mengesankan
Kesimpulan
Huawei MatePad Pro 11 2022 bukanlah tablet murah. Harganya yang mencapai Rp11,9 jutaan buat sebagian orang tentu berpikir, "mending beli laptop saja lah."
Tablet seperti Huawei MatePad Pro 11 2022 dioptimalkan untuk penggunaan menggunakan input sentuhan pada layar. Sistem operasinya dibuat ringkas, memanfaatkan luas layarnya yang memang lebih kecil dari laptop.
Perangkat ini juga bisa dioperasikan menggunakan stylus, hal yang mungkin jarang ditawarkan oleh laptop di rentang harga yang sama.
Fungsinya juga terasa lebih maksimal saat dipasangkan dengan aksesori keyboard fisik seperti Smart Magnetic Keyboard. Keyboard tersebut juga dapat berfungsi sebagai casing pelindung agar tablet lebih tahan terhadap goresan.
Ditopang prosesor yang andal, membuka berbagai macam aplikasi dalam satu waktu bukan jadi masalah yang serius. Malah, saya sebagai pengguna juga dimudahkan untuk menyesuaikan tampilan aplikasi tergantung kebutuhan.
Terlebih, Huawei MatePad Pro 11 2022 memang menawarkan beberapa hal lainnya, termasuk layar dan speaker dengan kualitas menakjubkan, baterai yang awet, serta kamera yang bagus juga.
HarmonyOS 3.0 sekarang juga lebih enak untuk digunakan. Fiturnya pun berlimpah, walau sebagian besarnya cuma bisa dimaksimalkan saat terhubung ke perangkat Huawei lainnya.
Fitur seperti Petal Search juga berguna banget buat orang-orang yang ingin install aplikasi yang tak tersedia di AppGallery. Tinggal cari, install, dan aplikasi siap digunakan, termasuk dari Google.
Ekspektasi tinggi saya terhadap tablet ini dibayar lunas. Buat pemakaian sehari-hari sih tablet ini memang bisa diandalkan, terutama buat kalian yang bekerja mobile. Mengetik, sekadar edit video atau foto, hingga menggambar, bisa dilakukan dengan baik di tablet ini.