Nadiem Jadi Menteri, Ini Kata Alamanda ‘Si Pembuat Aplikasi Gojek’
(dok. Instagram @alamandas)
Uzone.id -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia punya menteri termuda, 35 tahun. Dia adalah pendiri dan mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim. Setelah menulis surat perpisahan untuk karyawan di Gojek, apa komentar orang yang dulunya pernah bekerja dengannya?Rasanya gak ada orang yang tepat selain menanyakan komentar dari Alamanda Shantika Santoso. Pendiri sekolah coding gratis Binar Academy ini dikenal publik berkat perannya di Gojek sebagai salah satu pembuat aplikasi Gojek.
Akrab disapa Ala, perempuan berkaca mata ini mengungkapkan rasa bangganya saat pertama kali tahu Nadiem mendapat tawaran duduk di kursi menteri periode 2019-2024.
“Saya ‘kan udah tahu dari beberapa bulan lalu sebenarnya, sempat gak bisa menahan-nahan kabar baik ini, tapi senang banget akhirnya hari ini dilantik juga,” kata Ala saat dihubungi Uzone.id, Rabu (23/10).
Baca juga: Jadi Mendikbud, Nadiem Kirim Surat Perpisahan ke Karyawan Gojek
Menurutnya, Nadiem telah lama memiliki cita-cita terjun di dunia pendidikan. Bukan sekadar mimpi, tapi dari apa yang dikisahkan Ala, Nadiem sejak dulu memang sudah menaruh perhatian terhadap isu edukasi.
Bahasa zaman kekiniannya, passion.
“Dulu sebelumnya bikin Gojek, dia sempat mendirikan bimbel [bimbingan belajar]. Jadi layanan privat buat siswa-siswa yang mau persiapan masuk universitas di luar negeri,” kisah Ala.
Dia menyambung, “saya masih ingat juga, waktu mau resign dari Gojek, Nadiem pernah nanya, next-nya mau ngapain. Terus saya jawab, saya tertarik untuk melakukan sesuatu untuk pendidikan Indonesia. Terus Nadiem jawab, ‘bagus lah, nanti gue nyusul, ya’.”
Bagi Ala, ditunjuknya Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah pilihan tepat. Selain memang passion, Nadiem di mata Ala adalah sosok yang selalu mau mengembangkan tenaga kerja, memberdayakan manusia di sekitarnya, dan bisa melihat sebuah permasalahan sampai ke akar.
Minimal berkaca pada Gojek yang berhasil ia kembangkan. Nadiem selalu berupaya untuk menangkap suatu permasalahan tak hanya sebagai peluang, namun juga mencari jalan keluar demi menyelesaikannya.
Baca juga: Yuk, Kenalan dengan 2 CEO Baru Gojek Pengganti Nadiem
“Karena saya kerja bareng di Gojek itu lama sama dia, jadi karakter kepemimpinan dia berasa banget. Mulai dari mengembangkan SDM agar lebih experienced lagi, kemampuan problem-solvingnya, serta inovasi. Dia orangnya fundamental banget, jadi apa-apa dibahas sampai ke akar, berikut dengan solusi,” ungkap Ala.
Dia melanjutkan, “semoga saja dengan perannya di Kemendikbud, dia bisa membuat perubahan yang out of the box dan progresif, karena Nadiem yang saya kenal itu akan membuat perubahan yang gak stuck di hal-hal itu aja. Intinya pendidikan kita ini memang perlu orang yang berani mendobrak perubahan itu.”
Ala dan Nadiem berteman baik sejak masih bekerja untuk Kartuku sehingga ia memutuskan bergabung ke Gojek pada Mei 2014 sebagai karyawan freelance sebagai konsultan.
Bagi yang belum tahu, Ala adalah lulusan Teknologi Informasi (TI) dan Matematika dari Binus University dan pernah menjabat sebagai VP Technology di Gojek. Ia bekerja di Gojek selama 2,5 tahun dan menyumbang kemampuan codingnya untuk merakit aplikasi Gojek.
Kini ia sibuk mengembangkan sekolah Binar Academy yang memberikan pelajaran coding secara gratis. Binar Academy sendiri berpusat di Yogyakarta, Jawa Tengah dan BSD, Tangerang Selatan.