Millenial Job Center Diyakini Mampu Tangani Kemiskinan Jatim
SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penanganan kemiskinan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahannya. Upaya penanganan kemiskinan di Jatim, kata dia, salah satunya dengan menyiapkan program millenial job center di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) milik Pemprov Jatim.
"Millenial Job Center ini sudah ada di sembilan program prioritas nawa bhakti satya dan masuk dalam poin Bhakti Jatim Kerja. Ini akan mendekatkan layanan dengan masyarakat," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (6/3).
Pada format millenial job center, Khofifah ingin ada kalangan profesional senior yang bisa menjadi tutor bagi generasi-generasi milenial, dengan konsep dedikasi dari kalangan profesional untuk generasi penerus. Layanan tutor di millenial job center ini bisa gratis diberikan atau berbiaya rendah.
"Kita akan mencoba mengcreate sesuatu yang berbasis pada kemampuan tradisional yang luar biasa. Seperti Jamu Madura yang sudah menjadi herritage itu bisa dipromosikan dengan penguatan higinitas, packaging, pemasaran dengan aplikasi yang menarik, ditunjang pola Millenial Job Center," kata Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menegaskan akan memperkuat Bakorwil milik Pemprov Jatim. Penguatan peran Bakorwil menjadi salah satu pintu masuk yang diiringi peningkatan interaksi antara pimpinan daerah di tingkat provinsi dengan di tingkat kabupaten/kota, pada tatanan Bakorwil sebagai upaya penguatan sinergi intra-sub wilayah.
"Karenan masing-masing rumpun wilayah di Jatim memiliki sub kultur yang berbeda. Makanya Bakorwil ini menjadi penting," ujar Khofifah.
Dijelaskan, pendidinan vokasi akan dilakukan di Bakorwil dengan melibatkan peserta dari pondok pesantren. Program ini sejalan dengan SMA Dual System yang juga berseiring dengan SMK Pengampu. Program-program ini dilakukan untuk mengurangi pengangguran.
"Akan ada SMK terdekat yang menjadi SMK pengampu. Dengan begitu, mereka akan bisa menggunakan lab atau BLK yang ditetapkan oleh pemprov sebagai SMK pengampu. Tahun ini kita lebih banyak fokus di Madura," kata Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menginginkan kurikulum SMK pada sistem magang di pabrik dilakukan selama satu semester. Sebab jika dilakukan hanya sebentar, tidak cukup waktu untuk bisa mengenali budaya perusahaan tersebut.