Panduan Aman Menjalankan Puasa untuk Pasien Penyakit Ginjal
-
Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal, sebenarnya tak diwajibkan puasa. Apalagi jika kondisinya mengkhawatirkan. Namun, kerinduan menunaikan kewajiban agama membuat beberapa orang tetap ingin mengusahakannya. Supaya tetap aman, simak panduan puasa untuk pasien dengan penyakit ginjal berikut.
Panduan puasa untuk pasien penyakit ginjal
Puasa setahun sekali memang menjadi kerinduan bagi umat muslim. Itu sebabnya, banyak orang yang tetap semangat menjalankan ibadah satu ini, sekalipun kondisi kesehatannya bermasalah.Banyak pula orang dengan penyakit kronis, seperti sakit ginjal, yang tetap semangat untuk menjalankan ibadah puasa.
Nah, agar niat baik Anda tak berbuah petaka, berikut adalah beberapa panduan aman menjalankan puasa bagi penderita penyakit ginjal.
1. Wajib konsultasi ke dokter
Panduan yang pertama agar pasien penyakit ginjal dapat puasa adalah dengan melakukan konsultas ke dokter.
Salah satu syarat untuk berpuasa adalah sehat. Itu sebabnya, penderita penyakit ginjal perlu memastikan dulu kondisi tubuhnya sebelum menjalankan puasa.
Jika kondisi kesehatannya stabil, biasanya dokter akan memperbolehkan pasien untuk berpuasa, kecuali pada pasien gagal ginjal akut.
Orang yang kehilangan fungsi ginjal secara mendadak, biasanya tidak diizinkan untuk berpuasa sampai kondisi kembali sehat sepenuhnya.
Jika gagal ginjal sudah memasuki stadium tiga atau lebih tinggi, Anda tidak diizinkan puasa. Hal ini lantaran ginjal sudah tak mampu mempertahankan tingkat normal cairan tubuh.
Memaksakan diri untuk tetap puasa dapat mengakibatkan kerusakan ginjal bertambah parah.
Bukan hanya itu, masalah ginjal yang sudah menyebabkan komplikasi, juga tidak diperbolehkan puasa karena akan berdampak buruk pada kesehatan pasien.
Melakukan konsultasi bukan hanya dilakukan untuk memastikan keamanan diri Anda saat berpuasa. Namun, bisa juga membantu pasien untuk mendapatkan bimbingan berpuasa dengan kondisi tersebut.
2. Mematuhi anjuran dokter
Bila dokter sudah memberikan lampu hijau pada penderita penyakit ginjal untuk berpuasa, Anda harus mematuhi aturan yang diberikan dokter, seperti:
Rutin minum obat yang diresepkan
Supaya pasien penyakit ginjal dapat berpuasa tanpa hambatan, kesehatan tubuh harus terjaga.
Dokter akan memberikan obat untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Minum obat ini sesuai dosis yang dianjurkan dokter ketika sahur dan berbuka.
Jika Anda merasakan pusing, sakit kepala, atau gejala lain yang mengganggu, segera batalkan puasa Anda. Jangan memaksakan diri dan segera periksa ke dokter.
Rajin cek kesehatan
Sudah rutin minum obat, bukan berarti Anda aman dan santai tidak mengecek kondisi kesehatan.
Memiliki penyakit ginjal menandakan bahwa fungsi ginjal Anda sewaktu-waktu tidak dapat bekerja dengan baik.
Itu sebabnya, rutin mengecek kesehatan menjadi panduan yang wajib diikuti pasien penyakit ginjal jika memang mau puasa.
Dengan rutin melakukan cek kesehatan berarti Anda mengawasi fungsi ginjal sehingga terus berjalan baik. Hal ini juga dapat mengantisipasi kambuhnya penyakit.
Lakukan “tugas wajib” ini setidaknya 1 atau 2 minggu sekali selama berpuasa.
3. Penuhi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka
Panduan puasa untuk pasien penyakit ginjal selanjutnya adalah memerhatikan asupan cairan.
Tidak makan dan minum selama berjam-jam dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh. Untuk itulah saat berbuka, pasien harus segera membatalkan diri dengan minum air putih.
Anda dapat minum pada saat sebelum dan sesudah salat tarawih, sebelum tidur, dan ketika sahur. Namun, pastikan dulu kebutuhan cairan Anda, karena tiap pasien penyakit ginjal memiliki kebutuhan yang berbeda.
Pasien ginjal pradialisis dapat minum air sebanyak 2 hingga 3 liter air per hari, jika volume urine normal. Jika tidak, asupan cairan harus dikurangi supaya tidak menyebabkan retensi air (penumpukan cairan) pada jantung dan paru.
Pasien ginjal dengan hemodialisis juga harus sangat berhati-hati ketika memenuhi asupan cairannya setiap kali berbuka.
Orang dengan kondisi ini tidak boleh minum air lebih dari satu liter untuk mencegah retensi air. Sementara pasien ginjal dengan peritoneal dialisis hanya dapat minum hingga 2 liter air setiap harinya.
Pengaturan asupan cairan pada pasien ginjal cukup rumit dan berbeda-beda. Akan lebih baik jika Anda melakukan konsultasi lebih lanjut mengenai asupan cairan pasien selama berpuasa.
4. Perhatikan asupan makanan
Selain cairan tubuh, salah satu panduan yang harus pasien penyakit ginjal ikuti agar lancar puasa adalah makanannya.
Penderita penyakit ginjal juga harus menjaga asupan makanan ketika berpuasa. Mereka tidak boleh melewatkan waktu sahur maupun berbuka.
Hal itu lantaran kebutuhan kalori mereka yang lebih banyak dibandingkan orang sehat.
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah dari mineral dan zat lain yang masuk ke tubuh. Jadi, kandungan mineral tertentu harus dihindari atau dikurangi agar tidak memperberat tugas ginjal, terutama kalium, fosfor, dan natrium.
Panduan asupan makanan untuk penderita penyakit ginjal yang menjalankan puasa, antara lain menghindari makanan, seperti:
- Makanan cepat saji, daging kemasan, dan keju yang mengandung tinggi natrium
- Berbagai jenis soda, minuman energi, atau minuman kemasan yang tinggi kafein dan gula
- Pisang, jeruk, bayam, kentang, timun, dan tomat yang mengandung tinggi kalium dan fosfor
The post Panduan Aman Menjalankan Puasa untuk Pasien Penyakit Ginjal appeared first on Hello Sehat.