Raja Korea Selatan Ternyata Suka Makan Mi ini
(Foto: visitkorea.or.id)
Uzone.id - Buat para pencinta kuliner Korea Selatan, kamu pasti sudah gak asing dengan japchae. Ya, mi yang menyerupai bihun dengan tekstur agak tebal ini biasa disajikan dengan tumisan sayur dan daging.Di balik rasanya yang nikmat, Japchae ternyata menyimpan cerita unik. Menurut Korea Tourism Organization, japchae dibuat kali pertama pada abad ke-17, ketika Raja Gwanghaegun dari Dinasti Joseon mengadakan jamuan di istana.
Di antara sajian lainnya, japchae adalah hidangan yang paling memikat hati raja. Kini, japchae dianggap sebagai hidangan mewah dalam hari-hari penting, seperti perayaan ulang tahun, pernikahan, dan lainnya.
Baca juga: Kenalan Yuk Sama 4 Kucing Peliharaan Kang Daniel
Istilah japchae berasal dari kata “jap” yang berarti “mencampurkan, mengumpulkan, atau “berlimpah”. Sementara itu, kata “chae” berarti “sayuran”.
Di masa lalu, japchae tradisional murni terdiri dari sayuran, tanpa mi. sayuran diiris tipis dan ditumus. Setelah matang, sayuran diletakkan di piring dan diatasnya diberi saus khusus, lada hitam, dan bubuk jahe.
Saus khusus tersebut dibuat dengan menggabungkan kaldu ayam, soybean paste, dan tepung terigu.
Baca juga: Ramalan Bintang Kamu Pekan Ini: Dear Virgo, Senang-Senang Gih
Japchae campur mi menjadi hal umum pabrik mi yang dibuat dari pati ubi kali pertama didirikan pada 1919. Lalu, japchae populer setelah 1930.
Dalam pembuatannya, mi pada japchae direbus, lalu ditiriskan setelah matang. Kemudian, mi ditumis bersama bayam, wortel, jamur, daging sapi, dan bawang.
Sama seperti bulgogi, galbi-gui, dan bibimbap, japchae merupakan salah satu hidangan Negeri Ginseng paling populer di dunia.