Petugas Gabungan Bersihkan Abu Sisa Erupsi Tangkuban Parahu
Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu mengerahkan puluhan truk dan ratusan petugas gabungan untuk membersihkan abu vulkanik yang menutupi areal wisata.
Aktivitas vulkanologi Gunung Tangkuban Parahu masih normal di hari ketiga pascaerupsi. Pantauan di lokasi, Minggu (28/7), tempat wisata ini masih belum dibuka untuk umum.
Tampak puluhan lapak dan kios pedagang masih tutup. Tumpukan abu vulkanik pun masih menyelimuti sejumlah area.
Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada, pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, pihaknya dibantu sekitar 100 petugas gabungan, BPBD Bandung Barat, Kabupaten Subang dan relawan berupaya membersIhkan sisa abu vulkanik hingga lokasi kawah ratu gunung bisa kembali dibuka untuk wisatawan.
"Dari Sabtu kemarin sampai hari ini, kita tetap melakukan pembersihan abu. Kalaupun prioritas kemarin adalah debu, sekarang menberishkan sisanya saja," kata Putra saat ditemui di lokasi.
Mereka ada yang menggunakan peralatan manual seperti sekop dan sapu. Selain itu, ada petugas dari Dinas Kebakaran (Diskar) yang ikut menyemprot sisa debu di lokasi TWA Gunung Tangkuban Parahu.
"Ini semua gabungan, ada petugas kami, pedagang, Kodim, Polisi, BNPB, semua untuk membersihkan ini. Karena suka tidak suka Tangkuban Parahu sebagai destinasi harus bersih, orang datang karena bersih," kata Putra Kaban.
Lihat juga:Kawasan Tangkuban Parahu Ditutup Tiga Hari |
Putra Kaban mengaku pihaknya akan segera membuka kembali kawasan wisata ini. Jika tidak berhalangan, besok akan dibuka untuk umum.
"Di vulkanologi (PVMBG), lihat seismograf itu sudah lebih normal ya, kalaupun ada fluktuasi itu memang ciri gunung. Sekarang kita utamakan kebersihan supaya besok pengunjung melihat ini loh yang disebut manajemen sangkuriang, kami ingin jadi role model kemarin banyak debu sekarang sudah bersih," katanya.
Menurut Putra Kaban, sudah 30 truk mengangkut abu vulkanik selama dua hari terakhir. "Sudah ada sekitar 30 lebih karena memang kemarin tinggi abunya," ujarnya.
Abu vulkanik tersebut, lanjut dia, dipindahkan ke kawasan Cikole. "Ada tanah kami di bawah di Cikole. Karena abu ini bagus bisa menyuburkan, nanti kami pakai. Sudah banyak orang minta," katanya.
Terkait rencana membuka kembali TWA Gunung Tangkuban Parahu, Kaban mengaku akan mengkondisikan para pedagang yang terdampak debu vulkanik. Menurutnya, total ada 1.200 pedagang yang berjualan di sekitar lokasi wisata.
"Pedagang ini suka atau tidak suka adalah andalan kami. Besok kita akan briefing apakah clear. Kalau bisa kita bikin bertahap sampai ke atas. Semuanya masih situasional," katanya.