Home
/
Health

Rahasia Di Balik Sensasi Pedas Cabe

Rahasia Di Balik Sensasi Pedas Cabe

Klikdokter29 November 2016
Bagikan :

Preview


Entah mengapa, citarasa pedas selalu terasa nikmat dan menggugah selera. Jika terpaksa, mungkin Anda bisa makan nasi putih dengan cabe sebagai ‘lauknya’.

Pedas adalah Sensasi Nyeri

Namun tahukah Anda, bahwa pedas sebenarnya bukanlah rasa? Ada 5 rasa dasar, yaitu: manis, asin, pahit, asam, dan umami.

Tak ada rasa pedas bukan? Ya, sebab pedas memang tidak termasuk kategori rasa, melainkan sensasi nyeri. Kalau nyeri, mengapa orang menyukai pedas?

Menurut dr. Paul Rozin dari University of Pennsylvania, orang cenderung memiliki sedikit sifat masokis di dalam dirinya. Artinya, beberapa orang memiliki sifat senang ‘menyiksa’ diri dengan rasa nyeri yang nikmat dari sensasi pedas.

Kenikmatan itulah yang membuat rata-rata orang ketagihan dengan sensasi pedas. Hingga akhirnya mereka ingin mengonsumsi cabe.

Capsaicin Rahasianya

Bagaimana Anda dapat merasakan sensasi nyeri (pedas) dari cabe? Pertama-tama Anda harus tahu bahwa kulit dan selaput lendir –termasuk rongga mulut dan lidah– dilengkapi dengan serabut saraf yang dapat merasakan nyeri.

Fungsinya adalah agar manusia dapat mengenali sinyal bahaya dan menghindarinya. Misalnya, sensasi nyeri.

Ketika Anda berkontak dengan zat atau benda yang menimbulkan nyeri, serabut saraf tersebut akan menyampaikan sensasi tersebut ke otak. Selanjutnya otak akan mempersepsikannya sebagai rasa nyeri.

Cabe memiliki kandungan capsaicin. Ini adalah zat yang dapat merangsang serabut saraf di dalam mulut dan lidah. Zat ini pulalah yang menyebabkan Anda dapat merasakan sensasi nyeri (pedas).

Jadi capsaicin berkaitan dengan serabut saraf yang mengenali nyeri dan suhu. Maka tak heran jika sensasi pedas seringkali Anda rasakan sebagai panas terbakar.

Sebagian, sensasi tersebut justru membuat mereka ketagihan. Jadi bukannya menghindari rasa nyeri dan panas tersebut, mereka malah mencarinya.

Tak jarang, semakin hari batas toleransi pedas Anda akan semakin meningkat dan terus menginginkan makanan dengan tingkat kepedasan yang lebih tinggi. Ini tidak berbahaya. Asalkan, pastikan perut Anda tidak kosong saat mengonsumsi cabe, ya.

(RH)

Baca Juga:

populerRelated Article