Penggunanya Turun, Threads Mulai Ditinggal?
Ilustrasi foto: Aplikasi Threads (Uzone.id)
Uzone.id – Sepertinya waktu ‘emas’ buat aplikasi Threads sudah berangsur meredup. Padahal, aplikasi ini baru saja mencapai 100 juta unduhan beberapa waktu lalu bahkan menjadi aplikasi tercepat yang mengumpulkan angka tersebut.
Dilansir dari Livemint, Threads awalnya memiliki sekitar 49 juta pengguna aktif harian di hari kelima aplikasi ini meluncur. Kini, Threads mengalami penurunan pengguna menjadi 23 juta user di hari ke-10.Analis data SensorTower juga mengamati penurunan signifikan ini lewat jumlah pengguna yang login ke Threads selama satu minggu. Sayangnya, Threads belum bisa membuat pengguna stay lebih lama di aplikasi ini, apalagi Twitter sekarang mulai kembali ‘normal’ dan tidak membatasi aktivitas pengguna.
Kerja Twitter dan Threads secara konsep memang mirip, lebih mengedepankan caption atau postingan berisi tulisan. Namun di beberapa hal, termasuk isinya, kedua aplikasi ini jauh berbeda.
Salah satunya, pengguna Threads tidak bisa seluwes Twitter yang bisa membuat akun-akun anonim karena Threads terhubung ke akun Instagram pengguna. Bahkan, pengguna harus punya akun Instagram dulu baru bisa punya Threads.
Padahal, di Twitter sendiri, pengguna anonim atau pengguna tanpa identitas asli memiliki jumlah yang cukup besar dan berkontribusi tinggi dalam hal pengguna aktif harian.
Karena masing awal diluncurkan, Threads juga masih sepi fitur-fitur seru termasuk tidak adanya fitur DM dan timeline yang masih berantakan karena pengguna bisa melihat semua konten (bahkan dari orang tak dikenal) di feed mereka.
Tapi, walau minim fitur-fitur penting, Threads sendiri sudah mulai merancang beberapa fitur yang akan diluncurkan di platformnya, salah satunya kebijakan untuk menangkal spam.
Sama seperti Twitter, kebijakan ini ternyata berkaitan dengan pembatasan aktivitas pengguna di Threads.
“Serangan spam sudah meningkat sehingga kami harus memperketat hal-hal seperti pembatasan rate, yang berarti membatasi orang aktif secara tak sengaja,” kata Adam Mosseri, CEO Instagram.