Pameran PEVS 2025 Tetap Digelar Tanpa Subsidi Motor Listrik

Uzone.id - Pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 tetap digelar meskipun tidak ada subsidi motor listrik. Padahal tanpa adanya subsidi motor listrik membuat industri menjadi stagnan karena pasar tidak tertarik untuk membeli produk tersebut.
Moeldoko sebagai Ketua Umum Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) menyebutkan industri ini membutuhkan kebijakan fiskal dari pemerintah yang agresif agar bisa tumbuh."Gunanya apa? Satu, bisa memberikan keyakinan kepada para investor. Yang kedua, insentif fiskal itu bisa menggerakkan market, menggerakkan pasar. Sebagai contoh, begitu pemerintah memberikan insentif dalam konteks kebijakan fiskal, apakah itu PPN, apakah itu subsidi, maka pertumbuhan masyarakat Indonesia untuk membeli mobil listrik semakin tinggi," ujar Moeldoko dalam pembukaan pameran PEVS 2025.
Menurutnya saat ini subsidi untuk motor listrik yang masih menjadi tanda tanya membuat masyarakat berhenti membeli dan menunggu.
Jika hal seperti ini terjadi, maka industri motor listrik di Indonesia tidak bergerak alias stagnan tanpa adanya pertumbuhan.
"Seperti contoh subsidi untuk sebuah motor, dilanjutkan atau tidak? Kalau dilanjutkan seperti apa? Ini perlu kepastian. Karena dunia usaha saat ini sedang mengalami situasi yang enggak nyaman. Ada terjadi stagnan market, pasar berhenti. Karena apa? Karena konsumen menunggu kebijakan itu," ungkapnya.
.jpg/800)
"Sehingga yang mau membeli, tunggu dulu. Nah, ini para dealer sekarang sakit perut begitu. Ini ada kepastian kebijakan fiskal. Apakah itu PPN, apakah itu subsidi langsung," lanjutnya.
Di tahun 2024, pemerintah memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit. Program ini dilakukan untuk percepatan populasi eletrifikasi lewat Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023 tentang perubahan atas Permenperin No.6/2023.
Terdapat 50 ribu unit subsidi motor listrik yang dialokasikan oleh Kemenperin. Jumlah tersebut perlu menyiapkan total anggaran hingga Rp350 miliar. Kemudian di Agustus 2024 kemarin kuota tersebut ditambah lagi sebanyak 10 ribu unit.
Sayangnya subsidi tersebut tidak dilanjutkan di tahun 2025 ini, bahkan subsidi atau insentif yang disebut-sebut oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tak kunjung terdengar kabarnya.
Hal ini sontak membuat penjualan motor listrik menurun, hal ini diungkapkan oleh beberapa produsen motor listrik di Indonesia.
