Meski Ada Subsidi, Ini Alasan Motor Listrik Sepi Peminat di Indonesia
Uzone.id - Meskipun produk motor listrik di Indonesia semakin banyak dan diramaikan oleh sejumlah pihak, namun peminatnya ternyata masih sangat sedikit.
Hal ini disadari oleh Electrum yang menyebutkan saat ini penetrasi motor listrik di Indonesia masih kurang dari 0,2 persen. Perusahaan patungan antara PT GoTo dan PT TBS Energi Utama ini pun mengungkapkan alasannya motor listrik di Indonesia sepi peminat.Jack Yang selaku CEO Electrum mengatakan, alasan pertama minimnya minat masyarakat Indonesia terhadap motor listrik adalah banyaknya produk motor listrik yang performanya mengecewakan.
Performa dalam hal ini mencakup jarak tempuh, akselerasi, kecepatan, dan kualitas pembuatannya.
"Hal itu menghalangi semua orang untuk berpindah ke motor listrik dan justru malah banyak orang yang kembali ke motor konvensional karena alasan itu," ujar Jack di Jakarta, Kamis (9/11).
Faktor kedua menurutnya adalah infrastruktur yang tidak memadai untuk motor listrik.
Jack berpendapat pengisian daya motor listrik berperforma tinggi saat ini masih memakan waktu yang lama. Terlebih kesempatan pengisian daya di rumah masih terbatas karena kapasitasnya saat ini masih di angka 900-1.300 watt.
Kemudian menurut Jack jika terdapat motor listrik yang dibekali dengan daya jangkau, akselerasi, kecepatan, keandalan, dan kualitas baik, pasti memiliki harga yang terlalu mahal.
"Apalagi banyak di antaranya yang sebenarnya dijual bersama dengan baterainya. Jadi itu merupakan masalah inti yang harus kita selesaikan," jelasnya.
Electrum sendiri baru saja meluncurkan produk motor listriknya yakni H5. Motor ini hadir sebanyak 500 unit untuk disewakan kepada mitra Gojek sekaligus pengujian di Indonesia.
Kabarnya motor listrik tersebut akan dijual secara massal ketika sudah memiliki pabrik di Tanah Air. Electrum juga akan menyediakan 150 Battery Swap Station di Jakarta sebagai ekosistem motor listriknya.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah memberikan subsidi untuk motor listrik sebesar Rp7 juta. Motor listrik subsidi ini memiliki kuota sebanyak 200.000 hingga akhir tahun 2023 ini.
Namun sejauh ini, dari situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (SISAPIRa) pada 10 November 2023 ini baru terdapat 4.148 motor listrik subsidi yang disalurkan. Sementara itu 5.876 masih dalam proses pendaftaran dan 1.445 lainnya masih dalam proses verifikasi.
Artinya, penerimaan motor listrik subsidi ini belum sampai 10 persen dari target yang direncanakan pemerintah.
Dengan serapan yang masih sedikit, artinya terdapat 188.531 kuota motor listrik subsidi yang masih tersedia.