Home
/
Film

Resensi Film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jodi

Resensi Film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jodi

Redaksi Esquire Indonesia06 July 2017
Bagikan :

Pamor film Filosofi Kopi yang dirilis pada 2015 lalu berlanjut dengan kehadiran berbagai hal pendukung menarik, seperti kedai kopi, gimmick merchandise, hingga yang terbaru adalah sekuel terkait berjudul Filosofi Kopi 2: Ben dan Jodi. Masih tetap dibintangi oleh dua pemeran utama, Chicco Jericho (Ben) dan Rio Dewanto (Jodi), film ini hadir dalam balutan kisah segar hasil penyaringan sayembara ide cerita bertajuk Meracik Cerita. Pengembangan cerita tersebut turut menghadirkan dua karakter utama baru, yakni Luna Maya (Tarra) dan Nadine Alexandra (Brie).

Konflik cerita film ini dimulai ketika usaha kedai kopi keliling yang dirintis oleh Filosofi Kopi di atas mobil VW Combi ditinggal pergi satu per satu oleh para barista kepercayaannya. Hingga kemudian di tengah kerisauan yang melanda Filosofi Kopi, Ben menyadari bahwa sudah saatnya ia kembali ke Jakarta, membangun kembali kedai kopi idealis tersebut.

Saat Ben dan Jodi kesulitan untuk membeli kembali properti tempat bernaungnya Filosofi Kopi, muncul seorang wanita cantik yang tertarik menjadi investor. Wanita cantik bernama Tarra tersebut merasa kagum dengan idealisme serta semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh Ben dan Jodi. Di saat yang bersamaan, muncul seorang wanita lain yang turut mewarnai kisah persahabatan keduanya. Brie, nama wanita tersebut, adalah seorang barista muda lulusan luar negeri yang idealis dan kerap bersitegang soal idealisme dengan Ben.

Preview
Konferensi pers film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jodi

Di tengah ambisi mengembangkan Filosofi Kopi hingga ke luar Jakarta, tiba-tiba muncul sebuah masalah yang membuat kisruh jalinan mitra bisnis antara Ben, Jodi, dan Tarra. Kisruh tersebut kemudian merembet pada hal-hal lain yang memengaruhi eksistensi Filosofi Kopi. Namun, karena kesamaan visi dalam berkolaborasi yang diusung oleh keempatnya, berbagai rintangan masalah pun perlahan terselesaikan. Sayangnya, selesainya kisruh tersebut justru berujung pada perubahan yang drastis pada kolaborasi Filosofi Kopi.

“Sangat menarik melihat karakter-karakter di Filosofi Kopi berkembang menemukan karakter ceritanya masing-masing. Sebagai 'ibu suri', saya bangga pada eksplorasi cerita di film ini. Angga (sutradara) berhasil memperkaya jalinan ceritanya,” ujar penulis buku Filosofi Kopi, Dewi 'Dee' Lestari.

Film yang diproduksi oleh kerjasama antara Visinema dan 13 Pictures ini disutradarai oleh sutradara yang sama pada prekuel, yakni Angga Dwimas Sasongko. Menariknya, film yang akan resmi dirilis pada 13 Juli mendatang itu mengambil pengambilan gambar di berbagai lanskap menarik di tiga kota berbeda, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar. Selain itu, beberapa bentang indah alam Indonesia di sekitar tiga kota tersebut turut menyemarakkan kisah seru perjalanan sang kedai kopi idealis.


Baca juga artikel:
Sedikit Garam Mampu Membuat Kopi Terasa Lebih Mantap
4 Manfaat Sehat Kopi untuk Tubuh Manusia
Inilah Ilmu Dasar tentang Kopi yang Perlu Anda Ketahui







TEKS: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE

populerRelated Article