Muhammad Abidin Pensiun dari Yamaha, Kini Bangun Juraganpart.com
Muhammad Abidin (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Nama Muhamad Abidin sebetulnya sudah dikenal baik oleh penggemar sepeda motor Yamaha. Ia sering nongol di layar kaca atau media ketika masih menjabat GM Aftersales and Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Tak banyak yang tahu ternyata Abidin, sapaan akrabnya, sudah pensiun dari YIMM per Juni 2021. Setelah menghabiskan masa kerja selama 30 tahun di Yamaha, Abidin memilih membangun perusahaan sendiri bernama PT Global Part Sukses Mulia dan menjabat sebagai presiden direktur.Baca juga: Honda Hadir di metaNesia, Dunia Metaverse Buatan Telkom
Perusahaan yang dibangunnya bergerak di bidang penyedia sparepart genuine untuk Yamaha, Kawasaki, Tekiro, Ryu dan sebagainya. Ia berjualan secara online dengan nama domain Juraganpart.com.
"Itu perusahaan sendiri, masih kecil, tapi saya harus memulainya dan bidang kerjanya adalah supplier spare part genuine untuk Yamaha, Kawasaki, kunci-kunci (merek) Tekiro, Ryu," tutur Abidin saat menghadiri 'Coaching Clinic Volume III' yang digelar Uzone.id di Mulia Business Park, Pancoran, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Selain itu, Abidin juga sedang membuat aplikasi untuk bengkel yang berguna untuk diagnostik maupun manajemen bengkel.
"Objektifnya sih, karena dulu keahlian saya mengembangkan bengkel resmi sekarang mau fokus bagaimana membangun jaringan bengkel umum dan UMKM. Itu lebih diberdayakan dan memiliki capability yang sama sehingga industri roda dua ini mampu menggerakkan roda perekonomian bangsa," kata Abidin.
Tak sia-sia, dalam satu tahun ini target yang direncanakan sudah tercapai. Menurutnya, kini perusahaannya telah merekrut bengkel-bengkel dari seluruh Indonesia. Untuk jumlah bengkel yang sudah direkrut sampai sekarang belum banyak tapi cukup lumayan, katanya.
"Mungkin saya terbiasa bekerja di korporasi besar dengan kesibukan yang cukup banyak, energinya cukup besar. Wah, ini harus spending energy dulu nih," ungkapnya.
Abidin pun mempertimbangkan untuk kembali bekerja dengan korporasi milik orang lain selama bisa dikerjakan melalui online.
"Satu tahun ini saya belajar me-manage waktu, kesehatan, olahraga, di mana tidak bisa saya dapatin kalau saya masih bekerja di korporasi besar. Sekarang energy berlebih baru menata pekerjaan ha-ha-ha," tutur Abidin.
Baca juga: Baleno Terbaru Hadir di GIIAS 2022, Simak 27 Tahun Transformasinya
Menurutnya, masalah utama yang dihadapi ketika membangun perusahaan sendiri adalah dari sisi sumber daya manusia. Dia membandingkannya ketika bekerja di Yamaha, begitu mudah merekrut SDM lulusan universitas terkenal dengan keahlian yang mumpuni.
"Tapi di perusahaan sendiri yang baru dimulai itu gak semudah yang saya bayangkan ternyata, sangat kompleks dan rencananya gak gampang direalisasikan karena banyak negatif faktor yang menentukan," ungkapnya.
Meski demikian, Abidin melihat peluang yang cukup besar karena bengkel resmi Yamaha atau Honda misalnya, tidak lebih dari 10.000 bengkel.
"Sedangkan bengkel umum bisa lebih dari 20 kali lipat," katanya.
Kesempatan membuat perusahaan sendiri punya peluang yang besar. Selama satu tahun ini, Abidin rajin berkunjung ke bengkel-bengkel umum, berkomunikasi dengan pemilik untuk membahas kendala yang dihadapi.
"Dari situ saya melakukan observasi-observasi produk, seperti hari ini saya observasi ke komunitas, apa sih yang diinginkan komunitas? makanya jadi tren baru. Itu jadi masukan untuk perusahaan saya juga
Saking sibuknya membangun bisnis sendiri, Abidin mengaku cuma sedikit waktu yang disisihkan untuk dunia balapan motor.
"Karena pertama, waktunya hari minggu ya, paling saya nonton MotoGP dan jadi komentator di Facebook sekarang menjadi rutin. Tapi untuk terjun ke lapangan mungkin waktunya ya (sedikit)," tutup Abidin.
Melansir Gridoto, Abidin merupakan lulusan Yamaha Engineering School. Dia kemudian memulai karier dengan Yamaha di tahun 1992 sebagai teknisi.