Modus Penipuan Pakai AI, Korban Rugi Sampai Rp24 Triliun
Uzone.id – Modus penipuan di dunia siber semakin beragam dengan adanya teknologi AI. Di tahun 2022, korban yang kebanyakan orang tua di Amerika Serikat harus menelan kerugian sebesar USD1,6 miliar atau Rp24,8 triliun akibat penipuan di dunia siber, termasuk AI.
Melansir dari Fox News, Rabu, (22/11), Komisi Perdagangan Federal mencatat adanya penipuan yang memanfaatkan teknologi AI untuk mengkloning suara orang-orang yang dikenal oleh korban.Di tahun 2020-2021, FBI juga menemukan adanya laporan kehilangan hingga USD13 juta karena penipuan yang mengatasnamakan kerabat, nenek-kakek dan orang-orang yang membutuhkan. Penipuan ini juga kebanyakan menargetkan para orang tua dan orang lanjut usia.
Modusnya, pelaku siber menggunakan AI untuk meniru suara seseorang yang familiar dengan korban, contohnya mereka menirukan suara teman, anak, saudara dan kerabat lainnya agar terlihat meyakinkan.
Setelah panggilan tersambung, pelaku akan berpura-pura dalam bahaya, terluka atau sedang disandera.
Salah satu korbannya adalah seorang pengacara dimana ia hampir mengirim USD9 ribu kepada korban setelah ia ditelepon oleh seseorang yang menyerupai suara putranya yang ditangkap oleh pihak berwajib.
Jumlah penipuan USD1,6 miliar belum termasuk kerugian yang tidak dilaporkan, jadi kemungkinan angka aslinya lebih besar dari ini.
Dengan banyaknya penipuan menggunakan AI ini, Direktur Pusat Analisis dan Ilmu Data Negara Texas meminta pemerintah terkait untuk memprioritaskan peningkatan data dan literasi AI di kalangan orang-orang tua.
Penipuan menggunakan AI ini juga disebabkan karena longgarnya kebijakan yang mengatur penerapan teknologi tersebut. Oleh karena itu, banyak pihak meminta anggota parlemen AS untuk mempercepat pengesahan Undang-Undang yang mengatur AI dan teknologi canggih lainnya.