Menyingkap Mitos Efek Gerhana Matahari dan Menstruasi
Senin, 21 Agustus 2017 adalah hari bersejarah bagi warga Amerika. Pasalnya warga Amerika mendapatkan kesempatan untuk bisa melihat gerhana matahari.
Namun gerhana matahari bukan hanya akan mengganggu kesehatan mata seseorang. Kenyataannya, gerhana matahari ternyata juga akan mengganggu periode menstruasi seseorang.
Gerhana matahari memengaruhi periode menstruasi seseorang misalnya dengan menyebabkan sakit perut berlebihan, kram, darah yang keluar lebih banyak, dan lainnya. Memang belum ada bukti ilmiah terkait hubungan gerhana matahari dan juga menstruasi, namun beberapa orang mengklaim adanya hubungan antar keduanya.
"Sejak saya melakukan IUD, saya tidak lagi mengalami perdarahan, hanya bercak kecokelatan. Tapi kram yang saya alami minggu lalu sangat di luar dugaan, sama seperti kontraksi," kata Gigi Engle, edukator seksual Teen Vogue.
"Saya sudah selesai menstruasi minggu lalu, tapi sejak kemarin saya seperti merasakan kram parah lagi. Saya sempat berpikir saya menderita PID (pelvic inflammatory disease). Kemudian saya melihat gerhana matahari dan saya tahu alasan tubuh saya bereaksi seperti itu."
Orang Amerika lainnya mengungkapkan bahwa mereka merasakan pengalaman menstruasi yang lebih berat dan parah. Mereka pun menyalahkan gerhana matahari.
Hanya saja, ilmu pengetahuan menyatakan ketidaksetujuannya.
Lihat juga:Nasihat Pria yang Buta Karena Gerhana Matahari |
Berdasarkan Romper, gerhana matahari tak berefek pada tubuh, kecuali jika Anda melihat langsung ke gerhana matahari tanpa alat pelindung mata yang sesuai.
"Meskipun banyak orang yang percaya bahwa gerhana memiliki bahaya untuk manusia, tapi ini semua hanya mitos. Taka da penelitian ilmiah yang valid tentang efek negatif gerhana matahari pada kesehatan," kata Kristen Burris, ahli akupuntur kesehatan dan kesuburan wanita.