Home
/
Lifestyle

Rahasia Jagger Soal Seks di Usia Tua

Rahasia Jagger Soal Seks di Usia Tua

TEMPO.CO09 January 2017
Bagikan :

Jagger seolah tak pernah tua. Banyak wanita yang pernah dikabarkan dekat dengannya. Penulis biografi Chris Andersen pada 2012 bahkan mengatakan Jagger meniduri ribuan wanita. Beberapa di antaranya adalah pesohor papan atas dunia. “Dia tidur dengan lebih dari 4.000 wanita,” katanya, seperti dikutip dari Huffington Post.

Untuk urusan panggung, Jagger juga tak kalah prima. Tengoklah aksi panggungnya di YouTube, dari tahun ke tahun gayanya masih sama. Jagger masih berjalan mondar-mandir mengelilingi panggung sambil bernyanyi. Ia tak ngos-ngosan meski menyanyikan lagu rock selama dua jam. Saat banyak pria lainnya menderita diabetes, stroke, sakit jantung, atau nyeri sendi, “baterai” Jagger seolah masih penuh terisi. Apa rahasianya?

Seperti dikutip situs Live Long Stay Young, dokter yang bersertifikat penyakit dalam dan olahraga, Joseph G. Jacko, mengatakan Jagger punya pola hidup ketat untuk membuatnya tetap sehat. Sehingga tak mengherankan, meski telah berusia senja, Jagger memiliki postur tubuh yang masih sangat baik dan stamina luar biasa.

Untuk menjaga kesehatan fisiknya, Jagger menyewa instruktur asal Norwegia, Torje Eike, pelatih yang biasa menangani atlet Olimpiade dan pemain sepak bola. Lima sampai enam hari dalam sepekan, Jagger melakukan banyak latihan: berjalan cepat dan sprint delapan mil per hari, berenang, kick boxing, dan bersepeda.

Untuk menjaga keseimbangan dan postur tubuhnya, Jagger juga berlatih balet, yoga, serta pilates. Joe–sapaan Joseph--menuturkan sejak belia Jagger sudah gemar berolahraga. Ayah Jagger adalah guru pendidikan jasmani. “Jagger telah berolahraga sejak usia tiga tahun,” ujar Joe.

Seabrek latihan itu juga diselaraskan dengan asupan makanan sehat. Menurut Joe, diet Jagger menyerupai makanan para atlet, yang terdiri atas roti gandum, kentang, beras, kacang-kacangan, ayam, dan ikan. Saat tur, Jagger akan makan pasta empat jam sebelum konser. Dia memastikan tubuhnya berenergi untuk tampil di atas panggung.

Selanjutnya: Apa kata dokter Indonesia?
<!--more-->

Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengatakan kebiasaan olahraga inilah yang membuat Jagger seolah tak uzur di atas panggung. Jagger melakukan dua jenis olahraga secara bergantian, yakni olahraga aerobik dan anaerobik. Olahraga aerobik seperti sprint, jalan cepat, dan bersepeda dilakukan untuk melatih kardio, jantung, dan pernapasannya. Walhasil, di usia setua itu, Jagger masih bisa bernyanyi tanpa terputus-putus. “Dia juga masih bisa berjingkrak-jingkrak di atas panggung,” ujarnya. Sedangkan balet, pilates, dan yoga adalah latihan anaerobik yang berfungsi melatih kekuatan otot dan kelenturan.

Selain membuat penampilan di atas panggungnya maksimal, olahraga ini juga berefek pada kemampuan seksual Jagger. Menurut Michael, kebiasaan berolahraga membuat hormon testosteron, estrogen, dan progesteronnya tetap berada di level teratas. Hormon-hormon tersebut merangsang rasa percaya diri dan membuat penampilan fisiknya terjaga. “Kemampuan seksualnya juga tetap baik,” ujarnya.

Selanjutnya: Apa kata seksolog?
<!--more-->

Seksolog Boyke Dian Nugraha juga mengatakan olahraga yang tepat bisa membuat kemampuan seks tetap yahud meski usia sudah uzur. Latihan fisik membuat pembuluh darah tetap lebar. Karena pembuluh darahnya tak menyempit, aliran darah ke penis pun lancar, sehingga tak menghambat urusan seksual.

Menurut Boyke, hampir 80 persen disfungsi ereksi disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah. Penyumbatan ini biasanya terjadi karena pola makan dan gaya hidup yang tak sehat, seperti merokok, banyak mengkonsumsi makanan berlemak atau gula. Kebiasaan ini akan berefek dalam jangkan panjang. Lama-kelamaan, di saat umur menua, pembuluh darah menyempit. Darah jadi tak mengalir kencang, kemampuan ereksi pun berkurang.

Selain masalah penyumbatan darah itu, menurut Boyke, laki-laki juga mengalami andropouse, semacam menopouse pada perempuan. Produksi hormon seks laki-laki, yakni testosteron, akan menurun karena perubahan hormon. Penurunan ini umumnya mulai terjadi di usia 55 tahun. Tiap tahun, produksinya berkurang sekitar satu persen.

Boyke mengatakan penurunan ini tak membuat pria berhenti menghasilkan sperma. Hanya, libido dan kemampuannya membuahi pasangan menurun. Juga mudah lelah, tiba-tiba terasa panas padahal tak sedang melakukan aktivitas berat, kinerja menurun, tulang keropos, dan terjadi disfungsi ereksi. “Cairan ejakulasinya, spermanya, jarak semprotan ejakulasinya berkurang,” katanya.

Selanjutnya: Trik atasi gejala penuaan
<!--more-->

Untuk mengatasi masalah ini, Boyke menyarankan dilakukan terapi sulih hormon, yakni dengan memasukkan hormon testosteron ke dalam tubuh. Selain urusan ranjang, terapi sulih hormon itu juga akan membuat tanda-tanda penuaan lain yang disebabkan menurunnya hormon testosteron akan minimal. Misalnya, kulit yang tampak keriput bisa kembali mengencang, meminimalisasi uban, kinerja seperti masih muda. “Laki-laki itu enggak ada matinya,” katanya.

Dengan terapi tersebut, para pria tak akan terasa menua. Boyke menduga Jagger pun melakukan terapi yang sama. “Sebagai artis, dia perlu mempertahankan penampilan mudanya,” ujarnya.

Agar proses penuaan ini bisa diminimalisasi, Boyke punya tip. Dia menyarankan para pria sejak muda menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok, mengkonsumsi kopi yang berlebihan, minuman beralkohol, dan begadang. Lalu mengganti nasi putih dengan nasi merah, mengurangi makanan bersantan dan berlemak, menjaga berat badan, tidur yang cukup, serta berolahraga.

Menurut Michael Triangto, semakin muda memulai olahraga, manfaatnya akan lebih terasa, seperti Mick Jagger yang awet muda. Namun, kalau baru memulai kebiasaan ini di usia senja, jangan paksakan latihan seperti Jagger. Sebab, tubuh bisa cedera karena tak terbiasa. Mulailah dengan berjalan cepat. Jika sudah terbiasa dengan aktivitas ini, gantilah dengan berlari. Jika punya berat badan berlebih, daripada berlari, yang akan membuat tulang terbebani, berlatihlah dengan sepeda statis.

Untuk latihan otot, bisa dengan push-up. Jika terlalu berat, cobalah push-up pada tembok. Jika sudah terbiasa, pindahlah ke meja. Kalau sudah gampang, lakukanlah di pinggiran tempat tidur. “Kalau sudah mampu, push up di lantai,” ujar Michael.

Nur Alfiyah

Berita Terkait:

populerRelated Article