Pelukis 2 Negara Kolaborasi Ramaikan Pekan Seni Aborigin
Dua pelukis beda kewarganegaraan berkolaborasi di atas satu kanvas yang sama menciptakan satu lukisan. Pelukis Aborigin Jandamarra Cadd, yang merupakan keturunan Yorta dan Dja Dja Warung, berkolaborasi dengan seniman Indonesia Jerry Thung.
Mereka berdua menciptakan lukisan yang mewakili hubungan erat Indonesia dan Australia. Kolaborasi ini menandai berlangsungnya National Aborigines and Islanders Day Observance Committe (NAIDOC) Week. NAIDOC Week adalah perayaan sejarah, budaya, dan prestasi warga Aborigin dan Selat Torres.
Karya Jandamarra dan Jerry dipamerkan dalam NAIDOC Week yang berlangsung di Kedutaan Besar Australia, 11-13 Juli 2017. Bersamaan dengan itu, Kedubes Australia juga merayakan bulan keberagaman dari kampanye gaya hidup #AussieBanget yang menyoroti keberagaman budaya Australia.
Di satu permukaan kanvas, kita bisa menyaksikan dua kebudayaan melebur menjadi satu. Jandamarra melukis kura-kura dengan teknik dotted painting, teknik tradisional Aborigin, yang dipadu gaya kontemporer. Lukisan yang dibuat dengan banyak bintik itu merupakan ciri kebudayaan asli masyarakat Aborigin.
Di sisi sebelahnya, Jerry Thung melukis naga dan burung garuda. Naga adalah penanda karya Jerry Thung yang selama ini memang banyak dipengaruhi budaya Tionghoa. Sedangkan burung garuda sebagaimana diketahui adalah lambang negara Indonesia.
"Lukisan kami menggambarkan nilai-nilai tradisi, saya melukis naga dan garuda sebagai simbol hubungan dua negara lewat laut dan udara," jelas Jerry saat ditemui pada Selasa (11/7).
Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan pembuatan karya bersama Jandamarra Cadd dan Therry Thung mengikuti sejarah panjang kolaborasi antara warga Australia dan Indonesia. "Ikatan historis antara Indonesia dan Australia sudah terajut sejak lama," kata Grigson. Sejak tahun 1700-an, para nelayan di Sulawesi Selatan melakukan perjalanan ke bagian utara Australia untuk berdagang, membentuk hubungan-hubungan, dan masyarakat baru.