Home
/
Digilife

Microsoft Bikin Teknologi yang Bisa Deteksi Pedofil di Ruang Chat Online

Microsoft Bikin Teknologi yang Bisa Deteksi Pedofil di Ruang Chat Online
Hani Nur Fajrina10 January 2020
Bagikan :

(Ilustrasi. Foto: Priscilla Du Preez/Unsplash)

Uzone.id -- Perusahaan teknologi Microsoft berencana merilis teknologi yang bisa memindai teks online untuk mendeteksi orang-orang yang doyan mengeksploitasi anak-anak bawah umur secara seksual, alias pedofil.

Teknologi ini diberi nama kode Project Artemis. Seperti apa kinerjanya?

Dari penjelasan Chief Digital-Safety Officer Microsoft Courtney Gregoire, teknik Project Artemis ini menyaring riwayat pesan dan mencari pola dan karakteristik indikatif sebelum menetapkan rating probabilitas. Dari sini, perusahaan-perusahaan dapat menggunakannya untuk menentukan percakapan mana di dalam platformnya yang harus dipantau lebih dekat oleh moderator manusia. 

Perusahaan teknologi memang tengah berupaya untuk memerangi pornografi anak dan eksploitasi yang terjadi di ranah online seiring gambar dan teks cabul membanjiri moderator dan lebih parahnya, aplikasi yang menyediakan layanan obrolan pribadi membuat deteksi ini menjadi lebih sulit.

Baca juga: Microsoft 'Hajar' Hacker Thallium Korut

Dari laporan New York Times pada September lalu, beberapa perusahaan teknologi memaparkan, ada 45 juta gambar online tentang pelecehan seksual anak di tahun 2018.

Nah, para pedofil ini biasanya menggunakan fungsi chat yang berada di dalam video game dan memanfaatkan aplikasi pesan pribadi untuk berhubungan dengan anak-anak, mengumpulkan foto-foto telanjang, bahkan mereka kerap menyamar sebagai anak-anak juga.

Maka, teknik deteksi Microsoft ini menjanjikan bakal menangkal perilaku bejat melalui komunikasi bentuk pesan. PR berikutnya adalah obrolan suara di game multiplayer seperti Fortnite yang bisa dijadikan sarana lain bagi pedofil.

Baca juga: Netflix: Kami Terus Berdiskusi dengan Telkom

Sekadar diketahui, Project Artemis ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan pada hackathon November 2018. Sejak ini, Microsoft turut mengembangkan tool untuk berkolaborasi dengan perusahaan yang membuat video game online Roblox dan aplikasi pesan Kik, Meet Group, dan lain-lain.

Tim pengembangan ini dipimpin oleh profesor ilmu komputer Hany Farid dari Dartmouth College yang dulunya pernah juga bekerja di Microsoft. 

populerRelated Article