Pandji Perankan Otoy: Pengangguran yang Beristri Nirina Zubir
-
Uzone.id - Siap-siap saja ya, kamu terbahak lihat aksi Pandji Pragiwaksono yang memerankan Otoy di film DOA: Cari Jodoh.
Otoy ini berjibaku dengan karakter Doyok (Fedi Nuril) dan Ali Oncom (Dwi Sasono), yang pastinya kisah mereka dibikin seru sama sutradara Anggi Umbara.Doyok, Otoy dan Ali Oncom ini punya kesamaan, seringnya jadi pengangguran!
Namun, Otoy satu-satunya tokoh utama yang sudah menikah. Dia memiliki istri cantik bernama Eli (Nirina Zubir). Otoy pun tinggal di PMI alias perumahan mertua indah.
Yup, Pandji dan Nirina kembali berbagi layar setelah sebelumnya main di film Insya Allah Sah 2.
Untuk cerita di film DOA ini dibuat kocak ketika Otoy selalu ribut sama mertua sendiri yang dia panggil Babe (Opi Kumis).
“Otoy ini sebenernya sih, panjang akal, banyak akal, setiap kali di film ini ada masalah biasanya yang punya ide tuh si Otoy mulu cuma mungkin males atau mungkin gak ketemu kerjaan yang tepat sama dia. Gak suka kantoran akhinya ya, nganggur,” tutur Pandji saat promosi film DOA: Cari Jodoh di kantor Uzone.id, Rabu (7/8/2018).
Perut prostetik
Untuk menjelma jadi sosok Otoy cukup ribet loh gaes. Pandji harus pakai rambut palsu yang bentuknya kayak topi visor. Selain itu, dia juga pakai perut prostetik atau palsu.
“Dipakein perut palsu ditempelin rambut tambhan terus digaris-garisin, paling itu aja sih. Sama paling celananya dipenitiin, jadi kalau ditarik tuh kalau gak dipenitin dia jadi turun mulu, kencing susah,” tutur Pandji.
Menurutnya, kendala saat syuting paling panas dan gatal-gatal saat pakai kostum prostetik.
Otoy ini diceritakan berasal dari Cirebon yang sudah lama tinggal di perkampungan Betawi.
Pandji khawatir kalau pakai logat Sunda bakal sama dengan karakter Raka di film Insya Allah Sah. Makanya, untuk peran Otoy pakai logat Betawi.
Kisah Doyok, Otoy, dan Ali Oncom ini diambil berdasarkan cerita komik strip yang ada di halaman Lembergar harian Poskota.
DOA: Cari Jodoh dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 16 Agustus 2018.