Loh, Akun Instagram dan Twitter Milik Facebook Bisa Diretas

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Kelompok hacker yang menyebut diri OurMine membobol akun Twitter dan Instagram milik Facebook. Mereka menuliskan status di kedua akun tersebut, "Bahkan Facebook bisa diretas."

Memang, peristiwa ini tak berlangsung lama karena Facebook berhasil mengambil alih kembali akun-akunnya. Namun, status yang dituloskan OurMine sudah dicapture beberapa media dan beredar luas di internet. 

Motif OurMine sendiri masih menjadi misteri. Mereka mengklaim, hanya bertujuan menunjukkan kerentanan siber.

Baca juga: Permintaan Pemerintah, Netflix Hapus 9 Film dan Acara TV

Ini bukan pertama kalinya kelompok tersebut meretas akun perusahaan besar. Januari lalu, mereka juga menjebol lebih dari selusin akun milil Liga Sepakbola Nasional Amerika Serikat.

Di akun Twitter milik Facebook, OurMine menuliskan "Hi, kami OurMine. Bahkan Facebook bisa diretas tetapi paling tidak keamanan mereka lebih baik dari Twitter.

Sementara di Instagram, OurMine memposting foto dan logo mereka. Twitter mengonfirmasi, peretasan ini terjadi melalui pihak ketiga dan mereka sudah mengunci akun kilol Facebook sembari memberi peringatan.

"Segera sesudah kami menyadari masalah tersebut, kami mengunci akun yang telah dibobol dan bekerja erat dengan mitra kami di Facebook untuk memulihkannya," kata Twitter.

Baca juga: IGTV Segera Disisipi Iklan, Duitnya Dibagi dengan Kreator

Menurut BBC, serangan terhadap akun milik Facebook kemungkinan terjadi melalui aplikasi pihak ketiga, Khoros.

Khoros adalah platform marketing yang bisa dipakai perusahaan untuk mengelola komunikasi media sosialnya. Sialnya, layanan semacam ini punya akses terhadap password pengguna. Dengan demikian, saat Khoros diretas, data sensitif penggunanya turut dicuri hacker.

OurMine adalah kelompok hacker asal Dubai yang terkenal karena kerap meretas akun korporasi besar. Bayangkan saja, mereka bahkan pernah meretas akun Twitter Jack Dorsey yang tak lain adalah CEO dan pendiri Twitter.

Mereka juga pernah membobol akun Sundar Pichai, CEO Alphabet, akun Netflix dan ESPN. Dalam tiap aksinya, kelompok ini selalu mengklaim hanya ingin menunjukkan kelemaham sistem.