Naik Hampir 4 Kali, Fintech Pembiayaan Sumbang Rp 100 T ke PDB 2020
Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) diproyeksi berkontribusi Rp 100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun depan. Prediksi itu naik hampir empat kali lipat dibanding tahun lalu, yang sebesar Rp 25,97 triliun.
Perkiraan itu berdasarkan riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI). Penelitian ini menggunakan pendekatan Input Output (I-O) Metriks.Indef dan AFPI memperkirakan, kontribusi fintech pembiayaan terhadap PDB Indonesia meningkat dari Rp 25,97, triliun tahun lalu menjadi Rp 60,1 triliun pada 2019. “Tahun depan, kontribusinya lebih dari Rp 100 triliun,” kata Peneliti Indef Izzudin Al Farras di Jakarta, Senin (11/11).
Ia menjelaskan, penelitian ini mengacu pada data I-O 2014 yang diperbarui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Setidaknya ada 21 sektor ekonomi yang dikaji untuk melihat dampak fintech pembiayaan terhadap perekonomian Indonesia.
(Baca: Indef Sebut Bank Untung Rp 1,5 Triliun dari Kolaborasi dengan Fintech)
Contohnya, nilai pasar sektor pertanian, kehutanan dan perikanan meningkat Rp 49,2 miliar atau 0,004% secara tahunan (year on year/yoy) karena adanya fintech pembiayaan. Lalu, nilai sektor jasa keuangan perbankan bertambah Rp 1,95 triliun atau 1% yoy.
Dampak Fintech Lending terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDB)
Produk |
2018 |
2019 | ||
Penambahan Nilai (miliar rupiah) |
Perubahan (%) |
Penambahan Nilai (miliar rupiah) |
Perubahan (%) | |
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan |
276,61 |
0.023 |
49,15 |
0.004 |
Pertambangan dan Penggalian |
288,89 |
0.031 |
51,46 |
0.005 |
Industri Pengolahan |
469,36 |
0.011 |
79,33 |
0.002 |
Pengadaan Listrik, Gas |
786,1 |
0.254 |
183,2 |
0.059 |
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang |
720,31 |
3.025 |
103,82 |
0.436 |
Konstruksi |
138,91 |
0.008 |
21,27 |
0.001 |
Perdagangan Mobil dan Sepeda Motor serta Reparasi |
417,56 |
0.161 |
69,13 |
0.027 |
Perdagangan selain Mobil dan Sepeda Motor |
7.220,92 |
0.650 |
55,51 |
0.005 |
Transportasi dan Pergudangan |
648,94 |
0.118 |
104,83 |
0.019 |
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum |
273,99 |
0.062 |
67,28 |
0.015 |
Informasi dan Komunikasi |
811,89 |
0.198 |
492,96 |
0.121 |
Jasa Keuangan Perbankan |
1.577,66 |
0.820 |
1.949,99 |
1.013 |
Jasa asuransi |
1.924,45 |
3.489 |
1.512,96 |
2.743 |
Jasa Dana Pensiun |
905,05 |
6.954 |
3.323,9 |
25.539 |
Jasa Lembaga Keuangan Lainnya |
7.403,79 |
10.217 |
49.347,38 |
68.098 |
Jasa Real Estate |
576,19 |
0.234 |
76,74 |
0.031 |
Jasa Perusahaan |
1.210,48 |
0.596 |
598,52 |
0.295 |
Jasa Pemerintahan Umum |
54,12 |
0.013 |
51,64 |
0.012 |
Jasa Pendidikan |
42,47 |
0.014 |
37,13 |
0.012 |
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial |
97,57 |
0.065 |
34,87 |
0.023 |
Jasa lainnya |
122,93 |
0.102 |
1.866,65 |
1.556 |
PDB |
25.968,18 |
0.198 |
60.077,81 |
0.458 |
Sumber: Data Input-Output, diolah Indef dan AFPI
Izzudin mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kontribusi fintech pembiayaan terhadap PDB meningkat. Pertama, industri ini memudahkan pengajuan pinjaman dan penyalurannya ke peminjam (borrower) karena pemanfaatan teknologi.
(Baca: Fintech Lending Diklaim Sumbang Rp 26 Triliun ke PDB Indonesia)
Kedua, indeks literasi keuangan yang meningkat dari 29,07 % pada 2016 menjadi 38,03% pada tahun ini. “Harapannya (tingkat literasi) ini bisa lebih baik agar semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan fintech lending," kata dia.
Selain berkontribusi terhadap nilai 21 sektor, fintech pembiayaan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan riset Indef dan AFPI, industri berbasis digital ini menyerap 326 ribu orang atau 0,32% terhadap total angkatan kerja secara nasional.
Rinciannya, tenaga kerja di jasa dana pensiun naik 25,5% dan lembaga keuangan lainnya 68,1% yoy. Jumlah pekerja di jasa asuransi dan perbankan juga masing-masing naik 2,7% dan 1% yoy. Indef dan AFPI menilai, kenaikan ini salah satunya didorong oleh kehadiran fintech pembiayaan.
Riset tersebut dilakukan selama Agustus hingga September tahun ini, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni terkait 113 perusahaan fintech pembiayaan.
(Baca: Sebanyak 127 Fintech Pinjaman Sudah Melayani 15 Juta Penduduk)