Pendiri Twitter Lelang Cuitan Pertamanya Rp28 Miliar
Uzone.id - Pendiri yang juga menjabat sebagai CEO Twitter, Jack Dorsey, menawarkan cuitan pertamanya yang diposting di platform itu untuk dilelang. Namun pembeliannya tidak dilakukan dengan menggunakan uang cash atau transfer, melainkan menggunakan mata uang kripto.
Dilansir melalui Business Insider, Selasa, 9 Maret 2021, cuitan pertama itu akan diklaim sebagai aset digital, dengan mata uang yang dikenal dengan sebutan Non-Fungible Token (NFT). Dorsey sendiri telah mengirimkan link pekan kemarin, yang berisi cuitan pertama di Twitter. Link itu dikirim kepada situs bernama Valuables, yang memungkinkan tweet dijual sebagai NFT.Baca juga: Ramai Ghosting di Twitter, Seret Nama Kaesang dan Jokowi
Cuitan pertama Dorsey hanya berisi sepenggal kalimat yang mengindikasikan dirinya sedang bersiap untuk membuat akun Twitter pertamanya.
Salah satu orang terkaya di dunia itu memang bukan yang pertama mengandalkan bitcoin untuk melakukan transaksi pembelian digital aset miliknya. Memang cukup aneh jika sebuah postingan di Twitter, yang bisa dilihat dengan bebas, bisa dijadikan ladang uang.
Menariknya, banyak orang yang berani menawar tinggi untuk sebuah cuitan bersejarah itu. Petinggi Crypto, Justin Sun, menaikkan tawaran lelangnya sebanyak dua kali lipat. Untuk cuitan Jack Dorsey, Sun menawar sampai USD2 juta atau sekira Rp28 miliar.
Namun sayang, harga yang diberikan Sun masih rendah dibanding CEO Bridge Oracle, Sina Estavi. Harga yang dilayangkan Sina. menurut situs Valuable lebih tinggi ketimbang Justin Sun. Sayangnya, tidak dijelaskan berapa harga penawaran Sina.
Baca juga: Spotify Hapus Ratusan Lagu Kpop di Seluruh Dunia
NFT memang salah satu mata uang kripto. Namun penukarannya tidak bisa dilakukan langsung untuk harga yang setara. NFT adalah aset digital yang unik dan mudah diverifikasi yang mewakili barang digital seperti gambar, GIF, video, album musik, karya seni, atau bahkan tweet.
Barang-barang yang bisa dijual dengan NFT adalah bentuk aset digital yang kepemilikannya dapat dicatat di blockchain. Pasar NFT dengan cepat memasuki ranah web sebagai barang koleksi digital. Menjual tweet telah mendapatkan daya tarik sebagai barang kolektor digital yang populer.
Baru-baru ini, seorang kolektor seni yang berbasis di Miami menjual video berdurasi 10 detik seharga USD6,6 juta atau setara Rp95 miliar di rumah lelang Christie.
"Jika cuitan Jack tidak secara inheren berharga untuk dijual seharga USD2,3 juta sebagai karya seni NFT karena hanya menjadi tweet pertama. Cuitan itu lebih berharga karena menjadi bagian pertama dari produk digital populer yang menjadikan penjualan seni NFT sebagai topik diskusi utama," kata Ashwin Ramasamy, salah satu pendiri firma wawasan konsumen, PipeCandy.