Presiden Putin Mohon Ayah Khabib Tak Beri Hukuman Berat
Presiden Rusia Vladimir Putin memohon agar Abdulmanap Nurmagomedov tidak memberikan hukuman berat terhadap putranya, Khabib Nurmagomedov, yang beraksi kelewat batas usai pertandingan UFC 229 melawan Conor McGregor.
Putin mengundang Khabib dan ayahnya bertemu langsung di kota Ulyanovsk. Dalam perbincangan tersebut, ketiganya membahas aksi keributan yang dilakukan Khabib usai pertandingan.
Petarung asal Rusia itu sudah meminta maaf dan mengaku tak mampu meredam kekesalannya pada Danis yang sempat melontarkan kata-kata provokasi menyangkut ayah dan agamanya.
Meski demikian, sang ayah tak setuju dengan respons brutal Khabis selepas pertandingan. Ia mengancam akan memberikan hukuman yang lebih berat dari Komisi Atletik Nevada (NSAC) dan UFC (Ultimate Fighting Championship).
Preview |
Putin ternyata mendengar kabar ancaman yang datang dari ayah Khabib. Orang nomor satu di Rusia itu bahkan tak segan memohon kepada Abdulmanap agar tidak memberikan sanksi berat kepada Khabib yang sudah mengharumkan bangsa di arena.
"Saya akan meminta ayahmu untuk tidak menghukummu terlalu berat karena kamu meraih kemenangan dengan layak dan meyakinkan," kata Putin melalui RT Sports.
Sementara itu, Khabib mengaku senang bertemu dengan sang presiden. Ia berharap kemenangan atas McGregor bisa menjadi kebahagian bagi masyarakat Rusia.
"Terima kasih banyak Vladimir Vladimirovich untuk sambutan hangat dan ucapan selamatnya," kata Khabib di akun Instagram pribadinya.
"Dan saya sangat senang bahwa kemenangan saya membawa banyak kebahagiaan bagi negara multinasional kami. Ini adalah kemenangan kita bersama."
NSAC yang menaungi semua olahraga beladiri tangan kosong melayangkan sanksi larangan bertanding satu bulan kepada McGregor atas provokasi berlebihan. Sementara sanksi untuk Khabib masih dalam pembahasan komprehensif.
Presiden UFC Dana White menyebut Khabib kemungkinan juga bakal dijatuhkan denda US$250 ribu (saat ini setara Rp3,8 miliar) termasuk sanksi skors empat hingga enam bulan.