Pasar Mobil Bekas Rontok, Harga Pasaran Turun, Penjualan Anjlok 80 Persen
Uzone.id - Pandemi corona gak hanya menghajar pasar mobil baru yang kini makin sulit karena leasing menaikkan uang muka. Kondisi ini harapannya jadi ngebuat mobil bekas bergairah, tapi ternyata tidak juga..
Padahal, harga mobil bekas kini anjlok drastis. Tapi justru karena sekarang ini lebih banyak orang menjual mobilnya, ketimbang membeli, sehingga menyebabkan penurunan penjualan sampai 80 persen.Sejak pandemi, harga pasaran mobil bekas untuk semua jenis rata-rata turun 10 sampai 15 persen. Tren ini mulai terjadi sejak akhir Maret 2020, terutama saat pemerintah mulai memberlakukan social distancing.
Baca juga: Toyota Segera Hadirkan Fortuner Facelift
“Pasti ada harga turun, bisa sampai 30 persen tergantung kondisi. Misal Avanza bekas tahun 2015 harga normalnya Rp 120 jutaan, kalau mobilnya bagus bisa tembus Rp 80-90 jutaan, tapi kalau jelek bisa Rp 60-70 jutaan,” ucap Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih.
Meskipun terjadi menurunan harga, saat minggu pertama dan kedua Maret pasar mobil bekas masih normal. Namun menjelang pekan keempat Maret, suplai mobil bekas terasa makin banyak.
“Awal Maret masih oke karena kendaraan umum dibatasi, orang mending naik mobil pribadi. Tapi setelah ada work from home dan relaksasi kredit, penjualan mobil bekas makin tiarap,” kata dia.
Penjualan mobil bekas di WTC Manga Dua saat Maret lalu sekitar 1.700 unit, padahal kalau kondisi normal bisa mencapai 2.500an unit.
“Sekarang sudah turun hingga 80 persen, karena PSBB orang enggak berani keluar, malah mulai banyak yang jual,” tutup Herjanto.
VIDEO Review Mobil Keluarga dan Simulasi Penumpang Saat PSBB: